Triginta Sexia

1 1 0
                                    

Qalesra mendapatkan petunjuk bahwa Yugi dan Mero menyetujui ide gilanya. Tepat saat pulang dirinya bertemu dengan Ermo diparkiran, sedangkan mobil udara yang biasa digunakan oleh kedua pria itu sudah tidak ada di tempatnya. Baru saja ia ingin mengatakan sesuatu pada Ermo yang memarkirkan mobil bersebelahan dengannya, pemuda itu langsung mengajaknya untuk pergi bersama.

"Bagaimana jika Avey menanyakannya?" tanya Qalesra.

"Aku yang akan menjelaskannya," jawab Ermo penuh keyakinan.

Gadis itu mengangguk, kemudian keduanya masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalanan gadis itu tak henti memikirkan apakah dirinya akan mengajak Danos, Glemmy, atau Uzin. Namun, ia tak tahu bagaimana menemui atau menghubungi salah satunya.

"Aku akan menemanimu nanti malam," ucap Ermo tiba-tiba.

Qalesra menatap pemuda itu dalam, ia tak tahu apa yang diinginkannya. "Apa yang kau inginkan selama membantuku, Ermo?" Sejak awal, aku yakin bahwa kau tulus membantuku."

Pemuda itu menatapnya sebentar, lalu tersenyum tipis. "Bawa aku pergi bersama kalian."

Gadis itu kembali menatap, Ermo mengatakan 'kalian' yang kemungkinan mengetahui siapa saja orang-orang yang terlibat.

"Kau tidak perlu bingung dan pasti akan menemukan jawabannya. Tidak semua orang yang ada di Kantor Pusat itu buruk dan mengikuti semua ucapan Henky," tutur Ermo.

"Jika begitu, mengapa kalian tidak melakukannya sejak awal? Mengapa harus menunggu orang lain?" tanya Qalesra dengan dahi berkerut.

"Tidak semua orang memiliki kemampuan sepertimu, apa lagi sejak awal kau begitu sempurna dari yang lain," jawab Ermo.

Perkataan pemuda itu membuat Qalesra terdiam, ia tak menyangka bahwa seorang Ermo yang memiliki fisik dan wajah sempurna malah memujinya seperti itu.

"Kau didatangkan ke Novus Vitas untuk menjadi pelindung untuk orang-orang di kota ini."

"Mengapa kau berkata seperti itu?" tanya Qalesra penasaran.

Pemuda itu kembali menatapnya sebentar, tetapi kali ini dengan ekspresi datar. "Karena sejak awal aku tahu apa yang terjadi pada Novus Vitas, bahkan mengenai Henky dan Glonaf."

Gadis itu tak henti dibuat terkejut dengan Ermo yang diam-diam mengetahui hal tersebut. Ketika ia ingin mengatakan sesuatu, mobil itu berhenti, ternyata mereka sudah sampai di depan rumahnya.

"Aku akan menjemputmu pukul 08:30 karena kita tidak boleh terlambat datang ke sana, jangan khawatir mengenai mobil udara yang biasa digunakan Mero dan Yugi, aku bisa mengendalikannya. Jika ini gagal, maka rencanamu selanjutnya akan hancur dan kita tidak akan bisa ke luar dari permainan Henky," ujar Ermo.

Qalesra menatap pemuda itu dalam, kemudian mengangguk dan ke luar dari mobil tanpa mengatakan apa pun. Setelah memastikan gadis itu ke luar, Ermo pun kembali melajukan mobil udaraya menuju rumah yang memiliki jarak cukup jauh dari rumah Qalesra. Dengan cepat gadis itu tersadar dari lamunannya dan bergegas menuju rumahnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 08:10 yang menandakan bahwa ia hanya memiliki waktu 20 menit.

Waktu pun berjalan cepat dan menunjukkan pukul 08:30, bahkan Qalesra sudah mandi dan mengganti pakaiannya. Dengan cepat gadis itu ke luar rumah, begitu ia melihat mobil udara yang tak asing itu di depan rumahnya. Setelah itu, Ermo langsung melajukan mobilnya pergi meninggalkan perumahan, untungnya rumah gadis itu jauh dari rumah Avey.

...

Tepat pukul 09:00 akhirnya mereka sampai, bahkan sudah mengenakan pakaian tertutup milik Mero dan Yugi yang disediakan langsung oleh keduanya. Pakaian itu benar-benar menutupi ujung kaki sampai kepala, seperti seragam astronot karena ketika malam hari Novus Vitas akan terasa begitu dingin.

CONUNDRUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang