Kejora menatap langit malam yang dihiasi ribuan bintang Ia berdiri di halaman rumah tua itu di bawah sinar bulan yang menyinari wajahnya dengan lembut Udara malam menyelimuti tubuhnya dengan kesejukan yang menenangkan namun hatinya berdebar tak karuan Malam ini terasa berbeda
Langkah kaki terdengar di belakangnya Kejora tak perlu menoleh untuk mengetahui siapa yang datang Suara langkah itu sudah terlalu familiar Raka mendekat perlahan seakan tak ingin mengganggu pikirannya
"Kejora" suara Raka terdengar lembut namun penuh makna
Kejora memejamkan mata mencoba meredakan debaran jantungnya lalu menghela napas pelan "Iya Raka"
Raka berdiri di sampingnya matanya juga tertuju pada langit malam seolah mencari jawaban dari kebimbangan yang selama ini menghantuinya "Malam ini ... seindah yang kita bayangkan ya" ucapnya dengan suara yang sedikit bergetar
Kejora tersenyum kecil meski ia tahu senyumnya itu menyimpan sejuta perasaan yang tak terucapkan "Malam ini seperti mengingatkanku pada banyak hal Raka" suaranya pelan namun penuh arti
Raka menatapnya lama "Banyak hal seperti apa Kejora?"
Kejora merasa hatinya bergejolak Ada begitu banyak hal yang ingin ia sampaikan namun kata-kata seakan tak cukup untuk mengungkapkan semua perasaannya "Raka ... malam ini ... aku merasa seperti kembali ke masa lalu ... masa ketika semua terasa begitu dekat dan hangat" ia berkata sambil menatap langit
Raka mendekatkan dirinya sedikit lebih dekat Kejora bisa merasakan kehangatan tubuhnya yang membangkitkan perasaan yang sudah lama ia pendam "Aku juga merasakan hal yang sama Kejora" jawab Raka dengan lembut "Setiap kali aku melihatmu setiap kali kita bersama aku merasa seperti menemukan sesuatu yang hilang dalam hidupku"
Kejora terdiam kata-kata Raka seolah menyentuh bagian terdalam dari hatinya "Tapi Raka ... kenapa kita harus menunggu selama ini? Kenapa perasaan ini baru kita sadari sekarang?"
Raka menghela napas panjang tatapannya penuh penyesalan "Aku juga nggak tahu Kejora mungkin aku terlalu takut untuk mengakuinya terlalu takut untuk menerima apa yang sebenarnya sudah ada di depan mataku"
Kejora tersenyum pahit perasaan rindu dan kecewa bergemuruh dalam dirinya "Aku juga takut Raka takut untuk membuka hati ... takut untuk terluka lagi" ucapnya dengan suara bergetar
Raka menggenggam tangan Kejora mencoba memberikan ketenangan "Kejora ... aku janji aku nggak akan pernah membuatmu terluka lagi Aku akan selalu ada di sini untukmu untuk menjaga dan melindungimu"
Kejora merasa hatinya mulai luluh namun ia tak ingin terlalu cepat percaya "Raka ... janji itu mudah diucapkan tapi sulit untuk ditepati"
Raka menatapnya dengan tatapan penuh ketulusan "Aku nggak hanya sekedar berjanji Kejora aku akan membuktikannya kepadamu"
Kejora terdiam hatinya berperang antara ingin mempercayai Raka dan takut terluka lagi Ia tahu perasaannya pada Raka bukanlah sesuatu yang bisa ia abaikan begitu saja "Raka ... aku ingin percaya padamu tapi aku masih merasa ragu"
Raka menggenggam tangannya lebih erat "Aku mengerti Kejora aku tahu rasa takut itu ada tapi aku akan terus berada di sampingmu sampai kamu benar-benar yakin dengan perasaanku"
Kejora merasakan kehangatan yang mengalir dari genggaman tangan Raka seolah memberikan sedikit keberanian untuk melangkah lebih jauh "Raka ... aku hanya ingin tahu apakah kamu benar-benar siap untuk ini?"
Raka menatapnya dalam "Aku sudah siap Kejora Aku sudah menyiapkan hatiku untuk menerima apapun yang terjadi aku nggak akan pergi aku akan selalu ada untukmu"
Mata Kejora berkaca-kaca Ia merasa perasaan yang selama ini ia pendam mulai mengalir tanpa bisa ia bendung lagi "Raka ... aku ... aku ingin mencoba mempercayaimu lagi"
Raka tersenyum wajahnya tampak penuh kebahagiaan "Itu saja sudah lebih dari cukup Kejora terima kasih karena kamu mau memberiku kesempatan"
Mereka berdua berdiri dalam keheningan di bawah sinar bulan Kejora merasa kehangatan itu kembali hadir dalam dirinya kehangatan yang ia rindukan selama ini tanpa sadar ia mulai merasakan harapan baru tumbuh dalam hatinya meskipun masih ada sedikit keraguan
Raka menyentuh pipi Kejora dengan lembut membuatnya sedikit terkejut "Kejora ... aku sudah lama ingin melakukan ini" ucapnya pelan
Kejora menatap mata Raka dengan penuh kebingungan dan debaran di dada "Melakukan apa Raka?"
Raka mendekatkan wajahnya perlahan hingga hanya ada jarak yang tipis di antara mereka "Membuatmu merasakan bahwa aku serius dengan perasaanku"
Kejora merasa dirinya tak mampu bergerak hatinya berdebar semakin cepat saat wajah Raka semakin dekat Ia tak pernah membayangkan berada sedekat ini dengan Raka semua terasa begitu nyata namun juga begitu menakutkan
"Raka ... apa yang kamu lakukan?" tanyanya dengan suara pelan
Raka tersenyum sedikit menahan diri "Aku hanya ingin memastikan kalau kamu benar-benar ada di sini bersama aku Kejora kalau ini bukan hanya mimpi"
Kejora terdiam tubuhnya terasa membeku namun hatinya terasa menghangat Ia tahu mungkin ini adalah awal dari sesuatu yang baru namun ia masih takut untuk membuka dirinya sepenuhnya "Aku ... aku masih butuh waktu Raka"
Raka mengangguk pelan "Aku akan memberimu waktu Kejora aku nggak akan memaksa aku hanya akan berada di sampingmu menunggu sampai kamu benar-benar siap"
Kejora merasa ada beban yang terangkat dari hatinya mendengar kata-kata Raka "Terima kasih Raka ... terima kasih karena kamu memahami perasaanku"
Mereka berdiri dalam keheningan sinar bulan menyorot wajah mereka dengan lembut seakan memberkati kebersamaan mereka Kejora merasa ada sesuatu yang berubah dalam dirinya meskipun ia belum sepenuhnya yakin namun ia merasakan bahwa bersama Raka ia mungkin bisa menemukan kembali kebahagiaan yang hilang
Namun di tengah ketenangan malam itu bayang-bayang masa lalu masih mengintip dari balik kegelapan Ia tahu perjalanannya bersama Raka belum akan mudah masih banyak hal yang harus mereka hadapi namun untuk pertama kalinya ia merasa siap untuk menghadapi semua itu
Raka meraih tangan Kejora kembali tatapannya penuh keteguhan "Apapun yang terjadi kita akan hadapi bersama Kejora Aku nggak akan pernah meninggalkanmu lagi"
Kejora menatap Raka matanya penuh haru "Aku ingin percaya padamu Raka sungguh"
Mereka berdua kembali berdiri dalam keheningan menikmati malam yang seolah hanya milik mereka sendiri Raka tak melepaskan genggaman tangannya membuat Kejora merasa lebih aman lebih tenang meskipun hatinya masih dipenuhi perasaan yang campur aduk Ia tahu perjalanan mereka baru saja dimulai
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Antara Rindu dan Rumah
RomanceSetelah 10 tahun meninggalkan kampung halamannya demi mengejar karier sebagai arsitek di kota besar, Raka terpaksa kembali untuk mengurus warisan rumah tua keluarganya. Di sana, ia bertemu kembali dengan Arini, cinta masa lalunya, yang kini telah be...