Mereka pun bubar setelah guru datang melerai mereka berdua. Kemudian mereka lanjut mengikuti pelajaran sampai jam pulang tiba. [Name] berharap tidak ada hal yang mengganggu lagi setelah ini.
Akhirnya ia sampai rumah dengan selamat, tak lupa ia menghampiri kamar ibunya untuk mengecek kondisi apakah ibunya baik-baik saja. Kemudian ia lanjut belajar di samping ibunya.
***
Taufan pulang ke rumahnya yang ditinggali bersama saudaranya. Ia masuk ke kamar, meletakkan tasnya sambil menghela nafas.
Fikirannya masih tidak bisa terlepas dari [Name], perasaannya sudah jauh lebih mendalam.Baru saja merebahkan badannya ia di panggil oleh kakaknya yaitu Halilintar yang ingin menanyakan sesuatu yang terkait dengan [Name]. "Dia orang yang seperti apa? "
"... Dia tidak bisa ditebak" Taufan
"Apa saja yang kau ketahuilah tentangnya?"
"Tidak ada, dia bukan orang yang suka bercerita. Tapi bisa ku akui dia cukup Over Power" Taufan
Berkali-kali Taufan ditanyai mengenai [Name] sampai ia benar-benar lelah. "Kakak ini kenapa sih? Aku bukan ayahnya jadi aku tidak tahu! "
"Tolong kau cari tahu lebih dalam! " Halilintar pun pergi meninggalkan adiknya. Menyebalkan! Bilang terimakasih saja tidak, dasar petir Halilintar. Ucap Taufan yang agak kesal dengan kakaknya, Halilintar.
Namun, ia harus melaksanakan perintah yang di suruh oleh kakaknya. Ia pun mulai mencari orang yang agak dekat dengan [Name] supaya bisa ia jadikan sebagai narasumber. Dan orang itu adalah Sheilla.
Keesokkan nya, ia mengunjungi kelas dan menemukan Sheilla. Kemudian dibawa lah Sheilla ke tempat yang sepi. Sheilla pun menjadi ketakutan. "A-apa yang mau kau lakukan? "
"Diam! Nah, Sheilla aku hanya ingin bertanya sedikit tentang [Name]. Jadi menurutmu bagaimana [Name]? " Taufan
"I-itu aku tidak bisa membicarakannya. [Name] sendiri yang memintaku untuk menutup mulut" Sheilla
Taufan mengeluarkan aura wajah tampan polos nya kepada Sheilla. Tentu saja orang yang perasaannya lemah itu mudah kasihan kepada sesiapa pun. "Apa kau tidak mau memberi tahuku? Jahat sekali"
"B-baiklah, dia adalah orang baik. Dia hanya menggunakan sifat jahat demi menutupi sifat baiknya.
Dahulu, [Name] sangat naif sekali semua orang ia tolong tanpa pandang bulu.
Dulu aku dan [Name] pernah bersahabat, namun persahabatan kami luntur akibat orang-orang yang saling mengadu domba kami. Padahal dulu kami selalu bersama, hehe.. Dia anak yang manis dan baik. Semenjak ayahnya meninggalkannya, ia berubah.Ibunya pun mulai sakit-sakit an, [Name] kerja sambilan demi pengobatan ibunya yang 98% tidak bisa diselamatkan itu. [Name] anak yang kuat, bisa memendam semuanya sendiri.
Seandainya aku boleh membantu [Name] maka aku akan membantunya sebisaku. Tapi... Itulah [Name] tidak suka merepotkan orang lain" Sheilla
Betapa terkejutnya Taufan, ia mengira bahwa selama ini gadis itu hidup dengan sempurna sampai ia berani membully siswa. Tapi kenyataannya gadis kecil itu hanya menahan semua nya sendirian. Betapa menyesal nya Taufan telah meremehkannya waktu itu.
Bell pun berdering,namun [Name] juga tak kunjung datang ke kelas. Apa yang telah terjadi padanya yang selama ini tidak pernah sekali pun membolos? Pikiran Sheilla menjadi tidak tenang. Ia sangat overthinking, takut kalau [Name] kenapa-napa. Padahal tadi ia dan Taufan habis membicarakannya. Tapi sekarang malah yang dibicarakan tidak berangkat. "Ada apa ini? Aku takut sekali! " Sheilla

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TYRANT || TAUFAN X READER
Hayran KurguTUKANG BULLY DAN TUKANG ONAR BERSATU?! WHAT? COVER : Pin X PicsArt X Canva TITLE : THE TYRANT || TAUFAN X READER STATUS : ON GOING UPDATE : 22-NOVEMBER-2024 END : -