20

22 13 20
                                    

Tes ombak dulu ah, hallo!

Cinta Kasih itu akhirnya aku dapatkan -


Selamat Membaca




Randy berdiri di depan rumahnya, menunggu Rio yang akan menjemputnya untuk berangkat ke sekolah. Tak lama kemudian, suara deru motor terdengar. Randy segera menghampiri Rio yang sudah siap memboncengnya ke sekolah.

Jarak rumah mereka memang tidak terlalu jauh, dan perjalanan menuju sekolah juga searah, jadi Rio tidak perlu repot berputar balik. Randy menaiki motor Rio, lalu mereka pun meninggalkan rumah.

Sementara itu, Rayyan keluar dari pintu rumah, memperhatikan anaknya yang baru saja pergi dengan temannya. Rayyan melihat ke arah Pak Yanto, satpam rumah yang sedang merapikan tanaman di depan rumah.

"Randy berangkat sama siapa tadi, Pak?" tanya Rayyan sambil menatap ke arah jalan.

"Den Randy bareng Den Rio, Tuan." jawab Pak Yanto sambil sedikit membungkuk.

Rayyan hanya mengangguk, kemudian berujar, "Siapkan mobil saya," sebelum kembali masuk ke dalam rumah.

Pak Yanto mengiyakan dan segera bersiap untuk menyiapkan mobil sesuai perintah majikannya.

>><<

Dzikra menuruni tangga dengan mengenakan seragam sekolah barunya, berjalan menuju ruang makan di mana adiknya, Alvian, sudah menunggunya.

Alvian, yang tahu bahwa kakaknya sekarang bersekolah di Megantara School setelah dikeluarkan dari sekolah sebelumnya, memasang ekspresi usil.

"Cie, seragam sekolah baru," ucap Alvian sambil menggoda kakak nya.

Dzikra duduk di kursi sambil tersenyum tipis "Lo tahu?" tanyanya, menatap Alvian.

Alvian mengangguk "Tahu, Ka," jawab Alvian dengan nada santai.

Dzikra menghela napas pelan "Maaf ya," ucapnya dengan nada pelan.

Alvian mengernyit bingung "Ngapain minta maaf, Ka?" sahutnya, merasa heran.

Dzikra menatap Alvian sambil berkata pelan "Ya, gara-gara gue dikeluarin dari sekolah. Pasti lo malu ya punya kakak yang pernah dikeluarin," ujar Dzikra, menunduk sedikit.

Alvian menggeleng dengan tulus "Nggak, yang penting lo nyadar kesalahan lo dan lo mau sekolah lagi. Itu udah bagus buat gue,"

Dzikra tersenyum, tersentuh mendengar jawaban jujur adik bungsunya. Tak lama kemudian, Raina datang dengan ceria, menarik kursi di samping mereka.

"Selamat pagi, Kakakku dan Adikku!" seru Raina sambil tersenyum lebar.

Dzikra menyapa balik dengan hangat "Pagi, Ra,"

"Pagi, Ka," ucap Alvian tersenyum ringan.

Tak lama kemudian, Karlista, ibu mereka, memasuki ruang makan dengan pakaian dinas pemerintahan nya. Ia tersenyum hangat melihat ketiga anaknya berkumpul di meja makan.

Karlista mengelus rambut mereka satu per satu sambil tersenyum "Pagi, sayang," sapa Karlista penuh kasih.

Raina yang mengamati pakaian ibunya "Mami rapi banget hari ini!" ucapnya, mengagumi tampilan ibunya.

Karlista tersenyum sambil menarik kursi "Mami ada rapat pagi ini, sayang," jawabnya lembut.

Raina mengangguk mengerti. Mereka pun mulai menikmati sarapan bersama. Setelah selesai makan, Raina meledek Dzikra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANDY : Bad Boy is Husband  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang