[Name] pergi ke pemakaman ibunya setelah pulang dari sekolah,ia menangis sambil memeluk batu nisan ibunya. "Kenapa ibu pergi secepat ini?"
Andai saja ibunya bisa sembuh dari penyakitnya,mungkin ia akan bahagia bersama anaknya. [Name] ingin merasakan kehangatan lagi dari seseorang,tapi orang yang ia cintai melebihi siapapun telah meninggal.
"Haa- aku suka berandai-andai..." Ucap [Name].
"Sudah ku duga kau ada disini,[Name]" Taufan berada di belakang gadis yang sedang bersedih itu. Ia membelai kepala [Name] dan mendekapnya agar ia merasa lebih tenang.
"Pada kenyataannya tidak ada orang yang tidak memiliki hati.
Pada akhirnya iblis akan menjadi malaikat" ucap Taufan.
"Bohong... Hiks..." [Name]
"Huh?" Taufan
"Aku lah wujud orang yang tak punya hati itu. Aku lah wujud iblis itu..." Mata [Name] berkaca-kaca setelah mengingat perbuatannya selama ini. Taufan menenangkan [Name] .
Setelah itu,mereka pun kembali ke rumah. Namun ditengah jalan,mereka dicegat oleh 15 preman jauh lebih banyak daripada yang [Name] hadapi sebelumnya. Cobaan apalagi kali ini? Ya,ini adalah rencana Rosa untuk membunuh [Name]. Preman itu mengepung mereka. "Sebenarnya siapa mereka?" Taufan
"Orang suruhan... ROSA!! Pasti dia dalang dibalik ini" [Name]
Mereka pun menyerang preman-preman itu dengan tangan kosong. [Name] semakin marah dengan apa yang dilakukan oleh anak sialan itu. Mata merahnya langsung keluar seperti di chapter 04 sebelumnya. Taufan terkejut saat mata [Name] berubah tiba-tiba,sebenarnya apa yang terjadi? Semua orang yang mendekatinya langsung habis ditangan [Name]. Tidak masuk akal,apa dia kerasukan siluman harimau? Tidak,hal spiritual seperti itu hanya mitos.
"Taufan rekam aku sebentar!" Pinta [Name] yang berada didekat Taufan dan langsung pergi lanjut bertarung. Taufan mengambil handphone-nya,[Name] menumbangkan salah satu orang dan menanyakan siapa bos mereka. Orang itu tampak ketakutan.
"B-bos kami Rosa-"
"Kalau kau anak buah Rosa,tolong katakan kalau dia harusnya tidak berbuat seperti ini" [Name] melepas orang itu dan mengajak Taufan pergi. Taufan masih mengaktifkan rekamannya. Tiba-tiba orang itu menusuk punggung belakang [Name]. "Argh!" [Name] kesakitan akibat tusukan itu. Taufan marah dan menghajar orang itu habis-habisan,semuanya babak belur.
Taufan membawa [Name] pergi ke rumah sakit untuk segera diobati. Pendarahannya agak parah,Taufan benar-benar marah dan menelepon kakaknya Gempa untuk segera menyelesaikan masalah ini. Karena nyawa [Name] bisa saja dalam bahaya. Beberapa jam kemudian,[Name] siuman dari tidurnya dan melihat Taufan menjaganya sampai tertidur.
[Name] menyentuh lembut kepala Taufan yang tertidur di kasur itu. Sekarang ia benar-benar sadar ketulusan hati Taufan padanya bukan sekadar omong kosong. Ia bersyukur karena Taufan hadir disisinya namun disisi lain ia juga merasa bersalah karena hanya menjadi beban Taufan,sekarang [Name] bicara sendiri seperti orang gila.
"Rasanya aku tak pantas menerima kebaikanmu,Fan..." [Name]
"Aku... Tak pantas kau cintai..." [Name]
"Uh- Siapa bilang? Kau pantas!" Taufan
[Name] terkejut saat Taufan tiba-tiba bangun dan langsung menjawab omongannya. Ia malu saat mengatakan hal-hal tadi,apakah Taufan mendengarnya? Semoga saja tidak. Tapi walaupun begitu Taufan tetap mendengar semua omongan [Name],Taufan tersenyum melihat [Name] kemudian ia bertanya apakah kondisinya sudah membaik. Sepertinya hanya sedikit nyeri karena tusukan tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TYRANT || TAUFAN X READER
Hayran KurguTUKANG BULLY DAN TUKANG ONAR BERSATU?! WHAT? COVER : Pin X PicsArt X Canva TITLE : THE TYRANT || TAUFAN X READER STATUS : ON GOING UPDATE : 22-NOVEMBER-2024 END : -