Setelah konfes berakhir adel kembali mengunci dirinya di dalam kamar, duduk di lantai dingin dengan suhu AC 14° derajat Celcius.
Tok Tok
" Del aku masuk" ucap flora.
Adel diam masih dengan posisinya tidak menjawab sapaan flora " del aku tau kamu masih trauma, maafin aku udah jauhin kamu, aku cuma kecewa liat kamu yang pengecut lari dari tanggung jawab yang seharusnya kamu sendiri bisa selesaikan, maaf udah ikut nyudutin kamu"
" Pergi" desis adel pelan.
" Del, maafin lora aku gak bermaksud nyudutin kamu"
"Pergi"
Flora tersentak mendengar adel yang membentak nya "pergi" bentak adel lagi.
Krekkkkk
" gw tau lo marah, tapi gak seharusnya lo bentak lora" ucap Mirza masuk tanpa permisi ke dalam kamar Adel.
Adel menatap sinis pada abang sulung nya itu " pergi" ucap adel dingin.
" masalah lo udah kelar, apalagi yang lo takutin? Lo gak perlu lari-larian lagi masalah lo udah di tuntasin papah" ucap Mirza tanpa sadar kata-kata nya itu membuat adel merasa kalau dirinya benar-benar pengecut.
Prangggg
Adel memecahkan cermin di depan nya dengan tangan nya sendiri, kegaduhan itu membuat seisi rumah mendatangi kamar adel, Celine langsung berlari ke arah adel memeluk anaknya, menenangkan anaknya agar tidak berbuat hal nekat lagi " udah sayang, kamu tenang ya Pliss tenang liat mama, mama disini sayang, jangan dengarkan apa kata orang bagi mama kamu itu jagoan, mau berapa goresan lagi hiks mama gak mau kamu lukain tangan kamu lagi" tangis Celine melihat banyak goresan pada tangan putra nya.
Celine tau adel sering melampiaskan amarahnya dengan menggores tangan nya dengan beling atau pisau.Adel diam dan membalas pelukan mama nya, Celine merasa pundak berat ternyata anak bungsunya sudah tertidur setelah cape menangis.
Setelah menyelimuti tubuh adel Celine beralih menatap Mirza" temui mama di tempat kerja " ucap Celine meninggalkan kamar Adel.
Mirza mengekori mama nya, sampai di tempat kerja sang mama.
PLAKKK
Mirza memegang pipinya yang terasa panas karna tamparan keras dari mama nya sungguh tidak main-main.
" apa yang sudah kamu katakan pada adikmu Irza" tanya Celine tegas membuat Mirza gugup.
" Bukankah sudah mama katakan jangan pernah mengatakan apa-apa apalagi sampai menyinggung nya? apa kamu ingin ini semakin rumit? Tidak kah kamu menyayangi adikmu? Apa yang ada di dalam hatimu cuma adik sepupu mu?"
Mirza diam sambil menunduk ketakutan mama nya sangat tegas dan kejam kalau sedang marah" apa mulutmu sudah tidak berfungsi lagi?"
Mirza menggeleng cepat" lantas kenapa pertanyaan mama tidak satupun kamu jawab Irza? apa mama sudah tidak ada artinya lagi di hidupmu? Apa yang kamu anggap sekarang hanya persepupuan dan mami papi mu?"
Mirza menggeleng cepat lagi dan mulai berani menatap sang mama" maaf " ucap nya.
Celine duduk di kursi kerjanya meminum wine menatap anak sulungnya tiba-tiba
BRAKKKK
Anak ketiga nya masuk tanpa permisi dan kurang sopan" mana adel" ucap nya.
" selain punya anak tidak berperasaan ternyata aku juga punya anak yang tidak punya sopan santun sedikitpun" ucap Celine.
