lemon melon ⟩ jeonghyuk

²²

sorry for typo guys~

"kan aku udah bilang perut kamu tuh belom bisa makan yang susah di cerna."

saat ini binar dan niel sedang berada di sofa rumah niel dan nathan. dengan binar yang berdiri di depan niel sambil menaruh kedua tangan nya di pinggang.

kejadian yang di gramed sungguh membuat binar panik, takut kalau niel tambah sakit.

"kak udah dulu ngomel nya," keluh niel.

pasal nya binar tak henti henti nya memarahi niel dari perjalanan pulang sampai kerumah.

binar mendelik tajam ke arah niel hendak membalas omongan niel tapi tak jadi karena mendengar suara pintu terbuka.

melihat siapa yang membuka pintu binar langsung tersenyum lebar.

"loh ayang udah pulang?" senyum binar luntur saat melihat nathan yang melewati nya begitu saja tanpa menoleh sedikitpun.

niel dan binar saling tatapan,"cowo lo kenapa?"

binar menggeleng,"gak tau. aku samperin dulu ya."

dan baru beberapa langkah binar membalikkan badan nya,"inget. langsung masuk ke kamar."

"iya bawel."

binar langsung berlari menyusul nathan yang sudah memasuki kamar nya.

"kamu udahan kerja kelompok nya?"

diam, nathan yang sedang berganti baju tak menjawab binar. menoleh saja tidak.

mendapat perlakuan seperti itu membuat binar cemberut dan segera menghampiri nathan,"kok aku nya di cuekin sih?"

kesal dengan nathan yang diam saja binar membalikkan nathan dengan paksa,"nathan! kamu kenapa sih?"

kini akhir nya binar dan nathan bisa bertatapan. bisa binar lihat kalau nathan seperti sedang menahan kesal.

seperti sebelum sebelum nya di saat nathan kesal binar selalu mengelus lembut pipi nathan,"kamu kenapa?" tanya binar sekali lagi.

nathan menurunkan tangan binar yang sedang mengelus pipi nya dan mengeluarkan ponsel nya.

nathan menunjukkan gambar yang di kirim oleh wilona, gambar yang menampilkan diri nya yang sedang di peluk niel.

binar masih diam. tidak tau apa yang salah dari gambar itu.

"kamu masih belom tau kenapa aku marah sama kamu?"

"kamu marah sama aku? aku ada salah apa? itu cuma foto aku sama niel."

nathan terkekeh pelan,"cuma kamu bilang? cuma? mikir gak sih kamu ngomong gitu?"

"nathan aku beneran gak ngerti kenapa kamu marah sama aku gara gara foto ini. kamu dapet dari mana foto nya?"

nathan melempar ponsel nya ke arah kasur,"kamu ngehargain aku sebagai pacar kamu gak sih kak?"

binar mencoba menggenggam tangan nathan,"aku selalu ngehargain kamu nat."

"oh ya? trus itu apa? peluk pelukan sama niel, mesra banget tuh kaya nya gue liat liat. trus apa lagi? kalian udah ngapain aja di belakang gue? ciuman?"

"nathan apaan sih?! kan kamu sendiri yang gak bisa nemenin aku buat nganterin niel, kok jadi kamu yang marah?"

"oh jadi sekarang kamu nyalahin aku yang gak bisa nganterin kamu? aku ada tugas kak, itu bahkan lebih penting dari sekedar nganterin niel. dia udah gede, punya temen juga."

binar menatap nathan tajam,"niel itu sodara kamu nat dan dia lagi sakit!"

"trus kenapa kalo dia sodara ku? oh, atau karena dia sodara ku kamu mau pacaran juga sama dia? iya?"