love me too

1.7K 247 6
                                    

Lisa terduduk sambil memandang Jaehyun yang saat ini tengah disibukkan dengan game nya. Setelah acara makan malam tadi, lelaki itu begitu memaksanya untuk pergi ke apartemennya bersama.

Sedangkan Krystal yang memang sudah sangat setuju dengan hubungan keduanya malah mendorong Lisa agar ikut bersama lelaki ini. Krystal tidak tahu saja, bagaimana sikap Jaehyun pada Lisa.

"Jaehyun, aku harus pulang," cicit Lisa takut mengganggu Jaehyun.

"Nginep di sini," balas lelaki itu, membuat mata Lisa membulat terkejut.

Gadis itu menggeleng tak mau, yang jelas saja langsung dilirik oleh Jaehyun dengan tampang tajamnya. "I-ibu aku gak bakal ngizinin," ucap gadis itu sambil menunduk.

"Ibu lo ini, bukan ibu gue," balas lelaki itu acuh.

Lisa mengigit bibirnya, gadis itu ingin pulang.

"Sini," suruh Jaehyun pada Lisa agar mendekat padanya. Lelaki itu menyingkirkan game yang sedari tadi menjadi fokusnya, menatap Lalisa dengan pandangan yang tidak mau dibantah.

Lisa mengangkat wajahnya, menatap Jaehyun dengan kerutan di dahinya. Pun gadis itu mendekat secara perlahan, sehingga membuat Jaehyun kesal dan menarik gadis itu hingga terduduk di pangkuannya.

Gadis itu membelalakkan matanya takut. Pasalnya, hanya ada mereka berdua di apartemen ini. Jaehyun tidak akan berbuat hal yang tak senonoh padanya, kan?

"Gue kasih pertanyaan, kalo lo jawab pertanyaan ini, lo boleh pulang," ucap lelaki itu dengan pandangan yang tak lepas dari Lisa.

Lisa memegang bahu Jaehyun agar tak terjatuh, gadis itu mengangguk. Dalam benaknya, ia tak seburuk itu dalam hal pengetahuan, kan? Jadi mudah saja untuknya menjawab pertanyaan dari Jaehyun.

Namun dugaannya salah, bukan fisika, kimia, ataupun pelajaran lainnya yang dipertanyakan oleh Jaehyun. Dan ya, Lisa terlalu bodoh jika sempat berpikir Jaehyun akan mempertanyakan hal itu.

"Pilih gue atau Eunwoo?" Jaehyun menilik tepat pada retina sang gadis, menunggu jawaban dari Lisa yang nampak mengerutkan dahinya.

Sementara Lisa hanya terdiam, jika saja ia seberani itu, ia akan dengan keras menjawab Eunwoo lah yang dipilihnya.

Namun kembali lagi pada situasi sekarang, Jaehyun menatapnya seolah ingin memakannya hidup. Ya, pria itu memaksanya untuk memilihnya lewat tatapannya.

Lisa menghela napasnya sekali, akankah pilihannya tepat?

"Kamu," balas gadis itu sambil menunduk. Terpaksa ia harus memilih Jaehyun untuk keselamatan dirinya.

Mendengar itu, bukannya senang, Jaehyun malah mengeraskan rahangnya. Lisa menatapnya dengan kebohongan yang terlalu kentara. Lelaki itu tak suka seseorang berbohong padanya, dan Lisa melakukannya.

Jaehyun kemudian mencengkeram dagu Lisa agar menatapnya, menusuk ke dalam bola mata gadis itu. Yang membuat gadis itu gemetar ketakutan, "Lo bohong," kata lelaki itu dengan tampang dinginnya.

"J-jaehyun ...." Lisa gemetar, lelaki itu sudah kembali pada wujud monsternya.

"Gue gak suka kebohongan, Lalisa."

"M-maaf," balas Lisa takut. Gadis itu menatap Jaehyun dengan tampang memelas nya.

Melihat Lisa yang seperti menyetujui apa yang dirinya katakan, entah kenapa emosi dalam dirinya kembali tersulut. "Apa yang lo suka dari cowok kayak dia?" tanyanya kemudian berdecih sinis, "Ngebosenin, ck."

Dia gak brengsek kayak kamu! batin Lisa, ingin sekali ia menjawab seperti itu sambil berteriak di depan muka Jaehyun.

"Kenapa? Lo udah jadi lont* nya dia?" tanya Jaehyun dengan satu sudut bibir terangkat, menatap Lisa dengan tampang cemoohnya.

Pertanyaan dari Jaehyun membuat harga diri Lisa tertampar, gadis itu menatap Jaehyun dengan mata yang berkaca-kaca.

Dia tak serendah itu. Dan Jaehyun telah melukai harga dirinya.

"Kalo iya kenapa? Kamu mau lepasin aku?" Gadis itu menekan setiap katanya, menatap Jaehyun dengan amarahnya.

Mendengar itu, Jaehyun mengepalkan tangannya. "Bangsat, Lisa!" Dengan amarahnya, Jaehyun membanting tubuh kurus itu di kasur, menekan tangan gadis itu di atas kepala sambil menatapnya dengan emosi yang meluap.

Lisa menahan sakit di punggungnya dan juga tangannya karena pria itu begitu kuat mencengkeram tangannya. "Lepas! Kamu gak berhak nyentuh aku dengan tangan kotor kamu itu!"

Melihat perlawanan dari Lisa, Jaehyun menyeringai, "Udah berani ngelawan, hm?"

Lisa memberontak keras, gadis itu kembali membangunkan monster di dalam diri Jaehyun. "Lepas! Dasar sampah!"

Emosi melihat Lisa yang melawan, Jaehyun segera membungkam mulut gadis itu dengan bibirnya. Lisa yang diserang seperti itu tentu saja melawan, gadis itu menoleh tak mau dicium oleh Lisa.

Pun Jaehyun yang emosi segera mencengkeram pipi gadis itu agar terdiam, sementara tangan satunya lagi mengunci kedua tangan Lisa di atas kepala gadis itu.

Lisa lelah, lagi-lagi Jaehyun melecehkannya. Bahkan untuk menerima pun rasanya tidak sudi. Hidupnya sudah hancur.

Jaehyun menggeram, lelaki itu sibuk mencecap, melumat, bahkan mengigit bibir gadis itu yang sudah menjadi candunya.

Bahkan saat Jaehyun membuka kancing baju gadis itu, Lisa diam saja. Gadis itu sudah cukup lelah melawan Jaehyun.

Jaehyun meremas buah dada Lisa, membuat gadis itu mengigit bibirnya menahan desahan yang ke luar dari sana.

Hendak terbuai dengan permainan Jaehyun yang membuatnya melayang di udara, Lisa kemudian tersadar dan mengelus rambut lelaki itu, menenangkan.

"J-jaehyun ... stop. You hurt me."

Lisa menahan napasnya saat Jaehyun melepaskan remasan nya pada dada gadis itu. Gadis itu tersenyum tipis saat lelaki itu malah menyenderkan kepalanya di dadanya.

"Gue gak suka lo ngelawan. Jadi lah Lalisa yang penurut seperti biasanya," ucap lelaki itu.

"Sorry, I didn't mean to hurt you. Love me too ...." lirih lelaki itu yang sontak saja membuat dahi Lisa mengernyit.

Jaehyun mencintainya? Lisa lalu menggeleng keras, tidak mungkin. Lelaki itu pasti berbohong untuk membuat dirinya melayang, lalu menjatuhkannya sampai berkeping-keping.

Lelaki itu tak akan pernah bisa mencintai dan dicintai siapapun.

Jung Jaehyun itu sampah dan Lisa membencinya.

Sampai kapanpun.

DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang