ᕕ( ՞ ᗜ ՞ )ᕗ
Matahari menampakkan dirinya, yang semula gelap gulita sekarang sedikit terang karna cahaya matahari.
Alken masih tertidur pulas, sedangkan Adriel dan Azwan sudah ada di meja makan untuk sarapan.
Adrian dan Ratna sedari kemarin belum pulang, mereka sudah pastinya menemani sang bungsu.
Azwan pun pergi mengendarai mobil untuk berangkat kerja sedangkan Adriel mengendarai sepeda motor. Menyisakan Albi dan Alken di rumah ini.
.
.
.
.Alken berada di taman yang sangat luas nan indah dipenuhi oleh padang rumput dan bunga bunga serta pohon pohon yang cantik ada kupu kupu yang berterbangan.
Alken berjalan-jalan kesana kemari rasanya alken tidak percaya bahwa taman ini bener adanya di dunia nyata ia memandang ke arah langit yang cukup cerah namun tidak terlalu terik oleh matahari. Di ujung sana terdapat ada sebuah kursi di bawah pohon yang menurut alken sejuk dan akhirnya pun alken berjalan menuju tempat itu namun saat berjalan terdapat seorang pemuda yang juga duduk di sana sendirian, alken tetap berjalan ke sana sampai pada akhirnya Alken duduk di sisi pemuda itu, tiba-tiba pemuda itu menoleh ke arah Alken sembari tersenyum tulus, saat Alken menoleh dan Alken sedikit terkejut pemuda itu mirip dengannya, ternyata dia adalah... jengjengjeng dia adalah Alken yang asli.
"K-kau.." ucap Alken terbata.
"Salam hangat Abang" ucap Ken.
Alken masih saja diam ia tidak percaya akan bertemu dengan pemilik asli tubuh ini.
"maaf kan aku telah merepotkan mu" ucap Ken menundukkan kepalanya.
"Tidak apa karna sudah terlanjur juga" ucap Alken.
Diam beberapa menit
Alken pun membuka suara "bagaimana? Kau enak ya tinggal di tempat yang indah ini." ujar Alken sedikit iri.
"Maafkan aku bang" balas Ken.
"Aku ingin to the points saja bang.. aku ingin Abang merasakan bahagia di tubuhku, maka dari itu aku punya satu permintaan yaitu Abang harus bisa mengambil hati keluarga Rahanjaya untuk bisa menyayangi abang" ungkap Ken.
"Tapi bagaimana bisa aku melakukannya? sekarang saja semua keluargamu membenci 'alken' " ucap Alken ragu.
Alken tampak berpikir bagaimana dia bisa melakukannya? Tidak ada cara lain. Semuanya sudah terlanjur membencinya.
Ken memegang tangan Alken, menatap sang empu "Ken percaya Abang pasti bisa" ucap ken sembari tersenyum.
Ken melepas pegangan tangan itu, ia berdiri dan berjalan mundur menjauhi Alken "pokoknya Abang pasti bisa, semangat yaa, semoga Abang bahagia!!" ucap Ken sembari melambaikan tangan dan tidak lupa senyuman yang manis yang ia berikan.
"Kau mau ke mana?!" tanya Alken sedikit teriak namun percuma Ken perlahan memudar seperti bayangan lalu lama kelamaan menghilang..
Alken terbangun dengan terangah engah rasanya alken sudah lari maraton yang sangat jauh, Wajah dan seluruh badan Alken berkeringat.Alken masih tidak menyangka ia akan bertemu dengan Ken, ia terdiam sebentar mengingat lagi ucapan yang di ucapkan oleh ken.
Apakah ada harapan untuk dirinya?
Tapi mustahil bagi Alken.Ia bangun dari tidur nya lalu duduk sebentar kepalanya berdenyut, sakit.
Alken berdiri lalu berjalan perlahan menuju kamar mandi.
Ia akan mandi untuk menyegarkan badannya yang penuh dengan keringat.
Setelah selesai Alken bercermin wajah nya masih bonyok. Punggung serta perut masih membiru dan lengannya pun sama.
Alken keluar dari kamarnya ia melihat ke arah lantai bawah, sepi.
Alken berjalan menuruni tangga.
Perut nya sedari tadi sangat riuh. Ia akan makan terlebih dahulu, Alken berjalan ke arah dapur sepertinya ia akan merebus mie.
Alken tampak sibuk menyiapkan untuk merebus mie instan, tadi maid sudah menawarkan diri untuk dirinya saja yang memasak namun Alken menolaknya ia ingin masak sendiri.
"Ken" panggil Albi.
"Ah iya bang?" Tanya Alken.
"Ck, baru bangun malah makan mie" cibir Albi.
"Eh um Ken bingung mau makan apa bang hehe" balas Alken senyum Pepsodent.
"Abang juga mau, samain ya" ucap Albi lalu pergi duduk di kursi.
"Bang.. Lena belum pulang ya?" tanya Alken.
"Iya, kayanya besok pulangnya" jawab Albi.
"Berarti mamah sama papah juga sama?" "tanya nya lagi.
"Mungkin"
___
Yahoyyy~
buat kalian yang masih setia dengan cerita author makasih banyak!!!
dapet kecup nih dari ane 💋💋
Segini dulu deh bayy!! teman tak kasat mata
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Arkan
Teen Fiction[ON GOING] Menceritakan kehidupan Arkan yang penuh penderitaan, di benci oleh keluarga nya sendiri. Sungguh ia tidak terpikirkan untuk bunuh diri namun takdir berkata lain..... Yang seharusnya beristirahat dengan tenang atau mungkin sudah bertemu de...