Ishana POV
Ceklek
Aku membuka pintu, pintu kamar asrama ku. Untungnya aku bisa kembali tepat waktu sebelum pintu gerbang asrama ku ditutup. Nyaris tinggal beberapa menit lagi.
Aku mengedarkan pandangan melihat kamarku.
Gelap.
Itulah kesan pertama saat aku membuka pintu.Hampa.
Itulah yang kurasakan setelah aku memasuki kamar ku.Kosong.
Tak ada sapaan menyebalkan seperti biasa yang ku terima.Ku tutup pintu perlahan. Kemudian entah mengapa tubuhku tiba-tiba merosot dan bersandar pada pintu yang tertutup.
Gelap, hampa dan kosong itulah suasana kamar ku, rasa yang sama seperti yang ku rasakan di hatiku saat ini.
Kejadian hari ini benar-benar menyita semua tenaga dan pikiran ku. Sepanjang perjalanan kembali ke asrama aku masih berfikir keras dan masih belum sepenuhnya percaya.
Bayangan-bayangan kejadian terakhir kali bersama si hantu seperti kembali di putar di depan mata ku. Bagaimana tulusnya dia merawat ku saat aku sakit, aku tidak sepenuhnya lupa dengan kejadian itu, ada beberapa kejadian yang sekilas aku ingat samar.
Dan kenapa ?
Dada ku tiba-tiba terasa begitu sesak.
N-nafas ku...tersengal...
Ku hirup udara sebanyak yang ku bisa. Tapi aku seperti ikan yang berada di daratan. Semakin sesak yang ku dapat bukannya perasaan lega.Apa yang terjadi?
Air mata ku mengalir bersamaan dengan hujan rintik-rintik yang mulai turun.
Kehilangan.
Rasa ini yang kembali menerpa ku.
Sesak di dada ku bukannya hilang malah semakin menjadi.Hancur rasanya.
"Aaaarrggghh...." Teriakan ku yang penuh kepedihan teredam dengan hujan deras dan guntur yang menggelegar.
"T-tuhan kenapa perasaan ini lagi kau munculkan?"
Sesak.
Seakan ada aliran listrik yang mengalir dari ujung jari tangan ku dan mengalir menusuk ke dalam jantung.
Sakit.
Rasanya listrik itu bertubi-tubi menusuk dan menyayat tepat di jantungku.Aku ambruk di lantai, memeluk kedua kaki ku. Terisak. Hendak mengeluarkan raungan yang tertahan telapak tangan. Sesekali memukul-mukul dada yang semakin terasa sesak.
A-aku merindukan mu...
***
POV Author
Tak terasa berapa lama Ana tenggelam dalam tangisan nya dan tertidur karena lelah.
Jam menunjukan waktu tengah malam. Hujan sudah berhenti. Menyisakan tetesan air yang menetes dari dahan ranting dan daun-daun yang basah.
Ana merasakan sebuah tangan dingin menyentuh pipinya. Sedetik kemudian dia merasa melayang. Dia ingin membuka matanya tapi entah mengapa mata itu terasa tambah merapat saja.
Apa si hantu sudah kembali? Aku harus bangun tapi kenapa mata ku susah sekali untuk terbuka?
Ana merasakan tubuhnya diletakan di atas kasur. Sepertinya tepat dibagian tengah kasur.
Kepala Ana diletakan di bantal yang empuk. Diubah posisi kepalanya hingga menghadap langit-langit, ia merasakan tangan dingin itu menyentuh pipinya, merambat ke sisi telinga kanan dan menahan tengkuknya. Merasakan nafas dingin yang menerpa pipi kirinya, kemudian beralih ke lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Ghost
RomanceIshana Cornelia kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan. Setelah itu paman dan bibinya memindahkan sekolahnya dengan fasilitas asrama. Karena saat Ishana pindah sekolah bukanlah tahun ajaran baru, maka dia mendapat kamar asrama terakhir yang...