*15

183 45 12
                                    

Fabiola terbangun di malam hari karena haus. Saat Fabiola terbangun, Fabiola melihat Khalifah sudah ada di samping nya sedang tidur nyenyak sambil memeluknya.

Fabiola menatap wajah Khalifah dengan lekat. Fabiola pun memegang pipi Khalifah dengan sangat lembut.

"Maafin aku Khalifah, untuk saat ini aku belum bisa mencintai kamu. Aku ngga tau apa keputusanku untuk tinggal bersamamu adalah benar atau ngga. Tapi yang pasti aku akan berusaha untuk mencintai kamu, seperti kamu mencintai aku" Gumam Fabiola.

Khalifah membuka matanya dan menatap mata Fabiola. Fabiola sangat kaget karna Fabiola pikir Khalifah sudah tidur. Khalifah pun langsung menarik Fabiola ke pelukannya sambil tersenyum.

"Ngga perlu memaksakan perasaan kamu sayang, cukup kamu ada di sampingku, itu udah cukup buat aku" Ucap Khalifah sambil memeluk Fabiola.

"Khalifah..." Ucap Fabiola pelan.

Khalifah yang mendengar Fabiola memanggil nya langsung melepas pelukannya.

"Ada apa sayang?" Sahut Khalifah.

"Aku haus, aku mau ambil minum dulu" Ucap Fabiola dengan wajah polosnya.

Khalifah pun langsung tertawa ketika mendengar ucapan Fabiola barusan.

"Ya ampun sayang, aku kira ada apa. Aku ambilin dulu ya. Kamu tunggu disini aja" Ucap Khalifah sambil mencium kening Fabiola.

"Dan satu lagi, kamu ngga perlu manggil aku dengan formal kayak itu. Panggil aku Khal aja atau sayang juga gapapa hhe" Lanjut Khalifah.

"Iya Khal, makasii yaa" Ucap Fabiola sambil tersenyum.

“Gadis pintar, yaudah kalau gitu aku kebawah dulu sebentar, kamu tunggu disini ya" Sahut Khalifah.

Fabiola sangat tersanjung karena sudah diperlakukan seperti ratu oleh Khalifah. Fabiola hanya bisa tersenyum saat diperlakukan manis oleh Khalifah.

Skip pagi hari...

Semalam Khalifah sudah memberitahu Fabiola kalau Fabiola akan dibawa oleh Khalifah untuk menemui kedua orang tuanya sambil sarapan bersama.

Fabiola sedikit takut dan gugup karena ini pertama kalinya Fabiola akan bertemu dengan orang paling kaya di Semarang.

Fabiola menyiapkan penampilannya sebaik mungkin agar tidak mempermalukan Khalifah di depan kedua orang tuanya.

Fabiola menyiapkan penampilannya sebaik mungkin agar tidak mempermalukan Khalifah di depan kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Outfit Fabiola



Setelah selesai siap-siap Fabiola langsung pergi bersama Khalifah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

Saat mereka sampai di rumah keluarga Nasif, Fabiola sangat kagum dengan rumahnya.

Rumah keluarga Nasif sangat mewah dan juga besar, sama seperti rumah milik Khalifah. Fabiola sedikit ragu untuk pergi ke dalam karena merasa tidak pantas berada di keluarga Nasif.

Khalifah yang sadar dengan sikap Fabiola langsung memegang tangannya dan tersenyum ke arah Fabiola.

Khalifah lalu memeluk pinggang Fabiola dan mengajaknya untuk masuk ke dalam menemui kedua orang tuanya.

Saat masuk ke dalam, Fabiola kembali dibuat kagum oleh interior rumahnya. Tapi kekaguman Fabiola seketika berhenti ketika melihat sepasang suami istri turun dari tangga. Yang sudah pasti mereka adalah kedua orang tua Khalifah.

Setelah turun dari tangga lantas kedua orang tua Khalifah langsung menghampiri Fabiola dan juga Khalifah.

"Ya ampun, selamat datang sayang mami sangat senang lihat Khalifah membawa calon menantu mami" Ucap mami Khalifah.

Tidak seperti mami Khalifah yang antusias melihat Fabuola, papi Khalifah justru melihat Fabuola dengan tatapan yang sangat tajam. Papi Reza seperti mencoba mencari tahu tentang Fabiola lewat tatapannya Itu.





NOTE

Segini dulu yaa soalnya lagi banyak bgt tugas plus banyak bgt problem hhe, kayaknya juga bakal jarang up dulu deh tapi nanti aku usahain kok

Trimaacii 🤍
Jaga selalu kesehatan yaa🙌🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ObsesedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang