Air shower turun begitu deras membasahi kulit kecoklatan cesar, rahang nya yang tegas juga mata nya yang tajam itu justru merasa bingung tentang kejadian pagi ini. Bukan karena apa, melainkan entah bagaimana bisa amera tidur begitu pulas di sampingnya bahkan di kamar nya. Pagi ini ketika cesar terbangun dari tidurnya ia cukup terkejut ketika mendapati amera yang tengah berbaring di sebelah nya. Entah apa yang terjadi semalam, cesar bahkan tidak ingat, namun cesar yakin bahwa mereka tidak melakukan apapun semalam karena jelas sekali amera tidur dalam keadaan masih lengkap berbusana jadi dapat ia simpulkan bahwa semalam tak terjadi apapun pada mereka. Namun entah bagaimana amera bisa tidur di sebelah nya, cesar masih tidak ingat.
Setelah selesai merapikan diri, cesar turun untuk sarapan pagi. Beberapa pelayan juga sudah menyiapkan sarapan di meja makan. Hanya cesar sendiri, sedangkan amera masih begitu pulas dalam tidurnya jadi cesar tak ingin mengganggu kenyamanan wanita tersebut, jadi ia biarkan saja amera tidur.
"Tolong jangan bangunkan nyonya kalian, dia sepertinya kelelahan jadi butuh waktu istirahat. Nanti setelah ia bangun tolong kau siap kan sarapan untuk nya," pesan cesar kepada pelayan nya seraya menyantap sarapan nya dengan kopi hangat juga.
"Dan satu hal lagi, aku mungkin tak akan pulang selama dua hari kedepan jadi kalian tolong jaga nyonya. Jangan sampai dia kenapa-kenapa okey?"
"Baik tuan," ucap pelayan dengan kompak seraya menunduk.
Beberapa hari yang lalu ia punya proyek dengan seorang kolega, jadi hari ini cesar akan pergi ke rusia untuk urusan bisnis. Sebenarnya cesar ingin mengatakan nya pada amera namun kalian tahu kan wanita itu begitu sibuk, jadi cesar tak sempat memberitahukan nya. Jadi cesar putuskan untuk memberi tahukan nya melalui pesan saja.
________
Pukul 10.08
"Oh ya ampun, kenapa kalian tidak membangun kan aku," gerutu amera tergesa-gesa menuruni anak tangga. Ia bangun kesiangan pagi ini, padahal biasanya ia bangun lebih pagi. Dan itu semua karena cesar, begitu kesal amera padanya. Ingin sekali ia memarahi pria itu namun sayang nya ia tak melihat keberadaan cesar sejak ia bangun.
"Maaf nyonya tapi tuan menyuruh kami untuk tidak membangun kan nyonya," jawab salah satu pelayan dengan sopan.
"Lalu dimana dia, aku tidak melihat nya dari tadi."
"Tuan sudah pergi nyonya, katanya tuan tidak akan pulang untuk dua hari kedepan."
Alis amera mengerut, sebelum nya cesar tidak memberitahukan padanya kalau ia harus pergi. Tiba-tiba sebuah pesan masuk melalui ponsel amera, segera wanita itu lihat.
Cesar:
Aku minta maaf karena tidak memberitahukan nya kepada mu terlebih dulu. Tapi akan ku katakan bahwa dua hari kedepan aku tidak bisa pulang,aku akan pergi ke rusia untuk urusan kerja.
Begitu lah pesan singkat yang diberikan oleh cesar, sedangkan amera merasa sedikit kesal. Tak bisakah pria itu mengatakan nya secara langsung bukan melalui pesan chat. Tapi ya sudah lah, pikir amera. Amera sadari bahwa akhir-akhir ini mereka memang di sibukan dengan pekerjaan mereka masing-masing, jadi mereka memang tak punya waktu.
_________
"Oh ya ampun nyonya, kau datang terlambat. Tumben sekali, tak biasanya kau datang di jam segini," ucap alessa memutar bola mata dengan malas kemudian melipat kedua lengan nya di depan dada. Ia begitu kesal pada amera karena mengikari janji, mereka berdua kemarin memang berjanji untuk melakukan foto shot dengan model guna peluncuran brand fashion amera. Tapi amera justru datang terlambat, membuat kru yang lain menunggu.
"Aku minta maaf, aku benar-benar bangun kesiangan."
Alessa memicingkan matanya, ia tahu betul bahwa amera bukan tipikal wanita yang suka bangun kesiangan. Ini pertama kali nya ia melihat sahabatnya itu seperti ini, entah apa yang membuat nya jadi bangun kesiangan. Alessa menghela napas.
"Oh ya sudah lah lupakan saja, yang terpenting kau sudah datang sekarang. Lagipula kau lah bos nya."
Mereka melangkah menuju tempat foto shot, hari ini akan jadi hari yang sangat menyibukkan bagi amera.
"Ngomong-ngomong bagaimana dengan model nya, apa kau sudah mencari kan nya."
"Ya kau akan lihat sendiri, dan kau pasti akan terkejut melihat nya."
Terkejut, memang nya model itu kenapa Sampai harus membuat amera terkejut. Amera berpikir positif saja mungkin dia model yang profesional.
"Baiklah aku jadi penasaran dengan model nya, bisa kita melihat nya?" Tanya amera.
"Tentu saja bisa, ayo," ucap amera tersenyum riang.
Mereka pun melangkah menuju ruang rias terlebih dulu dan baru lah nanti mereka pergi ke tempat foto shot. Amera penasaran, memang nya ada apa sampai alessa mengatakan bahwa ia akan terkejut melihat model nya. Apakah model nya sangat mengagumkan, pikir amera.
Tibalah mereka di ruang rias, segera alessa masuk terlebih dulu kemudian amera yang mengekor. Dari jauh amera yakin bahwa itu model pria, padahal tadinya ia mengira modelnya seorang wanita tapi tebakan nya salah. Namun ia tak bisa melihat model nya, karena duduk nya membelakangi amera dan juga alessa.
"Hei nolan, apa kau sudah siap?" Tanya alessa, sontak saja amera terkejut dan terdiam seketika.
Model bernama nolan itu pun berbalik menatap alessa dan juga amera dengan senyuman nya.
"No-nolan bagaimana kau bisa-" amera tak melanjutkan perkataan nya. Ia masih tidak bisa berpikir untuk sekarang.
"Sudah lama kita tidak bertemu mera, bagaimana kabar mu?" Tanya pria itu mendekati amera. Sedangkan amera semakin menegang kala pria itu mendekatinya.
"Alessa bisa kau tinggalkan kami berdua saja."
Alessa menatap nolan sejenak. "Hm baiklah, aku akan menunggu di tempat foto shot."
Alessa kemudian melenggang keluar dari tempat tersebut meninggalkan kedua orang tersebut. Ia berpikir apa ia melakukan kesalahan.
Pria bernama nolan itu ingin meraih lengan amera. "Mera aku sangat-" namun sayang nya tangan nya di tepis begitu saja oleh amera, mata nya tajam melotot ke arah nolan. Ada perasaan kecewa dalam sorot matanya.
"Kenapa kau datang kemari?" Tanya amera dengan nada meninggi. Ia merasa tak suka berhadapan dengan pria itu.
Nolan hanya tersenyum. "Aku sangat merindukan mu," ucap nya membuat amera semakin terkejut.
"Berhenti membual, kau bicara omong kosong belaka!"
"Aku tidak berbohong, aku benar-benar merindukan mu," ucap nolan memegangi kedua pundak amera.
"Kalau begitu kenapa kau meninggalkan aku."
Pertanyaan itu sontak membuat nolan membungkam. Ia rasa ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan ini.
"Aku tidak meninggalkan mu, mera."
Amera berdecak. "Ck, lalu kenapa kau pergi? kenapa?!"
"Aku punya alasan nya sendiri, dan ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan masalah ini. Kita bisa bicara kan masalah ini di tempat lain seusai kerja nanti dan kau bisa menanyakan semuanya padaku."
"Baiklah jangan sampai kau mengingkari janji mu lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
his farewell attempt (End)
Storie d'amoreDeskripsion: Dua tahun menikah amera tak pernah merasakan kehangatan dalam pernikahan tersebut. Kedua pasangan tersebut tidak pernah saling mencintai, mereka menikah karena di jodohkan oleh pihak keluarga bukan keinginan mereka sendiri. Dan pada akh...