PSYCHO LOVE (Justin Bieber) (Barbara Palvin)

Part 18

Baca author note sampai habis ya! Wajib! Kalo ga dibaca gue gamau lanjut

****
Laura Pov-

Breaking news!

"Perusahaan emergreen company di nyatakan menghentikan kerja samanya dengan bieber company. Apa yang sebenarnya terjadi? Akankah Ada keretakan rumah tangga Antara justin bieber dan Laura emergreen? Karena 1 setegah tahun ini mereka memang terlihat jarang bersama."

Haha, satu setengah tahun sejak pengkhianatan itu terjadi, ya sewaktu Aku masih Hamil Chloe 7 bulan. dan Chloe sekarang sudah berumur 9 bulan. Dia sudah bisa merangkak dan mengucapkan "mom"

Kalian ingat saat Aku meminta Harry untuk selalu berada di sisi justin saat dia sedih? Inilah yang Aku maksud. Menghancurkan perusahaan yang di Anggap sangat penting olehnya. Tapi, entah Kenapa Aku merasa ini semua salah. Ya, salah.

Apalagi saat justin menyatakan bahwa dia mencintai ku. Benar benar mencintai ku. Dan saat itu, Aku berada di dua pilihan. Ego dan hati. Ego ku berkata jika Aku harus tetap membalas semua perbuatannya pada diri ku. Tapi hati ku berkata lain, hati ku berkata bahwa Aku harus mempercayainya, dan memberikannya satu kesempatan. Ya karena Aku mencintainya. Tapi apa daya? Ego ku lebih besar menguasai tubuh ku di bandingkan hati ku.

Dan sejak saat itulah, Aku merasa berada di jalan yang salah. Pilihan yang salah karena memilih ego di bandingkan hati ku. Aku sudah terperangkap di jalan ego ku. Dan tak Ada pilihan untuk kembali, dan memilih hati ku.

Ingat lah Laura, dia pembunuh luke, dia adalah sebuah actor yang hebat. Sebuah actor yang sangat Lihai menguasai permainannya. Dan kini, saatnya untuk dirimu, memuaskan balikkan kenyataan dan menguasai permainannya, yang sekarang telah berganti nama menjadi permainan mu.

'Drt...drtttt..,drtttt...'

Aku mengambil ponsel ku dan langsung mengangkat panggilan tanpa melihat nama penelfon.

"Halo?"

"Aku mengerti."

Laura menghernyitkan dahinya bingung. Lalu dia melihat layar ponselnya dan melihat nama orang yang menghubunginya.

"Harry?"

"Aku mengerti apa yang kau maksud selama ini."

"Maksud mu?"

"Ini salah satu rencana mu, Bukan? Ini alasan mu menyuruh ku untuk selalu berada di sisinya?"

"Ya."

"Tapi Kenapa, Laura? Kau tahu? Dia benar benar mencintai diri mu. Tidak kah kau mau memberikannya kesempatan kedua?"

'Aku ingin Harry, sangat ingin. Tapi apa daya? Ego yang mengatur tubuh ku. Ego yang mengatur apa yang ku lakukan. Dan yang bisa Aku lakukan sekarang, hanya lah melihat dan menyesal'

"Tidak."ucap ku singkat.

"Apakah ini akhir dari permainan mu, Laura?"

'Sebenarnya Aku ingin begitu. Hanya seperti itu.'

"Tidak, ini awal dari permainannya."

"Kenapa kau seperti ini, laura? Ini sungguh benar benar bukan diri mu. Seperti ada orang lain yang ada di dalam tubuh mu."

'Bukan, harry. Kau tak mengerti. Bukan orang lain. Tapi itu semua memang ada di dalam diri ku. Ego ku lah yang menggerakkan diriku ini.

"Ini adalah aku harry. Aku tetaplah aku. Aku hanya ingin membalaskan dendam ku kepada dirinya. Semua di balas dalam besaran yang sama."

"Lalu, apa kelanjutan dari semua permainan mu ini?"