"saya turut berduka atas kematian bunda kamu" ucap papa ashel yang hanya dibalas senyuman oleh aldo
"sebagai gantinya saya akan membiayai kuliah kamu sampai kamu lulus, saya akan urus biar kamu bisa tetap lanjutin kuliah kamu yang ada di jakarta meskipun kamu di bandung, Tapi tetap ingat, jangan kabari anak saya"
"Buktikan kepada saya bahwa kamu layak mendapatkan ashel" sambungnya lalu meninggalkan aldo sendiri
...
2 tahun berlalu hari kelulusan tiba, akhirnya aldo lulus dengan nilai terbaiknya. Ia datang menghampiri makam bundanya dan memberitahu bahwa ia telah lulus dengan nilai yang baik
begitupun saat ia mendapatkan pekerjaan pertamanya setelah ia lulus, aldo selalu datang ke makam bundanya. Aldo selalu menghampiri makam ibunya untuk menceritakan semua yang ia alami, ada kalanya ia juga menceritakan gadis yang sangat ia cintai
2 tahun berlalu, performa kerja aldo yang bagus membuat aldo naik pangkat dan menjadi kesayangan bosnya, tekadnya untuk kembali kepada ashel juga mendorongnya untuk bisa menjadi pria yang sukses. Sampai pada akhirnya, aldo bisa membangun perusahaannya sendiri, tentu saja aldo menceritakan hal ini kepada bundanya
...
dengan perasaan yang sumringah, aldo hendak menelpon calon mertuanya itu
"halo om, gimana kabarnya"
"baik, selamat atas perusahaan kamu"
"terima kasih om, saya gabakal bisa jadi gini juga kalo om ga bantu saya dulu" ucapnya sambil mengusap tengkuknya
"aldo, tentang kalimat saya beberapa tahun lalu... tolong kamu lupakan"
aldo bingung, kalimat yang mana?
"2 tahun lagi ashel akan saya nikahkan dengan zee"
"2 tahun itu masih lama om, saya sudah siap sekarang, jadi-"
"keputusan saya sudah mutlak"
"tapi om-"
tutt...
sambungan terputus secara sepihak dari papa ashel
ia hanya diam tak berkutik, dadanya sekarang sangat sesak sekali
ia hampir tidak bisa bernapas karna menahan sakit dan tangis yang luar biasa
aldo sudah kehilangan bundanya dan sekarang?
sepertinya Tuhan masih ingin menguji aldo, seberapa kuat ia menjalani ini semua?
...
2 tahun berlalu dan 2 minggu lagi adalah pernikahan ashel dan zee, papa ashel tidak melihat perubahan ashel sama sekali, ia masih sulit untuk melupakan aldo. Buktinya, setiap malam ashel selalu menangis di dalam kamarnya dan papanya tau bahwa ashel sedang menangis. Ashel menjadi lebih diam semenjak aldo pergi tanpa kabar
hatiku sakit setiap kali melihat anak semata wayang ku yang selalu menangis dalam diam dan bangun dengan kondisi mata yang sembab. oh tuhan, kenapa aku melakukan ini pada putriku sendiri? aku telah merenggut kebahagiaan putriku sendiri, papa macam apa aku ini?
...
kini mereka bertiga berkumpul di sebuah cafe, papa ashel memanggil gracio (papa zee) dan zee untuk datang di cafe ini
"begini pak, saya ingin... membatalkan perjodohan ini" gracio yang mendengar itupun terkejut
"tapi kenapa pak? apa yang salah?"
"saya tidak bisa melihat anak saya yang semakin terpuruk, zee... om minta maaf"
"gapapa kok om, saya ngerti bahwa ashel lebih bahagia sama aldo"
![](https://img.wattpad.com/cover/379141740-288-k146690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu ya?
Teen Fiction"cintanya besar-besaran meski mesranya kecil-kecilan" Cinta sederhana yang tidak dapat semua orang tampilkan. Kita tidak dapat selalu mesra di depan orang tersayang, tetapi siap berkorban dan memiliki cinta yang besar dan amat dalam untuk orang terk...