17. Basecamp

429 47 0
                                        

Berita tentang resminya hubungan anatara Wilona dan Naufal menjadi ramai di bicarakan di sekolah. Beberapa banyak yang memberi selamat dan iri pada Wilona, tapi beberapa juga ada yang tidak suka karena menurut mereka Wilona tidak pantas bersanding dengan Naufal. Wilona awalnya tidak suka berbagai perhatian menuju kearahnya, namun Naufal yang berada disisinya dan tidak meninggalkannya menghadapi ini, membuatnya tenang.

Koridor sekolah ramai karena berbagai murid berlalu-lalang dengan berbagai kegiatan yang mereka lakukan. Saat ini mereka tengah mendapat jam kosong karena guru sedang rapat untuk UTS. Maka kesempatan ini di manfaatkan Wilona dan Naufal untuk mentraktir saudara dan teman mereka makanan sebagai tanda terima kasih pada mereka.

Wilona dan Naufal membawa berbagai makanan dengan di belakang mereka terdapat Gigi, Nayla dan Keysha. Mereka memasuki ruangan ini dan melototkan matanya karena isi ruangan ini. Terdapat kasur, sofa dan juga kulkas kecil yang berisi berbagi minuman. "Ini kita gapapa kesini Na?" tanya Wilona.

Naufal tersenyum dan mengusap surai kekasihnya. "Gapapa, ini basecamp punya kita jadi kalian gak usah khawatir. Ini juga hadiah dari pihak sekolah karena kita beberapa kali nyumbang medali buat sekolah."

"Sangat tidak adil sekali. Masa kalian doang yang dapet, murid berprestasi yang lain gak dapet?!" ujar Nayla dan duduk di samping Ravi yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku.

Ravi yang mendengar itu menutup bukunya dan melepaskan kaca mata yang berteger di sekitar matanya. "Emang banyak yang berprestasi di sekolah ini, tapi kita banyak nyumbang piala. Lagian awalnya ruangan ini gudang yang di temuin sama Harvey dan Harvey ide renovasi ruangan ini buat basecamp kita. Pihak sekolah gak keberatan dan mereka kasih kita ruangan ini buat istirahat dan kalau males ke kelas!"

"Kalian bagus juga renov gudang jadi ruangan kaya gini," puji Keysa.

"Udah yang baru jadian buruan makanannya mana, gue laper nih!" ucap Harvey tidak sabaran sampai memegang perutnya yang sudah bunyi.

"Iya bawel sabar!" ujar Naufal meletakan berbagai makanan di meja.

Setelah berbagai makanan di taruh semuanya menyantap makanan  dengan lahap. Naufal dan Wilona sampai kaget dengan kelakuan teman dan saudaranya seperti tidak di kasih makan oleh orang tua mereka. Tapi tidak dengan Jean yang hanya santai memakan makanan di hadapannya. 

"Naufal, gue titip saudara gue yaa. Jangan di sakitain, kalau di sakitin lo mati di tangan gue! Gue tau Wilona itu polos nyerempet bego jadi sabar-sabar aja hadepin dia. Gue yakin lo orang yang bisa gue percaya," ujar Gigi menepuk bahu Naufal. Sedangkan Wilona mengerucutkan bibirnya karena di katain bego oleh Gigi.

"Tenang aja Gi, lo bisa percayakan dia sama gue. Kalau gue nyakitin Wilo, bukan lo doang yang nyakitin gue tapi Papi dan Abangnya juga," ucap Naufal terkekeh.

"Papi Bian Bian sama Abang Juan emang serem sih kalau marah dan gue tau seprotective apa mereka sama Wilona. Lo hebat Na, bisa luluhin hati mereka dan buat mereka izinin lo pacarin Wilona," jawab Keisha yang merangkul Wilona.

Naufal hanya mengangguk. "Sebenernya gue cuman buat mereka percaya akan ketulusan gue dan juga dengan bantuan Mami Tania juga sih buat yakinin mereka."

Harvey yang sedang makan menatap Naufal yang begitu perhatian pada Wilona seperti menggulung kemeja Wilona gar tidak kena saus Pizza dan mengkuncir rambut Wilona agar tidak menganggunya saat makan. "Sumpah ini beneran Naufal yang gue kenal? Gue kira lo cuman bisa sweet ke nyokap lo doang, ternyata sama Wilona juga bisa."

"Wil lo tau ya, cowok lo itu dulu anti cewek sama kaya Jean. Cuman bedanya kalau Naufal nolak secara halus dan berusah gak buat mereka gak  nagis, sedangkan Jean nolak dengan  kata-kata gak berperasaan dan raut dinginnya yang  buat mereka nagis," tawa Harvey yang membuat Naufal dan Jean menatapnya tajam.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang