💙Marrying Fate💙
.
.
.
.
.Pagi ini, tumben sekali Zee tidak terlambat masuk sekolah dikarenakan cicinya alias Shani yang pergi mengantar. Bukan karena hukuman atau hal buruk lainnya, Shani hanya sedang ingin memanjakan sang adik semata wayang, sekaligus ya memang sedang ingin berkunjung ke sekolah tempat ia belajar dulu yang notabene adalah sekolah milik keluarganya.
"Cici mau langsung ke kampus kah?" Tanya Zee saat Shani baru saja menghentikan mobilnya di basement.
"Enggak, cici nggak ada kelas, hari ini mau shopping sekalian ke salon sama mama"
Zee mengangguk paham, "Terus, sekarang ngapain ikut turun?" Heran pemuda itu saat melihat cicinya juga ikut keluar dari mobil sama seperti dirinya.
"Papa minta tolong buat ambilin berkas di ruangannya yang kemarin ketinggalan, gih sana kamu masuk. Jangan sampai telat lagi dek! Cici tau ya kalau kamu sama temen temenmu sering telat"
Zee sedikit terkejut saat mendengar bahwa Shani mengetahui kebiasaannya, tapi ya tidak heran juga sih. Ia dan teman teman satu genknya itu kan memang biang onar di sekolah ini, pasti berita berita tentang kelakuannya selama disekolah dengan gampang sampai ke telinga sang papa yang sudah jelas akan sampai juga ke mama dan cicinya.
"Hehehe enggak kok, hoax itu ci"
Shani hanya memicingkan mata tidak percaya, setelahnya ia segera melangkahkan kaki menuju ruangan pak Saktio Nalendra.
Sementara itu, Zee tidak langsung pergi menuju ruang kelasnya. Laki laki itu malah memasuki ruang musik yang biasanya dijadikan basecamp oleh The Renegades. Karena masih sepi lantaran teman temannya belum pada datang, Zee memilih untuk merebahkan dirinya di sofa panjang yang tersedia disana, hanya beberapa menit saja langsung terdengar dengkuran halus dari si manusia suka tidur ini.
"Lah, tidur bocahnya" Ucap Aran yang baru saja datang bersama dengan Onel, Aldo dan tentu juga Lucas.
"Gass kerjain?" Tanya Lucas
"Nggak deh, gue masih mau hidup"
"Waduh iya juga, ngeri bjir kalo ngerjain pak bos"
Mereka ber empat segera meletakkan tas dan dan mulai duduk disamping tubuh Zee yang tengah terlelap.
"Ada angin apa ya si Zee berangkat pagi hari ini" Celetuk Aldo
"Iya cok, aneh. Mana nyuruh kita juga ikut berangkat pagi lagi, padahal gue masih asik mimpi dikelilingi cewek cewek seksi tadi"
Sebuah bantal sofa melayang tepat mengenai kepala Aran setelah ia berkata seperti itu, pelakunya adalah Onel.
"Cewek terus otak lo, sekolah noh pikirin" Serunya,
"Halah lu sok sok an bilang begitu ke gue njir, gue tau ya lu lagi deketin cewek anak kelas sebelah yang bokapnya punya bengkel gede itu, belum lagi si indah cupu anak ips"
"Anjir, napa bocah ini bisa tau si" Gerutu Onel,
"Udah udah diem, jangan ribut mulu lu pada, gue mau ikut tidur" Kata Aldo melerai.
💙💙💙
Shani baru saja keluar dari ruang pribadi milik sang papa yang ada di SMA Arunika. Kini dirinya sedang berjalan ke luar melewati lobby sambil sesekali membenarkan kemeja nya yang padahal masih terlihat rapih.
Brukk!
Tubuh jenjang itu tak sengaja bertabrakan dengan seorang siswi,
"Maaf, saya nggak sengaja" Ucap Shani merasa tak enak karena memang dia salah, berjalan namun pandangannya tidak terarah ke depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/374724237-288-k199333.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Fate
Genç KurguJika takdir datang untuk membantumu, cinta akan datang menemuimu. Sedangkan kekecewaan datang tidak dimaksudkan untuk menghancurkanmu, ia datang untuk memperkuat dan memberimu ketabahan untuk mencapai takdirmu - Zee & Chika . . . . . . . . .