the path to happiness

280 66 16
                                    

alo guys, gimana kabar kalian? semoga baik-baik aja yaa. buat yang ga baik, semoga cerita ini bisa balikin mood kaliann.

happy reading and enjoy!

🦋

Lisa merapatkan sweater kuning bergambar kelinci saat merasakan angin berhembus dengan kencang menerpa tubuh kecilnya.

Tangannya mulai menutup telinganya saat mendengar teriakan dari orang-orang disekitarnya. Sebagian orang yang memakai pakaian serba hitam dengan perempuan yang memakai pakaian sexy itu mau tak mau menatap Lisa yang tampil berbeda dengan pakaian tertutupnya.

"Siapa dia? Kok bisa di sini?"

"Entah, mungkin tukang bersih-bersih. Udah, lah, mending fokus aja sama balapan ini. Katanya Jaehyun yang lagi balap, hahaha, kita harus ngerayain ini besar-besaran, sih. Akhirnya setelah dua tahun, king kita balik."

"Jangan lupa ajak Naeun, dia 'kan yang ngundang Jaehyun ke sini."

"Bener-bener ya si Naeun, bisa-bisanya masih ngebuat Jaehyun bucin padahal udah pernah ninggalin."

"Di pelet kali dia."

"Hush, sambarangan! Kalo si Naeun denger, rambut lo pasti kena jambak."

"Hahaha, iya juga, sih."

Percakapan dari kedua wanita disampingnya tak luput dari telinga Lisa.

Kalian mungkin akan bertanya, kenapa Lisa bisa berada di tempat ini tanpa mengenal satu orang pun di sini. Itu semua karena Krystal yang bilang jika Jaehyun tak kunjung pulang, dan menyuruh Lisa datang ke tempat ini. Berharap lelaki itu mau pulang jika Lisa yang mengajaknya.

Suara deru dua motor yang terdengar mendekat disertai teriakan orang-orang membuat Lisa kembali menutup telinganya. Gadis sepertinya memang tidak cocok berada di tempat seperti ini.

Beberapa orang mulai mendekat ke arah orang yang memenangkan balap, dan mulai mengerumuninya, ada yang mengucapkan selamat dan ada pula yang memeluk, seperti yang dilakukan oleh Naeun saat ini.

"Baby, ternyata kamu masih jago! Selamat, ya!" Naeun memberikan Jaehyun beberapa kecupan dipipinya yang tak dihiraukan sama sekali oleh lelaki itu.

Tatapan mata Jaehyun mulai beralih pada sosok bermata bulat yang nampak berkaca-kaca, memandangnya dari kejauhan. Melihat tubuh kecil itu menjauh, Jaehyun dengan segera melepas pelukan Naeun dan berlari menyusul gadis yang tak lain adalah Lisa.

"Lisa!" Jaehyun menarik lengan milik gadis itu, membuat tubuh kecil itu berbalik, menghadap ke arah lelaki itu.

"Ngapain lo di sini?" tanya Jaehyun terdengar kesal. Terbaca dari suaranya yang tinggi.

"D-di suruh kak Krystal," cicit Lisa. Gadis itu meringis pelan saat Jaehyun mencengkeram tangannya yang terluka.

"Terus lo nurut-nurut aja? Lo bego apa gimana, hah?" Jaehyun berkata dengan nada tingginya, ia begitu mengkhawatirkan gadis ini. Bagaimana jika ada yang macam-macam padanya? Dunia ini, bukan dunia Lisa.

"Kamu bisa biasa aja gak ngomongnya? Sakit, Jae. Sakit banget," ujar Lisa sambil terisak. Entah kenapa ia jadi mudah menangis akhir-akhir ini.

Jaehyun tertegun saat melihat Lisa kembali menangis, dan alasan gadis itu menangis karena dirinya, lagi?

Lelaki itu menarik tubuh Lisa untuk ia rengkuh. "Maaf, maaf-in gue. Ini bukan dunia lo, gak seharusnya lo ada di sini."

Lisa berhenti menangis saat dirinya sudah merasa tenang. Gadis itu mulai melepaskan pelukannya dari Jaehyun, namun lelaki itu malah semakin mengeratkan pelukannya sambil berbisik lembut di telinganya, "I miss you so bad."

Mendengar itu, air mata Lisa kembali terurai, lagi-lagi Jaehyun menarik ulur perasaannya. "J-jaehyun, tolong berhenti mainin aku. Aku capek ...,"

Jaehyun dengan cepat melepaskan pelukannya pada Lisa, lelaki itu kini menangkup wajah milik gadis itu, lalu mengusap pipi mandi itu dengan pelan. "Gue gak pernah main-main sama lo, Lisa."

"Naeun ...,"

"Jangan nyebut nama dia, bibir lo gak pantes nyebut cewek gila itu," potong Jaehyun, entah kenapa terdengar kesal di telinga Lisa.

"Tapi kamu ciuman sama dia!" Lisa tanpa sadar membentak Jaehyun. Lisa dengan cepat menutup mulutnya, memandang Jaehyun takut-takut, kenapa ia malah membentak Jaehyun? Lelaki itu pasti akan menghukumnya lagi.

Bukannya marah seperti biasa, Jaehyun malah terkekeh, lelaki itu mengacak rambut Lisa gemas, "Dia yang nyium gue duluan. Setelah itu, gue dorong dia sampe jatuh, kok," ujar Jaehyun dengan senyum merekah di wajahnya. Bukankah itu artinya Lisa sudah mulai menerimanya? Gadis itu marah ketika ada gadis lain yang menciumnya.

"T-tapi ...."

Jaehyun memotong omongan Lisa lagi dengan bisikan lembutnya pada telinga memerah milik Lisa, "Kalau lo cemburu, lo bisa hapus jejak dia di sini," ujar Jaehyun sambil menunjuk bibirnya.

Lisa meneguk ludahnya kasar, tatapan gadis itu tak bisa lepas dari bibir milik Jaehyun yang seolah menggodanya. Tanpa sadar, tangan kecil gadis itu mulai terulur untuk menyentuh bibir milik lelaki itu. Lalu dengan pelan mulai menyatukan bibir keduanya, membuat Jaehyun terdiam kaku di tempatnya.

Lisa menciumnya duluan? Gila, Jaehyun benar-benar bisa dibuat gila karena gadis ini.

Tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, lelaki itu mulai mencecap bibir gadis itu dengan lembut, tangannya ia gunakan untuk mengangkat tubuh Lisa untuk duduk di atas kap mobil. Ciuman yang semula lembut, kini berganti dengan ciuman menggebu-gebu saat Lisa ikut memainkan lidahnya walaupun kaku.

Lisa yang entah bahagia atau sedih, menitikkan air matanya, membuat Jaehyun menghentikan ciumannya. Lelaki itu menatap sendu ke arah Lisa dengan tangan yang mengusap air mata gadis itu, "Gue nyakitin lo lagi?"

Gadis dengan wajah sembab nya itu menggeleng, ia lalu mengusap pelan wajah Jaehyun. "Naeun ... kamu udah selesai sama dia?"

"Udah, dari semenjak dia pergi ninggalin gue. Hubungan kita udah selesai, jauh sebelum gue kenal sama lo. Stop berpikir lo pelampiasan ataupun mainan gue, lo berharga lebih dari apapun," ucap Jaehyun sambil mengusap pipi Lisa pelan. "Balapan ini jadi yang terakhir gue ketemu dia. Maaf, maaf gue udah nyakitin lo berkali-kali."

Lisa memeluk Jaehyun setelah mendengar penjelasan dari lelaki itu. Jantungnya membuncah bahagia hingga mau meledak rasanya, perutnya tergelitik, seolah ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di sana.

Gadis itu kembali mencium Jaehyun dengan senang. Sedangkan lelaki itu tersenyum di sela-sela bibirnya yang mulai dicecap pelan oleh Lisa. Merasa gemas, Jaehyun menggigit kecil bibir yang ia rindukan itu, lalu mulai memimpin Lisa dengan ciuman yang tak akan pernah gadis itu lupakan. 

Lisa bahkan mulai terbuai sampai tak sadar jika dirinya mulai terjatuh dengan tubuh besar Jaehyun yang menindih tubuhnya.

Lama mereka berciuman sampai tak sadar jika ada beberapa orang yang berjalan ke arah mereka, di mana salah satu dari mereka bersiul sambil tertawa menggoda. Mendengar itu, Lisa segera mendorong tubuh Jaehyun menjauh, gadis itu kemudian berdiri lalu menyembunyikan wajahnya pada dada milik lelaki itu, ia malu.

"Jae, kalo udah gak tahan, sewa hotel sana," ujar salah satu dari mereka yang diberi sambutan tawa oleh yang lain.

"Iya, nih. Gak elit banget ngajak cewek ehem-eheman di mobil."

"Berisik!" ketus Jaehyun. Sebenarnya ia sebal karena aktivitasnya telah diganggu.

"Ayo pulang," ajak Jaehyun pada Lisa sambil menyampirkan jaket kulitnya pada gadis itu. Saat hendak berjalan, tubuh gadis itu hampir saja terjatuh, jika saja Jaehyun tak memeganginya.

Melihat itu, sontak saja siulan dari teman-teman Jaehyun terdengar, "Udah lemes aja itu ceweknya."

Mendengar itu, pipi Lisa semakin memerah. Gadis itu menepis lengan Jaehyun yang menggenggamnya, "A-aku bisa sendiri, kok." Gadis itu dengan langkah cepat pergi menjauhi Jaehyun.

Sementara Jaehyun hanya menatap punggung kecil itu yang menjauh sambil terkekeh kecil. Lucu sekali melihat Lisa salting karena godaan teman-temannya.

DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang