Part 14

4.2K 320 23
                                    

Sudah 7 bulan usia kandungan ku. Sama seperti pernikahan. Dan justin benar benar treat me like a lady.

Dia selalu perhatian dengan ku. Melarang ku ini dan itu. Seperti semalam.

Flashback on-

"Kau kenapa di luar lau? Kau dan little bieber akan kedinginan nanti."ucap justin.

"Aku hangat."ucap ku.

"Tunggu disini."ucapnya dan berjalan ke dalam rumah.

Aku berfikir sejenak. Apa dia berniat meninggalkan ku? Di saat anaknya sedang membutuhkannya.

Tapi aku tahu dia lelah. Tak mungkin aku berkata 'bisakah kau menemani ku? Anak ini membutuhkan mu'

Aku menatap kolam renang dengan datar. Melihat pantulan cahaya yang di berikan oleh bulan.

Tiba tiba aku melihat sesuatu hinggap di sekeliling tubuh ku. Seketika itu juga aku merasakan cukup hangat.

Aku melihat ke samping ku, sudah ada justin yang sedang menatap ku.

"Terima kasih."gumam ku.

Dia tersenyum dan menarik kepala ku pelan untuk di senderkan ke dadanya. Aku bisa merasakan detak  jantungnya berdetak secara teratur seakan menciptakan sebuah irama yang indah.

"Kau tahu?"tanyanya sambil menatap bulan.

"Tidak. Memangnya kenapa?"tanya ku sambil menghirup aroma tubuhnya yang sangat menyegarkan.

"Aku tak percaya jika aku akan menjadi seorang ayah. Aku juga tak percaya jika aku memiliki seorang gadis yang sangat baik pada ku. Gadis yang selalu ada untuk ku."ucapnya.

Aku mematapnya bahagia.

"Aku juga."gumam ku.

Dia menatap ku bingung.

"Adakah di dunia ini yang tidak kau percaya?"tanyanya.

Aku menghela nafas ku.

"Ada. Dulunya aku tak percaya dengan orang orang sekitar ku. Aku hanyalah menganggap mereka semua pembohong. Tapi sekarang, yang tak ku percaya adalah mendapatkan pria seperti mu. Pria yang membangkitkan ku dari terpurukkan ku."jelas ku.

Dia mencium kening ku cukup lama.

"I love you."ucap nya.

"i love you too."ucap ku.

-Flashback off-

Aku terus membayangkannya sambil tersenyum. Justin benar benar sangat manis. Aku terus terkekeh membayangkannya.

Serasa dunia benar benar milik diri ku. Dan sekarang, aku telah berada di puncak kebahagiaan ku. Kebahagiaan yang sangat mudah ku dapat.

Aku mulai beranjak dari kasur. Menghabiskan hari hari mu di kasur rasanya adalah kau seorang pasien rumah sakit yang tak boleh turun dari kasur sedikit pun.

"Aw.."ringis ku saat merasakan kaki ku mengenai sebuah benda yang cukup keras.

Aku menundukkan kepala ku melihat ke arah bawah.

Sebuah kotak? Di bawah kasur?

"Ambil, lihat, dan temukanlah jawaban dari kebahagiann mu selama ini, laura.'ucap gadis batin ku.

karena rasa yang ingin tahu, tangan ku tergerak untuk mengambil kotak itu.

Aku merasakan darah ku mengalir dengan cepat saat melihat tulisan dari kotak itu.

'Justin bieber's psycho book'

Psycho? Psikopat? Apa isi dari buku ini?

'Bukalah, dan amati semuanya. Sebelum terlambat.'ucap gadis batin ku.

PSYCHO LOVE (Justin Bieber) (Barbara Palvin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang