24 - Posesif

3.9K 501 42
                                    

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat sore╰( ͡° ͜ʖ ͡° )つ──☆*:・

Janlup vote maniezz, chapter ini panjang loh ⁽˙³˙⁾

enjoy~

.

.

.

"Lio lagi?" tanya Elio karena lagi-lagi ia kalah dalam permainan, bayi kucing menggerutu kesal sementara Sajali tertawa laknat karena mereka bisa dengan bebas menempelkan bedak ke wajah sang ketua.

"Maaf ya ketua."

Elang dengan semangat membaluri bedak ke wajah Elio diikuti oleh Damario dan Sagara membuat wajah Elio yang sudah cemong semakin cemong, setelah itu Zach dan Marven juga melakukan hal yang sama namun keduanya hanya memberikan sedikit saja.

"Udahan aaa Lio udah males!"

Kesabaran si kecil kesayangan Sergeyev sudah mencapai batas, Elio bersedekap dada dan memalingkan wajah, ke mana perginya keberuntungan yang selalu mengikuti dirinya, menyebalkan sekali.

"Baiklah, kita akhiri saja lagi pula semua permainan sudah kita coba." Sahut Damario yang tidak ingin membuat Elio semakin merajuk.

Setelah itu Damario mengajak semuanya untuk ke ruang belakang, pergi ke wastafel untuk membersihkan wajah yang sudah berubah menjadi sangat putih karena taburan bedak.

Kruyuk~

Suara perut tiba-tiba terdengar di suasana hening membuat para anggota Sajali menoleh ke sumber suara, ternyata itu adalah suara yang berasal dari perut Elang, remaja itu terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Gue laper."

"Padahal tadi udah banyak makan, perut karet anjir!" Ujar Damario sambil menggelengkan kepala.

"Ya gimana namanya juga laper mana bisa ditahan bro."

Semuanya bergantian mencuci wajah lalu kembali berjalan ke depan, Damario melihat jam dinding yang saat ini menunjukkan pukul 15.00 tepat, remaja yang baru saja mendudukkan diri itu kini terlihat kembali berdiri.

"Mau ke mana?" Tanya Sagara.

"Keluar skuy bentar lagi bakalan ada abang siomay lewat."

"Boleh."

"Skuy lah!"

Damario keluar lebih dulu lalu disusul oleh yang lain, Sagara dan Elang berjalan bersebelahan sambil berbincang, di belakang ada Elio yang diapit oleh Zach dan Marven.

Begitu mereka sampai di luar tepatnya di depan gerbang terlihat abang siomay yang ternyata sudah melewati rumah Damario membuat Damario mau tidak mau berteriak kencang.

ELIO RILEY SERGEYEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang