Author's Point Of View
Pada pagi hari yang cerah ini,semua siswa dan siswi tengah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan setiap hari sabtu tersebut. Tampaknya eskul pada pementasan drama tengah sibuk untuk berlatih berakting. Kakak senior yang sudah berpengalamanpun sedikit kesulitan dalam melatih adik-adik kelas barunya yang masih harus diberikan pelajaran khusus.
"Ashhh!! Harusnya aku ikut eskul paduan suara atau seni music saja! Tidak berguna sekali aku disini!" gerutu Nadine dengan wajah frustasinya. Sedari tadi ia terus mencoba berakting dengan mimic wajah sedih,senang,dan lain-lain. Namun tetap saja,ia tidak juga berhasil.
"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya seseorang yang sudah berdiri disampingnya.
Nadinepun menoleh dengan sedikit terkejut,"Za-zayn?"
Zaynpun terkekeh dan mengusap bahu Nadine dengan lembut,"Kau pasti bisa. Aku yakin sekali." Ucap zayn menenangkan.Nadine menghembuskan nafasnya dengan berat. "Bagaimana aku bisa? Berakting itu sangat sulit,tidak seperti yang aku bayangkan." Gumamnya pelan."Hey,kau tidak boleh menyerah. Sekarang,coba kau berakting dengan wajah memelasmu." Nadine mengangguk. Lalu ia menatap zayn dengan wajah memelasnya. Membuat zayn sedikit tertawa. "Nah! Itu kau bisa." Ucap zayn sembari tersenyum lebar.
"Huftttt... jika aku hanya bisa memasang wajah melasku,itu sama saja aku tidak bisa berakting." Ucapnya dengan lesuh. "Ehm.. zayn?" ucapnya lagi.Zayn menatap Nadine dengan lekat. "Yeah?""Apa aku boleh keluar dari eskul ini?" Tanya Nadine takut-takut.
Zayn mengerutkan dahinya dengan bingung."Memangnya kenapa? Hey,kau itu kenapa sangat mudah sekali menyerah? Ayo kita coba lagi." Ucap zayn semangat. "Jangan kau fikir keluar masuk eskul itu hal yang mudah." Zayn menasihati Nadine sembari mengacak rambut Nadine dengan gemas.Nadine hanya membuang nafasnya dengan kesal.
----------------
"Siapa yang menjadi kapten basket disekolah ini?" Tanya ryan kepada chaz. Chaz menoleh,"Oh,kapten basket disekolah ini namanya Cameron. Dia kelas 8 A." Ryan hanya mengangguk.
Kini mereka sedang mengganti pakaian mereka untuk berlatih basket di ruangan untuk mengganti pakaian khusus pria.
"Dimana Justin? Apa dia lupa kalau hari ini itu eskul?" Tanya chaz kepada ryan yang tengah memakai kaus kaki
"Entahlah,mungkin di—"
"Aku selalu ingat. Memangnya kalian! Selalu lupa dalam segala hal." Ketus justin tiba-tiba. Ia langsung menaruh tasnya diloker,dan mulai mengganti pakaiannya.
Ryan dan chaz telah selesai mengganti pakaian mereka. Dan mereka mulai menjahili justin. Mereka memang selalu usil pada sahabatnya yang dingin itu. Menurut mereka,itu adalah hal yang paling menyenangkan.
"Oh god,tubuhmu sangat indah dan keren. Kau memiliki perut yang six pack. Aku tidak menyangka." Ledek chaz dengan suara sedikit menjijikan.
Justin menatap chaz dengan tatapan tajamnya. "Diam kau sialan!!" Setelah justin mengatakan itu,para siswa yang mengikuti eskul basket itupun mulai berdatangan. Dan mereka terkejut ketika melihat Justin yang tengah memarahi temannya itu. Dengan langkah sigap,justinpun keluar. Ia sudah selesai mengganti pakaiannya. Ia mulai memasuki lapangan.Ryan dan chaz tertawa terbahak-bahak,dan merekapun mengikuti justin dari belakang.
------------
"Hey nad! Bagaimana? Kau sudah selesai kan?" Tanya selena yang tengah menghampiri Nadine yang baru saja keluar dari kelas pentas dramanya.Nadine mengangguk,
"Dimana yang lain?" Tanya Nadine bingung.
"Mereka sedang menonton eskul basket dilapangan. Maka dari itu,Ayo kita susuli mereka." Selenapun menarik Nadine dengan cepat.Setelah sampai dilapangan,merekapun langsung menghampiri Ariana dan Taylor yang tengah sibuk melihat-lihat siswa yang tengah berlatih. Merekapun duduk dikursi penonton.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Man // j.b [COMPLETE]
Fiksi Penggemar[BELUM DIREVISI] Nadine Weasley,gadis yang sangat baik,polos,dan terbilang bodoh. Ia mempunyai tubuh yang sangat ideal. Namun,kecantikan dan juga tubuhnya tidak menambahkan nilai plus untuk dirinya karena tertutupi oleh tingkah,dan juga otaknya yang...