Marrying Fate

Marrying Fate - 09

💙Marrying Fate💙
.
.
.
.
.

Langit yang tampak kelabu mengiringi Chika berlari dengan isak tangis yang tak tertahankan, ia menyusuri koridor sekolah menuju taman di belakang gedung. Rambut hitam kecoklatannya yang tergerai nampak tertiup angin serta bergoyang seirama dengan langkah kakinya yang kencang. Dengan tangan gemetar, ia terus berusaha mengusap air mata yang terus saja mengalir.

Sesampainya di taman, ia menjatuhkan diri di sebuah bangku kayu lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Hiks hiks ayah... "

Chika menangis tersedu sedu disana, ini bukan soal yang sepele. Chika seperti merasa direndahkan oleh tingkah Zee tadi, sebagai seorang anak perempuan yang sangat dijaga oleh ayahnya, Chika sangat tabu dengan hal hal yang padahal di jaman sekarang ini sudah umum dilakukan oleh para anak muda, contohnya ya berciuman. Tapi ini bukan hanya soal ciuman, ini soal harga diri Chika yang seperti diinjak habis habisan oleh seorang Zee, sakit hatinya atas tingkah semena mena laki laki itu semalam kini bertambah menjadi semakin besar.

"Hiks.. Cowok jahat itu ambil first kiss Chika ayah, maaf Chika nggak bisa nepatin janji ke ayah buat ngasih hal itu ke suami Chika nanti hiks"

Tak berselang lama, terdengar suara beberapa langkah kaki mendekat. Itu adalah para Olla, Jessi dan Ashel. Sebelum menghampiri Chika, mereka saling bertukar pandang dengan wajah yang khawatir sampai akhirnya mereka duduk disamping kanan dan kiri Chika.

"Chik" Panggil Jessi pelan dengan tangannya yang mengusap bahu sang sahabat.

"Hiks.. Kenapa dia jahat banget sama gue"

"Chik, kita ngerti banget gimana perasaan lo, yang sabar yaa.." Kata Ashel

"Dulu ayah pernah minta gue janji nggak bakal pacaran dan bakal jaga diri termasuk first love gue buat suami gue nanti, tapi.. Dengan seenaknya cowo brengsek itu ngambil hal yang udah gue jaga hiks.. Gue udah bikin kecewa ayah"

"Gue yakin ayah lo nggak kecewa karna hal tadi itu diluar ekspektasi lo Chika, bukan kemauan lo kan buat ciuman sama tuh cowok" Sahut Olla

"Bener Chik, stop nyalahin diri lo sendiri ya.. Ayah lo disana juga pasti lihat gimana kejadiannya, beliau pasti juga tau kalau putri yang selalu ia jaga mati matian ini tuh nggak salah"

Ashel yang duduk tepat di samping kanan Chika segera membawa sahabatnya itu kedalam pelukannya, ia tau Chika pasti sangat membutuhkan support sekarang. Jessi dan Olla pun turut ikut berpelukan, mereka bertiga seperti sedang menyalurkan kekuatan untuk Chika yang tengah rapuh karena diterpa berbagai masalah hidup.

💙💙💙

Dilain tempat....

Para anggota the Renegades saat ini tengah berkumpul di ruang musik alias markas mereka sehari hari. Setelah kejadian tadi, mereka tidak jadi melanjutkan aksi makan di kantin dan memilih untuk berlatih tujuan di ruang yang dipenuhi oleh alat alat musik ini.

"Kata gue lo gila sih kali ini Zee" Ucap Aldo

"Iya anjir, gue nggak expect kalau endingnya bakal dikokop" Sahut Lucas

"Kasian cok si Chika, dia keliatan syok banget gitu mana langsung lari sambil nangis lagi"

Zee berdecak mendengar ungkapan ungkapan dari mulut teman temannya, "Ck, apasih lo semua lebay! Kayak nggak biasa aja liat gue ngokop mulut cewek" Zee berbicara dengan nada yang sangat santai seperti tidak mempunyai beban, tapi ya memang tidak punya beban sih.

"Masalahnya ini bukan cewek biasa bro, ini tuh seorang Chika" Kata Onel,

"Ya terus kenapa kalau Chika? Keliatan kali kalau tuh cewek sebenernya pemain, kalian jangan sok tau.. Dia nangis tuh karna kurang lama gue cipoknya"