sesampai nya di rumah binar langsung membawa niel menuju kamar nya dan merebahkan niel di kasur nya.
"kamu tunggu disini sebentar ya, aku mau ambil baju ganti buat kamu."
baru saja binar hendak pergi mengambil baju ganti untuk niel, tangan binar di tahan oleh niel.
"disini aja kak."
"iya niel aku disini, tapi kamu ganti baju dulu ya," ucap binar lembut sembari melepaskan tangan niel dan bergegas menuju ke lemari baju niel.
setelah mengganti baju niel yang butuh sedikit perjuangan pasti nya. kini binar duduk di pinggiran kasur sembari mengelus kepala niel.
tadi nya binar ingin mengompres niel karena ternyata niel kembali panas, tapi karena niel tak bisa di tinggal akhir nya binar menempelkan bye bye fever di dahi niel.
"masih mual gak?" niel mengangguk,"mau aku olesin minyak kayu putih?"
"gak suka."
"apa mau ke kamar mandi?"
niel yang sedikit terganggu oleh suara binar langsung mendorong binar agar sedikit membungkuk,"wangi lo gak bikin gue mual, jadi mending lo peluk gue."
binar terdiam sebentar, mencerna omongan niel,"hah?"
decakan niel keluarkan setelah mendengar respon binar dan membuka mata nya,"gue gak suka bau minyak kayu putih dan yang gak bikin gue mual saat ini itu wangi lo, jadi dari pada lo nanya mulu dan bikin gue makin mual mending lo peluk gue," dan dengan keadaan binar yang masih cengo niel segera menarik binar untuk berbaring.
dan niel langsung saja menaruh hidung nya di leher binar dan menghirup dalam dalam aroma binar.
"gue iri nathan bisa nyium wangi lo setiap hari."
"el kamu minum dulu mau gak?" tanya binar gugup.
mendengar pertanyaan binar, niel terkekeh,"detak jantung lo kedengaran sampe sini."
"kamu gak sakit ya?"
saat binar hendak melepaskan pelukan nya, niel semakin mengeratkan pelukan nya dan kini menjadikan binar sebagai guling.
"el jangan kaya gitu geli."
"kalo sama nathan gak geli?"
"apa sih kok jadi bawa bawa natha terus?"
"kok marah?"
"udah diem deh kamu. sekarang tidur, sebelum aku milih tinggalin kamu sendiri disini."
tanpa sadar niel mengecup pipi binar,"bawel."
***
bangun dari tidur niel melihat ke sekeliling mencari keberadaan binar.
"ini gue beneran di tinggal sendiri?" dengan helaan nafas kecewa niel turun ke bawah hendak mencari makanan.
tapi langkah nya berhenti saat melihat ada satu manusia yang kini sedang berdiri di dapur nya seperti sedang memasak sesuatu.
merasa ada yang memperhatikan yang sedang memasak segera berbalik dan melihat niel sedang berdiri menatap diri nya.
"kok gak manggil kalo udah bangun?"
"gue pikir lo udah pulang kak."
binar mendengus,"kamu pikir aku sejahat itu ninggalin orang sakit sendirian di rumah nya?" binar menghampiri niel dan membantu niel untuk duduk di meja makan.
"tunggu sebentar ya aku lagi masakin lauk nya."
"aku gak tau perut kamu udah kuat apa belom makan nasi, jadi aku bikinin bubur. sama aku ada masak lauk buat kamu, walaupun cuma sosis sama telor."
"aku tadi nya mau masak lauk yang lain tapi karena isi kulkas kamu cuma itu doang dan kalo mau beli lauk lain harus jalan dulu jadi nya aku masak yang ada. gak papa kan?" binar berbalik menatap niel dan terkejut mendapati niel sudah berada di belakang nya.
sejak kapan?
niel yang kini berada di depan binar menatap wajah binar dengan seksama. yah, sekarang niel tau kenapa nathan bisa jatuh cinta pada binar.
wajah nya yang manis, mata nya yang indah, pipi nya yang berisi, dan jangan lupakan bibir nya yang berwarna pink alami dan terlihat sangat menggoda.
niel mengangkat tangan nya dan menyingkirkan rambut yang menghalangi mata binar.
"gue iri sama nathan yang kenal lo duluan dan bikin lo jatuh cinta duluan."
"selama ini gue selalu gak mau sama kaya nathan. gak mau sekolah di satu sekolah yang sama kaya nathan, gak mau punya hobi yang sama kaya nathan, gak mau punya style yang sama kaya nathan, dan gak mau di miripin sama nathan."
tangan niel kini sudah merengkuh pinggang binar dengan erat,"tapi kalo masalah orang yang di suka gue gak masalah untuk sama kaya nathan, dulu gue bakal selalu ngalah dan gak masalah kalah dari nathan. tapi sekarang gue gak akan ngalah lagi."
binar yang mendengar semua omongan niel hanya bisa terdiam, bingung mau merespon bagaimana.
dan binar orang pertama yang memutus pandangan mata mereka,"lauk nya udah mateng," ucap binar gugup dan segera berbalik untuk kembali fokus pada masakan nya.
"kamu duduk aja biar aku siapin makan nya."
dan sebelum niel pergi ke meja makan niel tak lupa mengecup kepala binar.
merasa niel sudah pergi binar buru buru menetralisir debaran jantung nya yang berdetak lebih dari semesti nya.
"sadar binar sadar. niel kaya gitu efek dari sakit."
"mamaaaa binar takutttt."
dengan wajah gugup nya binar membawa lauk serta bubur yang di siapkan binar untuk niel.
"bisa makan sendiri kan el? aku mau mandi dulu soal nya badan ku lengket banget."
"baju nya ada?"
binar mengangguk,"ada. aku pake baju nathan nanti."
melihat niel yang berdiri binar memberikan tatapan bingung,"mau kemana?"
"tunggu situ."
tak berapa lama niel membawa pakain dan menyerahkan nya pada binar,"pake baju gue aja. kamar nathan suka di kunci kalo anak nya gak di rumah."
binar mengangguk paham,"yaudah nanti aku cuci baju kamu ya."
"gak usah, gue aja nanti yang nyuci. lo mandi aja sana."
melihar kepergian binar niel segera memakan makanan nya.
"sorry nat kali ini gue gak akan ngalah dan gak akan mau ngalah."
••••
binar bener bener ye lu udah punya nathan tapi malah mesra mesraan sama niel 😮💨😮💨
padahal niat nya mau produktif tapi kenapa hawa hawa bulan ini tuh hawa kemalasan ya😩😩😩
semoga memuaskan yaaa
btw guys isi secreto aku dongsss hihi bebas mau ngisi apa, mau ngasih ide juga bolehhhh. link ada di bio aku ya seng🫶
![](https://img.wattpad.com/cover/375109509-288-k594076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
lemon melon ⟩ jeonghyuk
Fanfictiongak cuma muka yang sama tapi ternyata selera juga sama???