*8

725 63 16
                                    

Fabiola terbangun dari tidur nya berharap hal yang tadi terjadi dalah mimpi, tapi saat membuka matanya Fabiola masih berada di kamar mewah milik Khalifah.

Saat Fabiola melihat badannya, dirinya sudah memakai baju tidur yang terbuatt dari sutra. Saat Fabiola tidur, Khalifah diam-diam memakaikan baju karena dia tidak ingin Fabiola kedinginan.

Saat Fabiola akan berdiri, tiba-tiba Khalifah datang dari luar kamar dan itu membuat Fabiola kaget dan terduduk kembali di samping tempat tidur.

"Kamu udah bangun sayang?" Tanya Khalifah sambil menghampiri Fabiola.

Khalifah membawa makanan dan minuman di tangannya. Ia tau kalau aktivitas yang kalian lakukan tadi cukup membuat nya kehilangan banyak tenaga.

Khalifah duduk di simping Fabiola dan menyimpan makanannya di nakas samping tempat tidur, Dia merapikan rambut Fabiola yang sedikit berantakan karena bangun tidur. Fabiola tidak melakukan apapun, dirinya hanya menatap tajam ke arah Khalifah. Rasa benci mulai menjalar di tubuh fabiola.

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Kau akan membuang ku? Begitu?" Tanya Fabiola dengan tatapan tajam.

"Mana mungkin aku membuang kamu sayang, kau adalah wanita pertama yang membuatku jatuh hati Fabiola. Mendapatkanmu juga sangat sulit bagiku. Mustahil untuk aku bisa meninggalkan kamu apalagi sampai membuangmu. Itu tidak akan pernah terjadi sayang" Ucap khalifah.

Fabiola masih tidak percaya dengan ucapan Khalifah. Mana mungkin dirinya akan semudah itu percaya sama orang yang sudah melakukan hal yang sangat Fabiola benci?

Fabiola memalingkan pandangan nya dari Khalifah dan menatap datar ke depan.

"Aku gak mungkin akan semudah itu percaya sama kamu. Aku mau pulang hari ini. Kamu udah dapatin apa yang kamu mau kan?? Aku mohon pulangin aku dan jangan ganggu aku lagi!!" Ucap Fabiola.

"Aku akan ngabulin semua permintaan kamu tapi gak dengan mulangin kamu. Gak ada pengecualian" Sahut Khalifah.

"Astaga Khalifah! Apa lagi yang kamu inginkan dari saya? Kamu udah merenggut kehormatan saya, dan sekarang kamu mau merenggut kehidupan saya juga hah??" Ucap Fabiola sambil menangis.

Khalifah melamun seketika. Dia tidak tahu akan berdampak seperti ini. Yang dia inginkan hanya Fabiola. Khalifah hanya ingin Fabiola ada di hidupnya dan tidak jauh-jauh darinya.

Entah darimana perasaan itu berasal, tapi Khalifah sangat menginginkan Fabiola, wanita yang baru saja dia temui tadi pagi.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Fabiola, Khalifah langsung pergi dari kamarnya. Dia tidak lupa mengunci pintu kamarnya karena takut Fabiola akan kabur darinya.

Khalifah langsung pergi ke bawah untuk menenangkan diri karena tidak ingin terbawa emosi. Meskipun dia sedang dalam keadaan marah, tapi dia tidak ingin ngin melampiaskan kemarahan nya itu pada Fabiola.

****

Saat Khalifah keluar dari kamar, ternyata Efraim dan Nike masih ada di rumah Khalifah. Khalifah tampak tidak senang karena dia tau akan terus dinasihati oleh Efraim sahabatnya itu.

Efraim yang melihat Khalifah turun dari kamarnya langsung menghampirinya dan langsung berkata.

"Apa yang udah kamu lakukan pada Fabiola? Jangan pernah sakiti dia Khal, dia gak pernah punya salah apapun sama kamu" Ucap Efraim.

"Apa urusannya dia sama kamu Ef? Apa dia saudara kamu?? Bukan kan, lagian juga aku gak perlu izin kamu buat melakukan apapun sama Fabiola" Sahut Khalifah.

"Meskipun aku belum lama kenal sama dia, tapi dia adalah orang yang baik Khal. Kamu gak seharusnya memperlakukan dia seperti itu. Aku senang kalo kamu memang mencintai dia, tapi cara yang kamu lakukan ini malah akan membuat Fabiola benci sama kamu Khal!!" ucap Efraim.

ObsesedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang