*13

184 46 1
                                    

Khalifah menatap ke arah Fabiola yang masih menangis di pelukan Nike. Khalifah sebenarnya tidak tega melihat Fabiola menangis, tapi dia tidak punya pilihan lain karena dia juga tidak ingin kehilangan Fabiola.

"Baiklah, aku percaya sama kamu Ef. Tapi ingat, kalau kalian membiarkan Fabiola pergi lagi dariku,  kamu akan tau akibatnya. Aku akan sangat membencimu bila itu semua terjadi. Ayo Gom kita kembali ke mansion! Nike, tolong jaga Fabiola. Aku percayakan dia sama kamu" Ucap Khalifah sambil masuk ke mobilnya.

Efraim dan Nike langsung membawa Fabiola masuk ke dalam mobil. Fabiola tidak tau kenapa Khalifah sangat bisa mengendalikan semua orang.

Sebegitu pentingkah Khalifah bagi orang lain? Kenapa Fabiola hanya bisa kesal dan benci saat melihatnya?

Di dalam mobil Fabiola hanya terdiam sambil melihat ke luar jendela. Nike yang tau kalau Fabiola sebenarnya orang yang ceria dan tidak pernah berhenti tersenyum, sangat iba dan kasihan melihat nya sekarang.

"Sayang, apa sebaiknya kita membiarkan Fabiola pergi? Aku benar-benar ngga tega melihatnya seperti ini. Khalifah udah sangat keterlaluan karena udah bersikap seenaknya sama Fabiola" Ucap Nike kepada pacarnya.

"Ngga sayang, Khalifah ngga bermaksud seperti itu. Memang saat dia menyayangi seseorang, begitulah sikapnya. Dia akan sangat protektif pada orang tersebut. Dia ngga ingin siapapun menyentuhnya kecuali atas izin darinya. Aku udah dua kali melihatnya bersikap seperti itu" Sahut Efraim.

"Kata kamu Fabiola adalah orang pertama yang membuatnya jatuh cinta? Terus sama siapa dia bersikap seperti ini juga?" Tanya Nike.

"Dulu saat Oma di vonis memiliki penyakit kanker stadium akhir, Khalifah sangat berusaha untuk membuatnya sembuh. Kamu tau sendiri kan sayang, dulu nama Nasif Company tidak sebesar sekarang. Masih banyak yang meragu kan Nasif Company. Tapi setelah Khalifah menjabat sebagai CEO menggantikan Pimpinan, perusahaan jadi berkembang pesat, dan saat Itu Oma akhirnya bisa mendapatkan perawatan yang baik. Tapi takdir berkata lain, Oma meninggal saat Khalifah berada di Australia. Khalifah sangat menyesal karena tidak bisa berada di samping Oma saat itu" Jelas Efraim selaku sahabat dari kecilnya Khalifah.

Saat Fabiola mendengar ucapan Efraim, Fabiola sedikit iba dengan Khalifah. Fabiola juga bisa merasakan kesedihan saat di tinggalkan oleh orang yang Fabiola sayangi.

Fabiola sendiri pun ditinggalkah oleh kedua orang tuamu saat masih kecil sampai akhirnya Fabiola dititipkan oleh paman nya di panti asuhan.

"Jadi Fabb, aku minta maaf banget ngga bisa membebaskan kamu. Kamu mungkin menganggap rasa sakit yang dirasakan oleh Khalifah itu hanya sekedar rasa kehilangan biasa, tapi aku bisa merasakan kalau Khalifah sampai sekarang masih trauma dengan kejadian Itu. Makanya saat dia memilikimu, orang yang dia sayangi, dia sangat protektif sama kamu karena dia ngga ingin kehilangan kamu Fabb" Ucap. Efraim kepada Fabiola.

Fabiola hanya bisa menghela nafas. Fabiola masih bingung dengan keputusan nya saat Ini.

Fabiola memilih untuk menuruti kemauan Khalifah, atau berusaha kembali untuk lepas dari Khalifah. Entahlah

"Saat ini pilihan ada di tangan kamu Fabb. Kamu bisa berhentikan mobil ini kalau kamu mau, dan aku akan pura-pura ngga melihat kamu. Tapi kalau kamu..." Ucap Efraim terpotong.

"Kembalikan aja aku ke Khalifah Ef, aku baik-baik aja kok. Aku ngga mau hubungan kamu sama Khalifah menjadi renggang cuma gara' kamu mau membebaskan aku" Potong Fabiola.

"Kamu beneran serius sama pilihan kamu Fabb?" Tanya Nike.

"Iya Nike aku serius sama pilihan aku" Jawab Fabiola.

"Aku harap pilihan kamu ini adalah pilihan yang tepat. Berusahalah untuk mencintai Khalifah, sikap aslinya ngga seburuk yang kamu bayangkan Fabb" Ucap Efraim.

Fabiola hanya diam tidak menanggapi perkataan Efraim, Fabiola sudah mempasrahkan semua hidup nya pada Tuhan. Fabiola hanya akan mengikuti skenario nya sekarang.

****

Saat sudah sampai di mansion Khalifah, Fabiola masuk ke dalam dengan berjalan lemas. Nike mencoba mendampingi nya untuk bertemu dengan Khalifah.

Fabiola tidak tau kemarahan seperti apa yang akan dilakukan oleh Khalifah. Khalifah yang melihat Fabiola sudah sampai di mansion, langsung menghampiri Fabiola dan memeluk nya dengan sangat erat.

Tidak seperti dugaan Fabiola. Fabiola kira Khalifah akan menghukum nya dengan memukuli nya atau mungkin memarahi nya.

Tapi Khalifah malah memeluk nya sambil menangis. Bahkan Efraim dan Nike yang belum pernah melihat sikap Khalifah yang seperti ini sebelumnya, sangat kaget dan ikut bersedih.

"Aku mohon jangan pergi lagi dari aku sayang" Ucap Khalifah menangis sambil memeluk Fabiola.

"Aku ngga akan kemana-mana kok, aku akan disinii sama kamu" Sahut Fabiola sambil membalas pelukan dari Khalifah.

Khalifah sangat kaget ketika mendengar ucapan Fabiola barusan. Dia melepas pelukannya dan menatap wajah Fabiola.

Fabiola hanya bisa tersenyum saat melihat Khalifah menatap nya dengan ekspresi yang kaget.

Gomgom, Efraim dan Nike tersenyum saat mendengar keputusan Fabiola untuk selalu berada di samping Khalifah.

Fabiola merasakan ketulusan dan rasa putus asa saat Khalifah memeluknya. Fabiola adalah orang yang paling tidak suka melihat orang lain bersedih dan menangis.

Fabiola memutuskan untuk membuka hatinya untuk Khalifah, meskipun Fabiola belum sepenuhnya mencintai Khalifah.

"Makasih ya Ef kamu udah bawa gadis aku dengan aman. Aku ngga akan pernah melupakan kebaikan kamu. Aku sangat takut kamu akan membiarkan Fabiola pergi lagi. Dan maaf aku udah mengancammu tadi. Aku hanya terbawa emosi. Kamu masih tetap sahabatku yang aku hormati" Ucap Khalifah sambil menatap kearah Efraim.

"Sebenarnya tadi aku sempat mau ngelepasin Fabiola, tapi dia malah meminta aku untuk mengantarnya ke mansion kamu. Jadi aku mohon sama kamu Khal, jaga dia dengan baik. Dia adalah orang yang paling Nike jaga, dan aku juga udah menganggapnya seperti adik aku sendiri. Jadi kalau kamu nyakitin dia, aku ngga akan segan segan membawanya pergi dari sini" Sahut Efraim.

Fabiola cukup terharu karena tidak menyangka kalau banyak orang yang sayang sama dirinya. Selama ini, Fabiola hanya bisa berkeluh kesah pada Tuhan karena hidupnya yang amat kesepian dan menderita.

Tapi ternyata, banyak orang yang menyayanginya dengan tulus, bahkan rela melakukan apapun demi kebahagiaannya.

"Ngga mungkin aku akan setega itu menyakiti gadis aku Ef. Fabiola adalah wanita pertama yang membuatku tergila-gila padanya. Aku bahkan ngga tega jika harus memarahinya. Jadi kamu dan Nike ngga usah khawatir. Percayakan Fabiola padaku, aku akan selalu menjaganya dengan baik" Ucap Khalifah.

"Syukurlah kalau gitu Khal" Sahut Efraim.

Khalifah memutuskan untuk membawa Fabiola ke kamar setelah mengobrol dengan Efraim dan Nike. Mereka pun berpamitan kepada Fabiola dan juga Khalifah.

ObsesedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang