Malam itu setelah bekerja, cesar dan amera pergi menemui orang tua amera. Tak dengan tangan kosong, cesar membawa beberapa buah tangan untuk sang mertua. Tak mungkin dirinya datang hanya dengan tangan kosong, mau taruh dimana muka si ganteng ini.
Tibalah mereka di depan halaman rumah orang tua amera. Setelah memarkirkan mobil nya, kedua nya turun dan menuju pintu depan. Beberapa kali mereka menekan bel dan seorang wanita paruh baya membukakan pintu tersebut yang tak lain adalah ibu amera.
"Sayang?" Seru sang ibu dengan senang kemudian memeluk putrinya. Padahal hanya beberapa hari ia tak bertemu dengan ibunya tapi ia sudah begitu rindu.
"Sayang siapa itu?" Sahut ayah amera dari dalam rumah kemudian menyusul sang istri di depan pintu. Sungguh terkejut melihat sang putri datang ke rumah nya. Tapi ia juga senang bahkan bisa dibilang sangat senang.
"Oh sayang, ayah sangat rindu pada mu," ujar sang ayah memeluk amera dengan hangat. Ketika ia memeluk amera ia terkejut mendapati cesar yang tengah berdiri dibelakang sang putri.
"Oh ayo masuk dulu, di luar sangat dingin."
Ibu pun menyuruh mereka masuk dan kini duduk di ruang tamu sedangkan ibu menuju ke dapur untuk membuat kan air minum. Dirumah orang tua amera tak ada satu pun pelayan, karena ibu amera lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja sambil mengurus anak-anaknya. Maka dari itu pekerjaan rumah tangga semua nya di handle oleh sang ibu. Amera juga menyusul ibunya ke dapur seraya membawa buah tangan yang tadi nya cesar beli untuk sang mertua. Dan kini tinggalah cesar dan ayah amera berdua di ruang tamu.
"Saya dengar kamu mengalami amnesia akibat kecelakaan, apa itu semua benar?"
"Ya betul, saya benar-benar tidak ingat."
"Sayang sekali," ucap ayah amera. Ingin sekali ia menanyakan tentang perceraian itu tapi amera menyuruh nya untuk tidak mengungkit masalah terkait perpisahan. Padahal dia ingin tahu dari pria itu.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya ibu yang tiba dengan membawa minum untuk mereka dan tak lupa juga cemilan. Amera juga ikut menyusul di belakang.
"Tidak ada."
Ibu duduk di sebelah ayah dan amera duduk di sebelah cesar. Suasana nya menjadi sunyi senyap. Tak ada dari cesar ataupun ayah amera untuk memulai percakapan.
"Cesar bagaimana dengan pekerjaan mu?" Tanya ibu amera kepada cesar.
"Semuanya baik-baik saja."
"Oh itu bagus, apa kalian tahu, kalian berdua sangat sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing. Setidaknya kalian harus pergi berlibur dengan begitu kalian akan semakin dekat."
"Ibu aku-"
"Itu ide yang bagus," potong cesar setuju dengan perkataan ibu mertua nya. Sontak saja amera menoleh ke arah nya dengan mata yang lebar.
"Saya juga berpikir seperti itu, tapi ibu tahukan amera ini sangat sibuk."
Amera menghela napas seraya meneguk minum nya sebelum mengatakan sesuatu. "Brand fashion ku akan launching bulan depan, jadi wajar jika aku sibuk."
"Sesibuk apapun kalian, jangan lupa untuk terus komunikasi. Karena komunikasi itu sangat lah penting bagi hubungan."
Cesar mangut-mangut paham dengan perkataan ibu mertua nya, komunikasi memang begitu penting. Dengan begitu kita bisa bertukar pola pikir.
Mereka pun melanjutkan percakapan mereka, entah itu masalah pekerjaan, liburan ataupun hal lain nya. Tapi lebih ke pekerjaan si.
"Apa kalian tidak menginap saja disini?" Tanya ibu amera. Dia khawatir karena itu sudah malam, dan lebih baik mereka menginap saja disana dan baru besok pulang. Tapi sepertinya amera menolak ajakan ibu nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
his farewell attempt (End)
RomansaDeskripsion: Dua tahun menikah amera tak pernah merasakan kehangatan dalam pernikahan tersebut. Kedua pasangan tersebut tidak pernah saling mencintai, mereka menikah karena di jodohkan oleh pihak keluarga bukan keinginan mereka sendiri. Dan pada akh...