Unde Quadra Ginta

3 1 0
                                    

Mereka saling membantu agar segala tugas yang dikerjakan bisa segera terselesaikan dan Glonaf bisa kembali sehat dan mengembalikan Novus Vitas seperti semula. Hary menatap gadis itu dengan lirih, semakin lama tubuhnya semakin lemas dan bisa tak sadarkan diri sewaktu-waktu. Namun, Qalesra menahannya padahal kondisinya begitu buruk, bahkan Danos pun mulai kelelahan, tetapi ia tak ingin menyerah seperti apa yang dilakukan temannya itu.

Tepat setelah petunjuk terakhir diucapkan, gadis itu tak sadarkan diri. Dengan cepat Klio mematikan layar tadi, lalu membantu Hary mengangkat tubuh Qalesra dan dipindahkan pada ruangan yang terdapat tempat tidur. Danos tak menyangka bahwa dirinya bisa bertahan sampai akhir, walau jemarinya terasa kebas.

Bukan hanya mereka, Glemmy dan Qiqi yang berbicara melalui telepon pun merasa lelah sampai suara mereka serak dan tenggorokan sakit. Namun, mereka senang karena perjuangan itu membuahkan hasil yang baik karena begitu Glemmy menatap ke ruangan di mana Glonaf berada, mesin itu bekerja dnegan baik dan cepat.

Seperti informasi yang didapatkannya, jika lampu berwarna hijau maka mesin bekerja dengan baik, jika berwarna kuning harus berhenti sebentar karena mesin begitu panas, dan jika berwarna merah maka mesin rusak dan semuanya gagal.

Setelah beberapa menit, akhirnya lampu sensor berubah menjadi warna putih yang menandakan bahwa semuanya telah selesai, bahkan pintu tabung kaca itu terbuka dan membawa Glonaf ke luar dari sana. Semua orang, kecuali Qiqi, Danos, Qalesra, Klio, dan Hary bernapas lega karena apa yang mereka lakukan berhasil.

Namun, kebahagiaan itu sirna karena mereka menyadari bahwa tak ada perubahan atau pergerakan dari Glonaf. Pria itu tetap tertidur lemah, hingga membuat mereka bingung dan cemas. Dengan cepat Uzin mendekatinya dan hendak menggoyangkan tubuh pria itu, tetapi dalam hitungan detik ia dikejutkan dengan tangan Glonaf yang menyentuhnya.

"Glonaf!"

Semua orang merasa tersentak, bahkan beberapa meneteskan air mata begitu melihat Glonaf merubah posisinya dari tidur menjadi duduk. Glemmy yang tak mengenal pria itu pun ikut terenyuh, tetapi suasana itu berubah ketika gadis itu mendapatkan telepon dari Danos.

"Qalesra masih belum sadar, bahkan wajahnya begitu pucat."

Tangan gadis itu bergetar, baru saja ia merasa senang karena bisa menyelamatkan Glonaf, sekarang dirinya mendapat kabar buruk dari temannya yang penuh dengan pengorbanan itu. Ziky yang menyadari bahwa terjadi suatu hal buruk pun langsung mendekati Glemmy yang sudah menitihkan air mata.

"Ada apa Glemmy?" tanya pria itu cemas.

"Qalesra tak sadarkan diri, bahkan wajahnya begitu pucat."

Ziky langsung menuju teman-temannya dan menyampaikan apa yang dikatakan gadis itu, hingga membuat mereka khawatir.

"Siapa Qalesra, bukankah gadis yang bersamaku sejak awal bernama Qalea tapi sudah kembali ke keluarganya?" tanya Glonaf bingung.

"Ya, dia adalah Qalea, tetapi Henky menariknya kembali dan menggantinya dengan gadis yang mirip dengannya, bernama Qalesra," jelas Uzin.

Glonaf terbelalak, ia tak menyangka bahwa Henky sudah mengambil alih Novus Vitas dan dirinya yakin bahwa selama dirinya dinyatakan menghilang, semua sudah berubah.

"Di mana Qalea? Minta orang-orang yang ada di lantai dua puluh dua untuk membawanya ke sini!" pinta Glonaf.

Ziky yang tahu bagaimana kondisi Glemmy, akhirnya mengambil alih untuk menghubungi teman-temannya di lantai 22. Dalam waktu beberapa menit, akhirnya mereka datang sambil membawa Qalesra di punggung Hary.

"Bawa Qalea ke mesin ketahanan tubuh, kita harus segera menyelamatkannya!" pinta Glonaf.

"Bagaimana kondisimu, Glonaf? Kau baru saja sadar," tanya Danos.

"Tidak masalah, Qalesra telah menyelamatkanku, kini waktunya aku membantunya untuk sadar dan membuat tubuhnya sehat kembali."

Dengan cepat mereka membawa gadis itu ke ruangan di mana mesin tersebut berada. Sebelum semuanya masuk ke ruangan tersebut, mereka tersadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 yang menandakan bahwa Glemmy dan Danos harus kembali ke perusahaan, Ermo ke Kantor Pusat, sedangkan Uzin ke perpustakaan sebelum kamera pengawas aktif.

"Kalian harus segera kembali, aku yang akan mengurus Qalea bersama yang lain di sini!" perintah Glonaf.

Glemmy menggeleng cepat dengan mata berkaca. "Aku tidak ingin meninggalkan Qalesra!"

"Dengar, jika hanya Qalea tak tidak datang ke Kantor Pusat, Henky tak akan curiga, tetapi jika kalian semua tidak ada di tempat, aku tidak yakin bisa menyelamatkannya. Percayakan saja padaku," ujar Glonaf.

Setelah terdiam beberapa menit, akhirnya Glemmy mengangguk kemudian menatap ke dalam ruangan, di mana temannya itu duduk di kursi dengan lemah dan pucat.

"Uzin, antar mereka melalui jalan rahasia yang biasa kau lalui. Lalu Qiqi, tolong antar Ermo ke Perumahan Kantor Pusat melalui kereta udara bawah tanah. Waktu kalian tidak banyak, cepatlah pergi!"

Kelima orang itu mengangguk, kemudian pergi dari Kantor Inti.

Perumahan Kantor Pusat, sebenarnya milik Kantor Inti, bahkan kereta udara bawah tanah itu digunakan dalam keadaan genting atau hanya orang-orang tertentu yang bisa menggunakannya, bahkan Henky pun tidak tahu. Glonaf membangunnya ketika ia merasa ada keretakan hubungan antara dirinya dan teman lamanya tersebut.

Setelah kelima orang itu pergi, barulah Glonaf dan yang lain mulai melakukan tugas untuk menyelamatkan gadis itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Qalea?" tanya Arel.

"Sebenarnya, menggunakan mesin pengingat sementara itu dapat menarik energi tubuh begitu banyak. Biasanya, kebanyakan orang hanya bertahan sampai tiga puluh menit, tapi Qalea melampauinya. Semua energi pada tubuh dan otaknya yang sudah menurun, dipaksa untuk bertahan, hingga berakhir seperti ini. Qalea adalah gadis yang kuat, kebanyakan dari mereka yang melampaui batas itu akan kehilangan nyawanya," ungkap Glonaf.

"Aku sudah memintanya untuk berhenti dan melanjutkannya setelah istirahat sebentar, tapi dia tidak peduli," ucap Hary.

"Setiap orang akan kehilangan akal sehat, ketika mengingat kejadian berharga, bahagia, atau menarik bagi mereka. Jika mereka menolak, tetapi dipaksa untuk berhenti, maka ingatan itu akan hilang secara permanen dan yang tersisanya hanya ingatannya dalam waktu dekat," tutur Glonaf.

Semua pria yang ada di sana hanya bisa mengangguk mendengarkan ucapan Glonaf. Setelah mempersiapkan segala peralatan dan perlengkapan, akhirnya Glonaf pun mulai melakukan tugas pada pukul 08.50 walau sebelumnya pria itu meminta yang lain untuk menunggu di luar. Mereka pun mengikuti permintaan Glonaf dan memperhatikan pria itu melakukan banyak hal di dalam sana.

Mereka dapat melihat dengan jelas bagaimana pria itu berusaha keras walau tetap berhati-hati melakukan tugasnya. Tepat pada pukul 09.15, akhirnya Glonaf mematikan mesin dengan ekspresi datarnya, hingga membuat semua orang khawatir. Namun, kekhawatiran itu berubah menjadi tangis haru, kala gadis itu membuka matanya. Semua orang bersorak kegirangan, walau tanpa disadari sambil berlinang air mata.

"Glonaf!"

Qalesra ingin mendekati pria itu, tetapi baru dua langkah ia langsung terjatuh. Glonaf dengan cepat mendekati gadis itu dan membantunya untuk bangkit.

"Kakimu masih lemas, jangan dipaksakan!" oleh Glonaf.

Gadis itu menatapnya cukup lama, sampai akhirnya tersenyum sambil mengangguk. "Akhirnya kesehatanmu kembali, Glonaf."

"Ini semua berkat kalian, terutama kau dan teman-temanmu yang berada mengungkap kejanggalan dalam Novus Vitas. Kalian benar-benar hebat."


~~~ To be Continue ~~~

CONUNDRUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang