MOZA 4

1.4K 65 2
                                    

Shhh..

Arhan terjaga saat merasakan batang kntolnya terasa basah dan juga dihisap. Matanya langsung melebar saat melihat kalau Moza sedang asyik mengulum bukti keperkasaannya itu. Kepala putrinya itu terlihat turun naik dan batangnya sudah mengkilap keluar masuk dalam mulut Moza dan terasa hangat dan juga nikmat.

“Sayang.”

“Dau ddy..uhmm..”

Moza terus mengulum kntol Arhan dan sesekali mengeluarkannya dan menjilatinya seperti sedang menikmati lollipop.

“Maaf daddy jadi bangun, tadi saat Za bangun lihat kntol daddy juga bangun. Padahal daddy masih tidur, karena bergerak gerak, Za jadi penasaran. Eh nggak tahunya malah makin bangun dan tambah besar.” ujar Moza sesaat melepaskan batang milik Arhan itu yang sudah tegak maksimal.

“Setiap pagi memang begitu sayang.”

“Hehe Za juga pernah dengar, tapi baru pertama kali melihat langsung.”

Moza kemudian berdiri dan memposisikan duduk di atas batang kejantanan Arhan hingga mmeknya yang basah bersentuhan dengan kntol Arhan yang juga basah.

“Sayang, apa yang kamu lakukan?” tanya Arhan panik. Meski ingin rasanya menerobos pertahanan Moza tetapi Arhan masih sadar kalau Moza adalah putrinya.

“Digesek kayak semalam dad.” ujar Moza kemudian menggoyangkan bokongnya hingga kntol Arhan itu menggesek belahan mmeknya yang dengan cepat bereaksi dan membangkitkan gairah keduanya.

Moza menggoyangkan bokongnya dan sesekali ujung kntol Arhan itu masuk sedikit ke dalam lubang mmek Moza yang membuat keduanya merintih.

Moza harus menahan tubuhnya kalau tidak ingin kntol panjang dan berurat itu menjebol dinding keperawanannya.

Sambil bergerak, Moza menundukkan tubuhnya dan menyodorkan salah satu bukit kembarnya ke mulut Arhan yang langsung terbuka dan melahap puting kecoklatan itu dan menyedotnya dengan rakus.

“Dad, sedot yang kuat. Ahh.. ini enak.” ujar Moza yang mulai hilang fokus karena merasakan kenikmatan di dua tempat sekaligus.

Keduanya larut dalam gairah hingga tanpa sadar Moza yang mulai lemas menenggelamkan batang kntol Arhan hingga melewati batas dan terbenam seluruhnya.

“Argh… sakit.. Uhh.. perih banget.. Katanya enak, kok ini malah sakit.” rengek Moza sambil mulutnya mengeluarkan suara seperti orang yang kepedasan. Tidak ada air mata hanya rasa sakit yang cukup membuatnya menahan perih merasakan kalau ada yang robek di dalam liang kewanitaannya yang menandakan kalau kegadisannya sudah terenggut.

Arhan yang sempat terbuai langsung shock saat melihat kalau kedua kelamin mereka sudah menyatu tanpa jarak. Tidak ada kata yang terucap menyadari kalau mereka sudah melewati batas hubungan yang seharusnya. Arhan sudah memerawani Moza.

“Sayang.”

“Kebablasan dad, tadi Za kelelahan dan langsung duduk. Lupa kalau kntol daddy sedang masuk sedikit.” jawab Moza tanpa rasa penyesalan.

Pikir Moza untuk apa juga disesali, semua sudah terjadi dan lagi pula orang yang dia berikan adalah daddy nya sendiri.

“Tapi rasanya sakit banget dad, nggak kayak di film film ceweknya keenakan dan mendesah desah nikmat. Apa salah lubang ya, dad.” Ingin rasanya Arhan tertawa mendengar ucapan Moza tetapi mengingat apa yang mereka lakukan rasanya Arhan juga ingin menangis.

Arhan kemudian membalikkan tubuh Moza hingga sekarang dirinyalah yang sedang menindih Moza.

“Kamu menyesal?” tanya Arhan menatap wajah Moza yang berada di bawahnya.” Moza menggeleng karena sepertinya sejak dulu bahkan Moza ingin merasakan batang kntol Arhan mengobok ngobok mmeknya dan menggenjotnya dengan brutal.

SHORT STORY (AFFAIR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang