¹⁷

94 15 9
                                    

"gimana?" tanya nathan saat melihat binar berjalan menghampiri nya.

binar tersenyum lembut melihat nathan yang khawatir pada niel. binar segera memeluk nathan.

"niel gak papa, dia udah minum obat sekarang dia lagi tidur," helaan nafas lega bisa binar dengar dari nathan.

binar merenggangkan pelukan mereka dan menatap nathan,"pacar aku hebat banget," ucap binar dengan senyum lebar nya dan segera memberikan kecupan pada bibir nathan.

mendapat perlakuan yang manis dari binar, nathan segera memeluk binar erat,"aku sayang banget sama kamu kak. aku gak tau lagi kalo kamu gak ada di samping aku."

usapan lembut binar berikan pada punggung nathan,"aku juga sayang banget sama kamu. aku gak tau kita kedepannya bakal gimana, tapi untuk sekarang aku bakal terus sama kamu."

"makasih ya kak."

binar menatap nathan bingung,"untuk?"

"semua nya, aku seneng bisa kenal kamu dan bisa jadi bagian dari kamu."

"males ah gombal," ucap binar dengan senyum malu malu nya.

"padahal aku kaya gini sama kamu doang."

binar mencubit kedua pipi nathan gemas,"emang ya gak cuma jago ciuman mulut kamu ternyata jago gombal juga."

dan mereka berdua tertawa riang di ruang tamu bawah, yang tanpa sadar suara mereka terdengar sampai kamar niel.

dan niel hanya bisa berpura pura menulikan pendengaran.

***

"el bangun, makan malem dulu yuk," niel membuka mata nya saat mendengar suara lembut yang familiar di telinga nya.

"kak binar? lo belom pulang?"

"nathan nyuruh aku nginep buat ngecek keadaan kamu, nathan lagi nyari bubur buat kamu."

niel mendudukkan diri nya dengan pelan dan sedikit meringis saat merasakan kepala nya yang ternyata masih pusing dan terasa sakit.

melihat niel yang meringis binar segera mengelus lembut kepala niel sambil sesekali memijat nya.

"kepala nya pusing sama sakit banget?" niel mengangguk.

"kamu mau mandi? biar aku siapin air hangat buat kamu."

"gak usah kak, gue bisa sendiri."

disaat niel mencoba berdiri pandangan nya seketika kabur dan kalau saja binar tidak segera menopang niel sudah di pastikan dia akan terjatuh.

"kan. udah kamu duduk aja anteng disini, biar aku siapin. gak usah protes," ucap binar saat melihat niel yang hendak menolak.

pasrah, mau berdebat dengan binar juga percuma. binar jelas jelas melihat niel akan jatuh tadi.

tak berapa lama binar keluar dari kamar mandi dan segera mengulurkan tangan nya pada niel,"ayok. air nya udah siap."

niel menatap tangan binar ragu,"gue bisa jalan pelan pelan kak, lo tunggu di bawah aja."

binar mengeluarkan tatapan tak setuju dan segera mengambil tangan niel dan menuntunnya ke arah kamar mandi.

"kalo butuh apa apa teriak aja, baju kamu nanti aku taro di kasur. inget, kalo udah selesai jangan lupa panggil aku, oke?" niel mengangguk.

niel menatap kepergian binar,"perhatian nya udah kaya sama pacar aja."

dan kemudian niel terkekeh pelan mengingat omongan absurd nya.
















***

saat ini nathan, binar dan niel sedang memakan makan malam mereka.

meja makan kali ini terasa lebih berisik karena nathan dan binar yang terus saja menebar kemesraan sedangkan niel terus menatap mereka berdua dengan tatapan datar nya.

melihat tatapan niel yang di arahkan pada mereka berdua nathan segera menghentikan tingkah nya.

"kenapa? lo butuh sesuatu?" tanya nathan.

mendengar itu binar segera menatap ke arah niel,"bubur nya gak enak?"

"gue udahan. mau langsung tidur."

melihat niel yang hendak berdiri nathan segera memegang lengan niel.

mendapat perlakuan yang tak biasa, niel memundurkan diri nya,"gue bisa sendiri," dan segera berjalan perlahan ke arah kamar nya.

melihat niel yang berjalan menjauh nathan hanya bisa diam. sudah pasti niel marah dan tak akan mudah memaafkan nathan.

binar yang melihat nathan terus menatap ke arah pintu kamar niel segera mengelus tangan nathan.

"gak papa, pelan pelan aja. niel masih butuh proses, sayang ku bisa kan sabar?" nathan mengangguk.

"makasih ya kak."

"anytime sayang."


























•••

kasian ya si niel niel itu kebagian nya cuma jadi nyamuk terus.

lemon melon ⟩ jeonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang