²⁰

107 20 2
                                    

"kak hari ini kita main yuk? aku ada rekomendasi tempat makan enak."

"gak bisa, hari ini aku mau nemenin niel ke berobat. dia bilang perut nya masih suka sakit sama mual."

saat ini nathan dan binar sedang berada di parkiran sekolah.

nathan menatap binar,"kan niel bisa pergi sendiri kak, atau gak minta tolong anterin temen nya."

kini binar berbalik dan menatap nathan,"ya kalo gitu kenapa gak kamu aja yang nganterin niel? kemaren kemaren kamu khawatir banget sama niel."

nathan memegang tangan binar,"kak kamu masih marah karena kemaren aku gak bisa nemenin kamu jemput niel?"

binar hanya terdiam,"kak, kan kamu tau aku ada kerja kelompok. masa kamu gak bisa ngertiin aku sih?"

binar mendengus,"terus aja bilang aku gak bisa ngertiin kamu. dah lah, masih pagi aku gak mau berantem sama kamu," dan binar meninggalkan nathan.

***

"mau duduk dimana?"

"tuh gabung sama meja nya nathan aja, gak ada bangku kosong lagi."

"elu sih lama, jadi gak kebagian kan."

"nat gabung ya."

"boleh kak, masih muat kok," nathan mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan binar.

"binar lagi beli makan," ucap yasa yang tau kalau nathan mencari binar.

yasa yang melihat binar mencari teman teman nya segera melambaikan tangan nya.

binar pun menghampiri teman teman nya dan duduk tepat di depan nathan.

"kak."

"kenapa?"

"nanti mau aku anterin?"

baru saja binar hendak menjawab omongan nya terpotong oleh wilona,"loh nat kata nya kita mau lanjutin tugas kita."

kini binar memberikan tatapan bingung nya,"kata nya tugas nya buat hari ini. kok belom selesai?"

"iya kak, soal nya kemaren aku ada keperluan mendadak jadi gak bisa selesai hari itu juga," ucap wilona.

"kan gue bilang besok wil."

wilona memasang wajah cemberut,"kan aku udah bilang besok gak bisa nat."

nathan menggaruk kepala nya tanda dia pusing dengan situasi saat ini. padahal tad wilona setuju kalau tugas nya di kerjakan besok.

"kerjain aja tugas nya, aku bisa sendiri kok."

"habis ngerjain tugas aku langsung nyusul kamu. sekalian beliin kamu makan," dan binar hanya diam tak menanggapi omongan nathan.
























"lo mau kemana emang nanti? mau gue anterin?" tanya yasa.

binar menggeleng,"gak usah sa. aku mau nganterin niel berobat, kata nya perut nya masih suka sakit trus dia suka mual."

"temen nya gak ada yang bisa nganterin emang?"

binar menghela nafas nya,"ya kalo temen nya bisa gak mungkin dong aku yang nganterin?"

yasa mengerutkan kening nya,"kok marah?"

"gak marah sa."

yasa masih menatap binar dengan tatapan yang sulit di artikan.

"kenapa? mau curiga juga sama kaya nathan?" tanya binar yang tak menatap ke arah yasa sedikit pun.

"ya aneh aja sejak kapan lo jadi sedeket itu sama kembaran nya nathan?"

binar meletakkan pulpen nya dan menatap yasa,"gue emang udah lumayan deket sama niel dari dulu. dan itu bukan hal yang aneh."

yasa mengangguk kan kepala nya tanda mengerti. kalau binar sudah menggunakan kata gue tanda nya binar sudah tidak mau lagi ada perdebatan.

***

"kak mau aku anterin ke rumah?" binar yang baru saja keluar kelas nya langsung di hadapkan oleh nathan.

"kan kamu mau lanjutin tugas kamu yang belom selesai itu?"

"itu bisa nanti. kamu aku anter dulu yuk."

"nathannn, buruan yuk. sebelum macet jalanan nya."

"wil lo duluan aja, gue mau nganter kak binar dulu."

wilona menunjukkan wajah kecewa nya,"kenapa gak bilang? tau gitu aku minta anterin apip tadi, duit ku udah gak ada buat ongkos."

binar segera melepaskan genggaman tangan nathan,"kamu bareng dia aja. aku nanti pesen ojol aja, hati hati di jalan."

saat nathan hendak menyusul binar wilona segera menahan nathan,"nanti keburu macet nat," dan nathan hanya bisa mendecak kan lidah nya.

•••

lemon melon ⟩ jeonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang