Justin Pov-
Sudah tiga bulan dia menghilang. Ya, dia. Siapa lagi kalau bukan laura? Tak tahu kenapa, rasanya aku benar benar nyaman berperan dalam drama ini. Tak ada lagi sebuah paksaan.
Aku yakin, dia pasti sudah melahirkan seorang malaikat dari dalam tubuhnya. Dia pasti akan sesabar laura.
Aku menceritakan semuanya pada harry.
"Kau tau, bro? Itu adalah sebuah pernyataan dari hati mu."ucap harry sambil meminum wine nya.
Aku hanya menatap kaleng soda ku.
"apa maksud mu?"tanya ku.
"Tatapan mu kosong. Kau juga tidak berfikir dengan baik. Ini adalah tanda tanda ada perasaan yang menyimpang dari diri mu."timpalnya.
Aku menatapnya kesal.
"Kau tahu bahwa aku tidak dapat berfikir dengan baik. Tapi nyatanya? Kau memberikan ku penjelasan yang benar benar rumit."ucap ku.
"You love her, just."gumam harry.
Apa?
Aku mencintai laura?
Tidak. Tidak mungkin justin! Tidak mungkin kau menyimpang hanya karena seorang laura emergreen?
"Tidak!!!!"sergah ku.
Harry menyeringai.
"Benarkah?"godanya.
Aku mendengus.
"ah, aku tak percaya ternyata kau bisa jatuh cinta dengannya."ucapnya.
Aku melirik nya sinis.
"Urusi sajalah kekasih mu itu, si valerie."ucap ku kesal.
Harry menunduk tiba tiba.
"Aku tak yakin."gumamnya pelan tapi masih bisa ku dengar.
Aku menaikan sebelah alis ku bingung.
"Apa yang membuat diri mu tak yakin?"tanya ku.
"Kau tau jika aku membantu mu bukan? Aku takut jika laura juga ikut membenci ku. Aku sungguh tak ingin seperti ini, justin. Aku benar benar mencintainya. Kau tahu kenapa aku membujuk mu untuk menghentikan rencana mu? Karena aku ingin diri mu menyadari bahwa setiap wanita itu berbeda. Dan laura, dia adalah gadis yang baik dan sekarang kau menyakitinya. Dan aku yakin laura tak akan mengizinkan diri ku dengan valerie. Karena pasti dia takut, takut jika aku akan melakukan hal yang sama seperti dirimu."ujarnya.
"Kau membuat masalah ini semakin sulit, justin. Bahkan teman mu sendiri terkena akibatnya."batin fikiran ku.
"Maafkan aku harry, aku tak memikirkannya dengan matang. Bahkan aku tak tahu jika kekasih mu adalah salah satu dari emergreen."jelas ku.
"Cinta itu tumbuh, just. Kita tak tahu ke arah mana pertumbuhannya. Seperti tumbuhan yang melilit. Itulah cara cinta untuk tumbuh. Dia bisa saja melilitkan dirinya pada yang kaya, yang miskin, yang cantik, yang bodoh, atau bahkan yang menyebalkan. dan cinta ku sudah memutuskan untuk melilitkan dirinya pada valerie, gadis yang 4 tahun lebih muda dari ku. Dia tak jauh beda dari laura."ucap harry.
Dan sepertinya, cinta ku sudah melilit pada laura. Laura yang cantik, yang baik, yang sabar, yang kuat, yang segalanya.
Harry benar justin, tak semua wanita seperti ibu mu. Ibu mu hanya salah satu masa lalu mu yang menyakitkan. Masa lalu mu yang seharusnya sudah kau lupakan.
"Apa yang harus aku lakukan?"tanya ku.
"Kembali kepadanya?"ucap harry.
Aku? Memohon untuk kembali kepadanya? Apa dia sudah gila? Dimana aku akan menaruh harga diri ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO LOVE (Justin Bieber) (Barbara Palvin)
FanfictionJustin Bieber, seorang psycho CEO yang memiliki masa lalu yang kelam, atau bahkan tak pernah mengetahui arti cinta yang sesungguhnya. sampai akhirnya datang Laura Emergreen yang mencoba untuk membuatnya jatuh cinta. tapi apa jadinya jika Justin hany...