21.

1.3K 88 13
                                    

(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)


Hari ini hari Selasa, tentu saja semua orang tidak ada kecuali maid dan bodyguard.

Semakin hari semakin kuat tekad Alken untuk pergi dari rumah ini, namun jika dirinya sudah bebas dari rumah ini tujuan selanjutnya kemana?

Apakah dirinya harus jadi gelandangan? Sangat tidak terpikirkan arah selanjutnya.

Berbagai cara telah Alken susun dalam otak nya namun nol persen untuk keberanian nya.

Perasaan campur aduk, antara bertahan tapi terluka atau pergi tapi jadi gelandangan atau bunuh diri saja?

Alken membawa tas ransel nya yang berada di lemari lalu ia membuka lemari pakaian, memasukkan beberapa pakaian yang ia butuhkan. Ia juga membuka laci kecil yang berisikan beberapa uang peninggalan Ken.

Alken sudah membulatkan tekad nya, ia akan pergi dari rumah ini.

Alken berjalan menuruni tangga, siapa yang peduli padanya jika ia pergi bukan? tentu itu bukan masalah besar!

Alken keluar dari pintu utama, di gerbang sana sudah ada dua bodyguard yang berjaga.

Ketika Alken ingin keluar dari gerbang, mereka berdua menghadang Alken.

"Mau kemana tuan muda?" Dengan raut wajah yang dingin dan sorot mata yang tajam.

"Saya mau keluar, saya sudah izin kepada papah" balas Alken.

Mereka pun tampak saling tatap lalu mengangguk, dan setelah nya Alken di  perbolehkan  keluar "Apa perlu kami temani tuan muda?" ucap salah satu bodyguard.

"Tidak perlu" balas Alken singkat lalu segera pergi menjauhi mansion Rahanjaya.

alken menghela nafas senang, tadi dirinya sedikit takut jika mereka tidak akan percaya untung saja... seperti nya tuhan sedang baik padanya hari ini

Jujur saja Alken lupa dengan jalan sekitar sini karna Alken tidak pernah menghafal jalanan di tambah dirinya jarang keluar.

Hati Alken tidak tenang, detak jantung yang cepat serta kaki dan tangan dirinya yang gemetar.

Alken menghela nafas "pasti bisa!" Ucap Alken kepada dirinya.

Setelah itu dirinya melanjutkan jalan kaki dengan sedikit cepat.

Beberapa saat kemudian, kini Alken sudah berada di pinggir jalan raya.

Untung saja dirinya tidak tersesat. Alken beristirahat sebentar di tempat duduk yang ada di Alfamart. Membeli satu Aqua botol, dirinya sangat haus.

Alken tidak terlalu tahu daerah sini yang jelas dirinya sangat jauh dari Mansion neraka itu!

Setelah dirasa sudah cukup dirinya berjalan lagi, cuaca hari ini tampak kelabu tapi tidak hujan atau mungkin sore menjelang malam?

Jangan tanyakan jam, tentu saja dirinya tidak tahu di tambah dirinya tidak mempunyai hp, sungguh sangat sulit untuk dirinya.

Alken hilang arah, dirinya bingung harus kemana. Huft sepertinya benar dia akan menjadi gelandangan yang menyedihkan.

(⁠☞⁠ ⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)⁠☞

Anggota keluarga Rahanjaya satu persatu pulang dari aktivitas luarnya.

Sore hari yang buruk karna hujan deras dan suara petir yang menggema.

Ke tiga anak Rahanjaya sudah pulang kecuali Azwan yang masih bekerja di kantor.

Albi, Adriel dan Lena sedang berada di ruang keluarga, menonton tv sambil menunggu papah dan mamahnya pulang.

Sedari tadi Albi seperti tidak melihat Alken, ia pun pergi ke kamar adiknya itu.

Tuk tuk

Albi mengetuk pintu Alken tapi tidak ada sahutan dari dalam, Albi yang tidak sabar pun membuka kamar tersebut.

Hal pertama yang ia lihat adalah ranjang yang rapih tidak ada orang, ia pun melirik ke segala arah namun tidak ada orang yang ia cari, dirinya pun membuka kamar mandi, tetap saja tidak ada.

Albi keluar dari kamar. "ALKEN" teriak Albi.

Albi turun dari tangga dengan tergesa, berjalan menuju dapur "bi, liat Alken ga?" tanya Albi.

"Tidak tuan, sedari tadi saya di dapur" ucap pembantu itu.

Albi berjalan menuju taman, namun tidak ada seorang pun.

"Sial, tu anak kemana" ucapnya dengan pelan.

Alken masuk lagi menuju ruang keluarga bertepatan dengan kedatangan papah dan mamahnya.

"Pah,mah Alken gak ada di rumah" ucap Albi.

"Cari dulu siapa tau ada" balas Ratna dengan santai.

"Udah mah, aku udah nyari tapi gak ada dimana mana" ucap Albi lagi, ada sedikit kekhawatiran di raut wajahnya.

"Udah lah biarin aja kalo emang beneran dia kabur" Celetuk adriel.

Adrian menghela nafas lalu membuka kancing jas nya dan menyimpan di pinggir sofa, melonggarkan dasi yang melilit lehernya dan mendudukkan bokong nya di sofa.

Adrian membuka hpnya dan menelpon salah satu bodyguard yang berjaga di gerbang sedikit emosi karna kenapa bisa itu anak kabur.

Ratna ikut duduk di samping adriel dan meng kode agar membawa lena ke dalam kamarnya.

Salah satu bodyguard masuk mendekati majikan nya.

"Jelaskan" ucap Adrian dengan dingin.

"Tuan muda Alken siang tadi pergi dari rumah membawa tas, dia bilang jika dirinya sudah mendapatkan izin dari anda tuan" jelas bodyguard itu.

"Dan anda percaya?" tanya Adrian lagi dengan sorot mata yang kesal dan menggertakan giginya menahan emosi.

Bodyguard itu menunduk "maaf tuan"

Plak!

"CEPAT CARI ANAK ITU JIKA BELUM KETEMU SAMPAI MALAM INI, HABIS KAU!!" teriak Adrian.

Bodyguard itu pun pergi dengan tergesa.

"Sialan!!" Gerutu Adrian.

"Jika anak itu pulang, kasih pelajaran mas biar dia kapok" ucap Ratna kepada Adrian dan di anggukki oleh sang empu.

Albi diam saja mendengar itu, ia sedikit khawatir jika adiknya bakal di siksa.

___

Waduhh waduhh Alken bakal di temuin gak ya?

Apa si Alken bakal di siksa lagi?

Jangan lupa vote yaww

Sorry ges baru up soale lagi banyak tugas mumet nih otak

Eh eh ada yang tau enternal shadow yang lagi booming gak? Itu loh yang katanya indo mau bikin bl, menurut kalian gimana tuh?

The Story ArkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang