03. The First Interaction

367 40 1
                                    


Ada kalanya sesuatu yang kita takutkan dan hindari belum tentu itu buruk karena bisa jadi ada keindahan dan warna yang di tunjukan di setiap buruk sangka itu. Begitupun yang dialami keempat wanita itu, mereka pikir tidak akan memiliki teman di sekolah baru dan akan membosankan daripada di Amerika. Namun kehidupan ini ternyata jauh lebih baik dari di Amerika. Mereka memiliki banyak teman baru dan semua murid terlihat ramah dan begitupun para guru yang mengajar mereka dengan sabar dan membuat mereka tidak bosan belajar.

Grizelle bersenandung melangakahkan kakinya sambil melompat kecil menuju sebuah mini market di sekolah. Tujuannya saat ini ia ngin membeli minuman soda dan juga permen, karena ia sudah lama tidak meminum minuman soda dan membeli permem agar ia tidak ngantuk saat pelajaran.

Setelah sampai di minimarket kecil ia menaruh barang yang akan di belinya dalam keranjangnya dan ia membuka lemari pendingin minuman secara perlahan. Sinar matanya begitu berbinar menemukan minuman soda favoritnya dengan perlahan ia ingin mengambilnya namun sebuah tangan merebut minuman itu darinya. 

Grizelle membalikan badannya dan menemukan seorang lelaki dengan kulit sawo matang dan senyum jahilnya menatap kerahnya dan menggengam soda yang ingin ia beli. Dengan mata penuh amarah, Gigi menatap Harvey dengan tatapan tajam. "Gue duluan yang mau beli itu. Balikin soda gue!"

Harvey menaikan alisnya dan tersenyum, pria itu mencondongkan badanya menatap Gigi dengan jarak dekat. "Ini?" tanyanya menatap kaleng soda. "Sorry tapi gue duluan yang ambil. Selagi ini belum di bayar, siapun boleh ngambil," ujarnya sambil terkekeh.

Gigi tidak terima dengan penjelasan lelaki itu dan mencoba merebut kaleng soda itu. "Tetep aja gue duluan yang mau beli!" ucapnya. Mereka berdua menjadi pusat perhatian karena berebutan sekaleng soda. Orang-orang terkekeh melihat tingkah keduanya seperti anak kecil.

Harvey dengan tenaga yang jauh lebih kuat merebut kaleng soda itu dan berlari meninggalkan Gigi yang kesal. "I win and you lose!" ujar Harvey setelah membayar minuman dan memberikan jari jembolnya dan menurunkan jari jempolnya kebawah yang membuat Gigi kesal.

Gigi mengusak rambutnya dan membeli minuman lain. "Anjing awas lo Harvey!!"

Gigi datang ke kantin dan menghentangkan kakinya dengan kesal yang membuat ketiga saudaranya menatap heran. Gadis itu menangkupkan wajahnya keatas meja dan mukanya terlihat memerah karena kesal. "Gigi lo kenapa deh? Lo kemasuka jin minimarket same kaya gini?" tanya Keysa pada sepupunya itu.

Gigi duduk dengan tegap dan arah matanya menatap Harvey yang meminum soda sambil mengejeknya. "Demi apa gue benci banget sama manusia kaya Harvey! Rasanya mau gue buang manusia spesies kaya dia ke bantar gerbang!"

"Ih Gigi gak boleh jahat. Kasian Harvey kalo kamu buang ke bantar gerbang nanti bau sampah, terus pasti orang tuanya marah sama kamu," ujar Wilona polos yang membuat saudara lain tertawa karena kepolosan gadis itu tapi tidak dengan Gigi yang rasanya ingi membekap mulut saudara sepupunya itu.

Yeji yang melihat teman barunya marah itu menatap gadis itu dan tersenyum tipis. "Lo di jahilin sama Harvey apa?" tanyanya dan Gigi menceritakan kejadian minimarket itu yang membuat temannya tertawa.

"Ya gue kira lo kenapa ternyata kesel cuman karena minuman soda lo di rebut sama dia? Alasannya kekanakan banget," celetuk Nayla yang mendapat tatapan tajam dari Gigi.

"Ya maklumin Gigi, saudara sepupu gue emang gitu tabiatnya. Tapi setahu gue sejahil-jahilnya dia gak sampe rebutan soda sama cewek sih. Apa jangan-jangan dia tertarik sama lo kali? Setau gue Harvey jahil juga gak sembarangan jahilin orang," ucap seorang pria yang sedang bersandar di bahu Yeji yaitu Hans, kekasih Yeji yang merupakan sepupu Harvey.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang