Di pagi hari ini , Aksa sedang bersama Papa nya mengunjungi rumah yang tak pernah dia kunjungi sebelumnya. Dia menatap lama rumah yang ada di hadapan nya, rumah bernuansa putih dengan di kelilingi banyak tanaman.
"Aksa, ketika kamu telah berada di rumah ini kamu akan tahu jawaban yang selama ini kamu cari" ucap sang Papa kepada putranya yang hanya dapat balasan Anggukan dari Aksa.
Mereka melangkah kan kaki menuju rumah itu dan langsung mengucapkan salam sambil mengetuk pintu,"Assallamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalaam" ucap seseorang yang membuka pintu rumahnya.
Terlihat disana Oma nya Haidar yakni Oma Nenda yang membuka pintu rumah itu, "Rama?" Tanya nya dengan menatap Papa Aksa itu.
"Iya bu, saya Rama"
"MaasyaAllah ternyata kamu yang datang kesini Rama, ayo masuk dulu kita ngobrol di dalam" ucap Oma kepada Aksa dan Papa nya dan mereka pun langsung duduk dan disambut hangat oleh sang tuan rumah.
"Kemana aja kamu Rama? sudah lama kamu gak mengunjungi kediaman kami. Dan ini pasti anak kamu ya???" Tanya Oma Nenda memastikan.
"Iya Bu Nenda, dia ini Aksa. Anak semata wayang saya Bu"
"Perkenalkan nama saya Aksa Oma" ucap Aksa sambil mencium tangan Oma Nenda
"MaasyaAllah dia mirip sama kamu ya Rama. Tampan dan memiliki senyuman manis khas keluarga Pratama, anaknya juga baik dan sholeh" ucapnya dengan memuji Aksa yang sangat sopan santun.
"Alhamdulillah Bu, ibu terlalu berlebihan dalam memuji anak saya"
"Bagaimana mungkin saya berlebihan dalam memuji, saya sendiri tahu keluarga Pratama adalah keluarga yang baik dan juga jujur dan dikenal berbagai pengusaha maupun konglomerat. Saya lihat anak kamu ini seusia dengan Haidar, cucu saya"
"Ibu bisa saja, memang benar Aksa ini seumuran dengan Haidar
"Maaf sebelumnya jika saya datang pagi- pagi kesini dan mengganggu waktu Ibu. Sebenarnya saya dan Aksa datang kesini ada suatu hal yang ingin kami tanyakan Bu, maaf jika kami terkesan lancang ingin menanyakan sesuatu"
"Ada perlu apa Rama?? Kamu bisa langsung tanyakan saja kepada Ibu, tak usah sungkan nak" ucap Oma Nenda tenang.
"Maaf sebelumnya Oma, yang ingin kami tanyakan sebenarnya adalah rasa penasaran Aksa kepada seseorang yang memiliki nama keluarga Larasati Abdillah, maaf sekali jika Aksa lancang Oma"
Oma Nenda yang mendengar nya terlihat diam namun seakan berpikir sejenak.
"Aksa, jika kamu ingin menanyakan sesuatu tentang keluarga Larasati Abdillah kamu bisa tanyakan sama Oma langsung"
"Jadi seperti ini Oma, Aksa tidak sengaja menemukan sebuah buku catatan seseorang yang namanya memiliki nama keluarga Larasati Abdiilah" ucap Aksa yang memberikan buku kecil kepada Oma Nenda.
Oma Nenda pun meraih buku itu dan dia langsung membuka tiap lembaran sampai dia menemukan bahwa pemilik buku itu tidak lain adalah Hasna, cucunya.
"Bu- buku ini adalah milik Hasna" ucap Oma Nenda dengan menitikan air mata.
"Bu Nenda, ibu tidak apa- apa?" Tanya Rama khawatir melihat Oma Nenda yang menitikan air mata setelah melihat buku yang dibawakan oleh Aksa.
"Saya tidak apa- apa Rama, saya hanya teringat dengan cucu saya, Hasna"
Ucapan yang keluar dari mulut Oma Nenda seketika membuat Aksa terkejut begitupun dengan Rama yang baru tahu bahwa Oma Nenda memiliki cucu perempuan.
"Kamu menemukan buku ini darimana Aksa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kertas Putih Kita
Teen FictionTawa kian menggema terdengar di telinga, tawa dari seorang perempuan berhijab dengan senyuman manis. Kulit putihnya kontras dengan sinar matahari di kala pagi "Kenapa kamu suka dengan kertas putih?" tanya seseorang. "Kertas putih itu bersih tanpa n...