19 - Agni - A little help

4 0 0
                                    

Selamat datang.

Comment emot 🥀 ?

*

Jangan lupa vote, menyemangati saya dalam menulis. 😘

*

*


 Langit hampir mengubah malam, ketika aku melihat aura Mama tenggelam ditengah laut tanpa satu pulau pun yang terlihat. Perlahan tenggelamnya mega merah merubah dirinya menjadi ratusan ribu bintang yang menghiasi malam kami, kulit Ren memerah karena terpapar mentari siang, dia mengeluh perih ketika kuseka wajahnya.

Tidak ada apapun selain air, walau sesekali kami menatap sirip cantik dari ekor ikan laut yang beberapa kali menyembul keluar sebagai sarana hiburan, tetap saja tanah akan jadi penghibur kelegaan hati yang sedang dilanda rasa was-was ini.

"Kak Agni, bintangnya cantik." Ren mendongak, sumringah, walau mentari telah tenggelam dia masih bisa menjadi pencahayaan ku.

Meskipun dia keperihan karena kulitnya terbakar, dia tetap menjadi sosok yang berpikir positif.

"Ya, Ren. Mau aku ceritakan dongeng sebelum tidur?" Dia merebahkan kepalanya pada pahaku sambil meringkuk dan memeluk lututnya.

"Tidak mau, mau ngobrol saja." Dia memainkan jari-jariku, "Sebenarnya aku takut laut, kak. Tapi karena Kakak hebat dan pemberani aku tidak takut lagi. Kita akan bertemu Mama."

Perkataan polosnya membuatku sedih, sebenarnya semua ini karena aku ingin menutupi ketakutanku, Adikku yang malang. Memang benar aku ingin aku dapat kau andalkan, cukup rasa gundahku yang membuatku putus asa.

"Terima kasih sudah memberikanku semangat, Ren." Kuusap sedikit rambut hitam yang menjalar ke pipinya, dia meringis sedikit, "Kulitnya masih perih?"

"Iya, tapi gak apa-apa aku tidak boleh menangis karena sakit, seperti Kakak!"

"Ren.." Sekuat tenaga ku tahan air tangis di sudut mata yang mulai buram, "Kakak nyanyikan lagu, ya? Esok hari kita akan menemukan pulau dan kita akan menemukan Mama."

"Emm." Dia mengangguk, menutup matanya sementara aku mengusap rambut hitam indahnya yang lepek karena matahari dan keringat.


Tidurlah tidur

Cahaya matahari akan menyinari pagi lagi

Tidurlah tidur, wahai anak manis

Mimpi indah akan jadi pemberi janji

Mimpi buruk jangan menangis

Tidurlah tidur, doamu akan terkabul


✧༺♥༻✧


"Kak, aku lapar."

Keputusasaan datang lagi, sejak pagi hingga siang terik ini, masih belum ada tanah yang dapat kami pijak.

"Tunggu ya, Ren. Kita akan memancing." Aku coba menali-tali tambang, entah bagaimana aku akan menggunakan ini untuk memancing, tidak ada umpan, tidak ada kail. Tidak mungkin pula bila aku dapat menjerat ikan menggunakan tambang.

Setelah, selamanya. - cozyrinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang