Dua Minggu Kemudian.
Nadine tampak cantik dengan balutan make up yang tipis. Ariana memberikan sedikit lipstick berwarna pink tipis dan menebalkan sedikit alisnya. Tak ada make up yang berlebihan,hanya sederhana saja. Namun tetap saja membuat nadine terlihat sangat anggun dan mempesona. Ia memakai gaun yang sedikit mengembang berwarna putih. Gaun seperti snow white sungguhan. Ariana mulai menata rambut nadine,ia membiarkan rambut nadine terurai dengan cantiknya. Ia mengeritingi rambut nadine sebagian. Semakin terlihat bahwa nadine memang sangat cantik.
"Sudah selesai. Selena,taylor kemarilah!" pekik ariana senang. Ketika selena dan taylor masuk kedalam ruang khusus untuk make up yang tersedia di gedung sekolah itu mereka langsung terkejut dan kagum. Namun selena hanya kagum karena bakat yang dimiliki ariana. Gadis itu tak suka jika nadine seperti ini,bisa bisa banyak pria penggoda yang merayunya habis-habisan. Dan dia tidak mau hal itu menimpa sahabatnya.
"So beautiful." taylor berdecak kagum. "Kau pintar sekali ariana." ucap taylor lagi. Ariana tersenyum dengan lebar.
Nadine mulai membuka matanya ketika mereka sudah menyuruhnya untuk membuka matanya. Dengan perlahan-lahan,ia menatap dirinya melalui cermin. Lalu menatap ariana dengan berbinar,"Ah thankyou so much ari. You're so talented! Apakah ini benar diriku?" tanyanya dengan mata yang tetap berbinar.
"Tentu saja!" pekik ariana senang. Merekapun tersenyum. Kali ini selena tak mau mengeluarkan kalimat kalimat pedasnya. Karena,hari ini adalah pertunjukan pentas drama. Dan dia ingin nadine melakukannya dengan benar dan sukses.
"Ayo kita keluar,sebentar lagi akan dimulai. Kau harus latihan untuk beberapa saat nad." ujar selena sambil menggenggam tangan nadine. Nadine mengangguk. Merekapun keluar dengan senyuman lebarnya.
Nadine berusaha menahan rasa gugupnya yang teramat dahsyat. Selena,ariana dan taylorpun sudah berusaha menenangkannya. Tetapi ia sulit sekali untuk menahan rasa gugupnya.
"Percayalah. Kau pasti bisa. Kaukan sudah latihan habis-habisan bahkan sampai semalam suntuk." ujar selena sambil mengusap bahu nadine pelan.
Nadine mengangguk."Nadine,sekarang saatnya kau masuk kepanggung." ucap lily. Nadine mengangguk kearah lily sambil tersenyum tipis.
"I know I can do this!" gumamnya pelan.
Lalu nadinepun masuk,dan sahabat-sahabatnya bergegas kekursi penonton untuk melihat acting sahabatnya itu.
Saat pangeran atau lebih tepatnya zayn ingin mencium bibir snow white atau nadine,semua bersorak ramai dan tiba-tiba mereka terdiam karena saat ini sangat menegangkan.
Nadine merutuki dirinya sendiri jika zayn mencium bibirnya. Ia tak ingin jika zayn menjadi first kissnya. Karena sampai saat ini,ia tak memiliki rasa apapun padanya.
"Zayn,kumohon. Kau berpura-pura menciumku. Aku tidak ingin kau menjadi first kissku." batin nadine bersuara.
Zayn menatap tepat kewajah nadine. Ia mengerti dengan raut wajah nadine saat ini,iapun hanya mencium pipi nadine.
Tanpa sepengetahuan siapapun nadine membuang nafasnya dengan lega.***********
"Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak masuk kedalam dan menonton pertunjukkan pentas drama?" tanya ryan kepada justin setelah menghampiri justin yang tengah berdiri didepan pintu teater.
Justin menatap lurus kedepan dengan wajah datar dan dinginnya. "Tidak. Untuk apa aku menonton drama yang tidak jelas dan tidak penting." ketus justin dingin,lalu ia berjalan melewati ryan. Dari jalannya saja ryan sudah tahu jika justin sedang gusar.
Entahlah apa yang terjadi dengan sahabatnya itu. Ryanpun mengintip pintu teater,hanya untuk melihat acara yang sedang berlangsung saja.
Dan ryan mendapati zayn terlihat seperti sedang mencium bibir nadine diatas panggung.
Ryan sedikit terkejut namun ia tersenyum tipis.
Ia tahu sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Man // j.b [COMPLETE]
Fanfiction[BELUM DIREVISI] Nadine Weasley,gadis yang sangat baik,polos,dan terbilang bodoh. Ia mempunyai tubuh yang sangat ideal. Namun,kecantikan dan juga tubuhnya tidak menambahkan nilai plus untuk dirinya karena tertutupi oleh tingkah,dan juga otaknya yang...