30. Keadaan Jagat

21 2 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah aku bisa up seperti biasanya.

Jangan lupa banyak-banyak sholawat, yaa!

———Happy reading———

"Mas awas, ada mobil di depan Anda!" peringat seseorang untuk kedua kalinya, yang tak Jagat dengar sedikit pun.

Karena kecerobohannya dan hilangnya fokus Jagat, ia berhasil menabrak sebuah mobil yang sedang menepi di depannya. Membuat jendela belakangnya rusak dan membuat luka-luka pun berhasil ia dapatkan karena ulahnya.

Jagat hanya melamun ketika menyadari jika dirinya telah menabrak mobil. Luka-luka yang telah ia dapatkan tak ia hiraukan kini. Ia lebih mencari-cari makanan yang sempat Aswa inginkan saat ini, "M-makanan istri saya..." kata Jagat sedikit bergetar. Ia sedikit pusing karena mengalami benturan yang cukup keras saat tubuhnya terlempar masuk ke dalam area mobil.

"Bagaimana mas, apa ada yang sakit?" tanya seorang laki-laki. Ketika melihat luka yang cukup parah.

Jagat menggeleng lemah. Ia tak boleh membuang banyak waktu. Aswa membutuhkannya, oleh karena itu ia harus pergi untuk menemuinya saat ini, "Untuk kerusakan yang terjadi pada mobil anda saya minta maaf. Untuk menggantikan semua kerusakan mobil anda, anda bisa menghubungi nomor yang berada dalam kartu nama saya," kata Jagat santai. Memberikan kartu namanya———tanpa memperdulikan luka-luka itu.

"Mas ... bagaimana dengan luka anda? Anda mengalami banyak luka yang cukup serius. Jika tidak ditangani saat ini, saya takut terjadi sesuatu pada anda." Mengingat Jagat yang sempat terkapar lemah karena peristiwa tadi, membuat para saksi yang melihat kondisi Jagat semakin khawatir.

"Mas, apa mas tidak ingin berpikir dua kali untuk pulang? Tadi mas sempat terkapar lemah. Lihatlah luka yang berada di kepalamu——sepertinya itu luka yang parah," lanjut seorang laki-laki lain yang menjadi saksi.

Jagat tetap menggeleng. Ia tersenyum tipis jika ia sudah mengatakan hal itu, tetap itu. Ia manusia yang cukup keras kepala. Sehingga akan sulit menahannya dengan alasan apapun, jika ia telah berkata tidak.

"Apakah anda ingin menemui istri anda seperti ini? Apa itu tidak membuat istri Anda khawatir?"

Baru saja Jagat akan menyalakan mesin motornya, perkataan laki-laki di belakangnya berhasil membuat Jagat terdiam. Ia menunduk, menatap beberapa luka yang terdapat di bagian kepala yang cukup serius——lewat spion motornya.

Ternyata  apa yang dikatakan laki-laki itu ada benarnya juga. Bagaimana bisa, Jagat melupakan hal itu, padahal ia tahu jika Aswa baru saja masuk ke rumah sakit karena beberapa hal yang membuat keadaanya drop kemarin. Dan jika ia melihatnya Jagat dengan keadaan seperti ini, apa tidak akan menambah beban pikiran yang dapat membuatnya masuk ke rumah sakit lagi?

Jagat mulai termenung.

"Bagaimana, apa perkataan saya benar?" tanya laki-laki itu. Ketika melihat Jagat tengah melamun, memperhatikan luka-lukanya. "anda tidak perlu memikirkan kerusakan pada mobil saya. Yang terpenting saat ini adalah kondisi anda. Ada keluarga yang menunggu kepulangan anda saat ini." kata laki-laki itu menuntun Jagat menuju mobil yang mereka siapkan.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Jagat tetap terdiam. Entah mengapa, setelah luka-luka itu mengeluarkan banyak darah, ia sedikit pusing. Bahkan lemas, sehingga saat berada di mobil ia hanya mampu terdiam sambil memikirkan nasib serabi yang telah ia beli untuk Aswa.

BahiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang