Author's Point Of View.
Tak henti-hentinya nadine menangis. Sudah semalaman ia menangis sampai sampai hidungnya memerah dan matanya sembab dan rambutnya berantakan tak karuan. Saat ini waktu tengah menunjukkan jam 1 malam. Dan nadine sampai sekarang tak bisa tertidur juga. Ia sudah mencoba untuk tertidur tetapi tak bisa. Baru kali ini ia merasakan sakit yang begitu mendalam. Ia mengutuk dirinya sendiri karena mengeluarkan kalimat-kalimat yang membuat justin merasa kecewa padanya. Ia kesal. Hanya kesal karena justin yang terus memukuli harry sampai tak sadarkan diri. Padahal harry sudah menolongnya ketika pingsan. Seharusnya justin berterimakasih padanya karena telah menolong kekasihnya yang pingsan. Tapi nadine tak habis fikir,justin malah memukuli harry sampai tak sadarkan diri.
Menurut nadine,semua yang terjadi akibat kesalahan mereka berdua. Dan nadine telah berfikir dua kali saat ini. Ia harus berbicara dengan Justin. Hanya ingin mengklarifikasi tentang ucapannya kemarin. Jika justin akan membencinya,nadine sudah siap menerimanya. Ia sudah mengumpulkan nyawanya banyak-banyak agar tak merasa tertohok ketika mendengar ucapan kasar atau makian dari justin. Ia harus berbicara empat mata padanya. Karena ia tak ingin merasa seperti gadis bodoh yang tak tahu diri. Justin sudah menaruh kepercayaan padanya tetapi dirinya malah menghancurkan kepercayaan itu. Sebenarnya ia hanyalah gadis yang polos. Jika didekati pria,ia hanya bisa diam dan bersikap biasa saja. Katakanlah ia lupa. Karena sungguh ia terkadang merasa lupa ketika justin menyuruhnya ini dan itu.
Nadine mengintip ruang kamar juatin dari balik gordennya. Gelap. Hanya itu yang ia lihat. Sejak ia pulang dari kejadian menyedihkan dan menyakitkan itupun kamar justin terlihat gelap. Tak pernah ia melihatnya terang seharian ini. Kemana perginya pria itu? Pattie tak menanyakan soal keberadaan justin padanya. Dan ia bersyukur akan hal itu.
Fikiran nadine terus berkalut dengan keadaan justin sekarang. Apa dia baik-baik saja? Apa dia saat ini masih emosi? Atau bahkan jangan-jangan ia bunuh diri? Entahlah nadinepun tak tahu. Ia takut terjadi apa-apa dengan Justin.
Karena ia tak bisa tertidur dengan pulas. Iapun memilih untuk keluar ruma. Ia menggunakan jaket bulunya yang hangat. Ia mengendap-endap keluar dari rumahnya dengan penuh hati-hati.
Ketika sudah berada diluar rumah. Iapun berjalan menuju taman. Walaupun jam menunjukkan pukul satu malam. Ia tak merasa ketakutan tentang hantu dan yang lainnya. Lebih baik ia keluar untuk mencari udara segar dibandingkan terdiam dikamarnya terbalut dengan fikirannya yang bercampur aduk.
Ia menghapuskan sisa sisa air matanya dan mulai kembali berjalan. Ia harus kuat. Ia tak boleh lemah. Walau sebenarnya saat ini ingin sekali ia berteriak karena ia merasa tak sanggup dengan permasalahannya saat ini.
Ketika ia berjalan dengan pelan. Ia mendengar suara orang ribut-ribut dari kejauhan. Ia bergidik ngeri dan mulai ketakutan. Tapi nadine sangat penasaran. Siapakah yang sedang berkelahi saat ini? Iapun mulai berjalan menuju kearah sumber suara dengan langkah pelan. Samar-samar ia melihat dibawah lampu taman ada dua orang pria dan satu motor ninja berwarna merah.
Dua orang pria itu saling memukul satu sama lain. Nadine menyipitkan kedua matanya ketika ia mulai mengenali siapa mereka.
"Justin....Harry!" ucap nadine terkejut bahkan ia membuka mulutnya lebar-lebar. Iapun mulai mendekati mereka dan bermaksud ingin melerai mereka.
"Apakah mereka berkelahi karena aku lagi? Tuhan bantulah aku. Aku mohon. Lindungilah justin dari siapapun." batin nadine berbunyi.
Ketika nadine bersembunyi dibalik pohon yang jaraknya lumayan dekat dengan keberadaan justin dan harry. Iapun dapat mendengar apa yang dikatakan oleh mereka.
Air mata sudah jatuh dengan derasnya dari pelupuk mata nadine. Bahkan sekarang ia sudah terisak. Ia salah. Salah menilai justin. Ia kira justin memukuli harry tadi disekolah karena ia fikir harry berusaha mendekati nadine. Tetapi ternyata justin memukuli harry karena harry bilang bahwa... Bahkan nadine ingin membunuh harry saat ini juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Man // j.b [COMPLETE]
Fanfiction[BELUM DIREVISI] Nadine Weasley,gadis yang sangat baik,polos,dan terbilang bodoh. Ia mempunyai tubuh yang sangat ideal. Namun,kecantikan dan juga tubuhnya tidak menambahkan nilai plus untuk dirinya karena tertutupi oleh tingkah,dan juga otaknya yang...