ekstra capther

257 26 8
                                    

Di sebuah ruangan terdapat lelaki tampan yang fokus dengan laptop didepannya

"Permisi pak" seorang karyawan menunduk hormat kepada bos

"Ya ada apa?" Ucap bos dengan wajah berwibawa

"Ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani" karyawan tersebut memberikan dokumen diatas meja

Bos pun mengambilnya tapi gerakannya berhenti mendapati suara dering ponsel

"Sebentar" ucapnya lalu melihat nama si penelpon dirinya tersenyum tidak berlama lama mengangkat telepon

"Halo sayang..."

"........"

"Apa! Aku pulang sekarang, kamu tenang ya" suara nya berubah panik

Dia pun beranjak berdiri sampai hampir melupakan karyawan di depannya itu

"Pak Rakha mau kemana pak?" Ucap karyawan menghentikan langkah Rakha

"Saya ada urusan penting!" Ucapnya sedikit membentak

"Tapi pak, sebentar lagi kita meeting"

"Kamu yang handel dulu. Saya harus pergi" Rakha melangkah pergi

"Tapi pak..." Teriaknya membuat Rakha terhenti saat ingin membuka pintu

"Sudah saya bilang!! Saya ada urusan sangat penting!! Kamu paham nggak sih!" Bentak Rakha kesabaran mulai habis

Sementara karyawan tersebut menunduk takut

"Maaf pak" cicitnya

Rakha langsung berlalu pergi sedikit berlari

"Apasih yang membuat pak Rakha terburu buru? Semoga semua baik baik saja" gumam sang karyawan

••••••

Rakha berlari menghampiri sang istri yang sedang dipeluk oleh ketiga sahabat Mala

"Mala..." Mala langsung memeluk Rakha erat menumpahkan airmata nya

"Kha... Akmal.. hiks" ucap Mala terbata bata

"Kamu tenang dulu, coba kamu ceritain pelan pelan. Kenapa Akmal bisa diculik?" Ucap Rakha melerai pelukan lalu memberi minum air putih untuk Mala

"T--tadi.. aku sama Akmal di halaman depan. Hiks p-pas aku kedalam buat ambil mi--minum"

"Aku denger teriakan Akmal, aku keluar tapi aku udah nggak lihat Akmal di depan hiks"

Rakha memeluk Mala berusaha menenangkan perempuan itu, Rakha tahu pasti Mala akan menyalahkan diri karena tidak bisa menjaga Akmal

"Maafin aku kha... Aku nggak.. hiks"

"Udah kamu jangan menyalahkan diri, semua bukan salah kamu" Rakha mengusap airmata Mala lembut

"Bener la, jangan salahkan diri Lo" celetuk Alifa tersenyum tipis

"Percaya deh la, Akmal bakal baik baik aja, dia pasti akan mencari cara buat terbebas dari para penculik" ucap Devi ikut menenangkan Mala

Tapi Mala justru semakin mengeraskan tangisan

"Ck dev Lo sih, Mala jadi makin nangis kan" Shifa menyalahkan Devi

"Lah emang gue salah? Kan niatnya gue cuma pingin nenangin Mala" ucap Devi menggaruk tengkuknya bingung

"Rakha... Aku takut akmal kenapa Napa kalau para penjahat itu lukain Akmal gimana?" Ucap Mala berasumsi sendiri

"Hey kamu jangan berpikiran negatif gitu dong.. aku bakal cari akmal sampe ketemu" ucap Rakha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALA THE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang