Lisa merapatkan kakinya sambil menunduk tak berani menatap ke arah seseorang yang berada di depannya. Tangannya tak berhenti bergerak dengan kegelisahan yang berarti. Gadis itu sesekali melirik ke arah depan, tepat ke arah sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan dingin.
Beberapa jam yang lalu, Krystal menyuruhnya untuk ikut makan bersama dengan adiknya, yang tak lain dan tak bukan adalah Jung Jaehyun.
Jika tahu adik dari Krystal adalah lelaki ini, maka Lisa akan menolaknya mentah-mentah. Ia seakan mengorbankan dirinya untuk dimakan hidup-hidup.
Seakan memiliki effort yang tinggi untuk makan malam bersama saat ini, Krystal bahkan tak segan-segan untuk mengeluarkan segelintir uang hanya untuk memoles Lalisa agar terlihat cantik dihadapan sang adik.
Lihatlah saat ini, gaun biru muda yang nampak pas dengan tubuh Lisa membuatnya tampak cantik, tak lupa riasan kecil di wajahnya, membuat gadis itu tampak berbeda dari sebelumnya.
Krystal yang tak menyadari hawa suram dari keduanya hanya berceloteh ria, sementara Lisa hanya menanggapi sekenanya saja. Jaehyun pun nampak tak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Krystal. Pandangannya tak bisa lepas dari wajah gadis yang sedari tadi menunduk itu.
"Kak Krystal, a-aku ke toilet dulu," pamit Lisa ragu. Ia sudah tak tahan dengan tatapan Jaehyun yang dilayangkan padanya. Mungkin kabur adalah jalan satu-satunya.
"Oh ya udah," balas Krystal sekenanya, gadis itu berbinar saat mencoba masakan di depannya yang terasa sangat lezat.
Setelah mendapat izin, Lisa kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya ke arah toilet. Sesampainya di sana, gadis itu menghela napasnya lega. Ia bisa kehabisan napas jika terus bersama Jaehyun.
Di dalam benaknya, gadis itu terus berpikir bagaimana caranya untuk kabur dari sana. Krystal bukanlah orang yang bodoh, gadis itu juga tak suka dibodohi.
Lisa lalu menghela napasnya lelah, kenapa semua yang berhubungan dengannya malah berikatan dengan Jaehyun? Dunia ini sangat sempit untuk membuat Lisa hidup dalam tempurung kesedihan.
Tidak bisakah Lisa hidup dengan tenang tanpa adanya Jaehyun?
Merasa tidak nyaman dengan gaun yang diberikan oleh Krystal, gadis itu menarik-narik gaunnya ke bawah berharap gaun itu dapat melonggar dan menutupi pahanya.
"Gue bisa robek gaunnya kalo lo gak nyaman," ucap seseorang yang sedang menyenderkan tubuhnya di pintu.
Lisa yang terkejut mendengar suara berat itu langsung menoleh, matanya langsung melotot terkejut kala mendapati presensi Jaehyun di sana.
Gadis itu menoleh ke sana ke mari, berharap akan ada setidaknya satu orang yang berada di toilet itu. Namun nihil, ia tak menyadari jika hanya ada dirinya dan Jaehyun di sini. Lagipula, kemana perginya orang-orang?
Lisa yang kebingungan tak menyadari jika Jaehyun sudah mengunci pintunya lalu mendekat ke arah gadis itu.
Sementara gadis itu melotot terkejut kala Jaehyun sudah berada di depannya dengan kedua tangan yang berada di samping tubuh Lisa. Lelaki itu mencekal sisi wastafel sambil menatap Lisa. Sementara gadis itu nampak menggenggam gaunnya erat seraya menunduk.
"Siapa yang ngizinin lo pake baju kayak gini?" Dengan suara berat Jaehyun berujar.
"K-kak Krystal."
"Shit, cewek gila!" Jaehyun mengumpati sang kakak.
Lisa mendongak menatap Jaehyun, memohon di sana agar setidaknya lelaki itu tak memberinya hukuman yang bahkan ia pun tak tahu apa salahnya.
Menurut Lisa, apapun yang dirinya lakukan, selalu salah di mata Jaehyun.
Jaehyun terdiam, menatap bola mata indah itu yang seolah sedang memohon padanya, "Gue suka."
Dahi Lisa mengerut mendengarnya, apa yang Jaehyun suka darinya?
"Tatapan lo." Jaehyun kembali berujar. "Cuma gue yang boleh ngeliat ini," lanjut lelaki itu sambil mengelus pipi gadis itu.
"Jaehyun ...." Suara lembut Lisa mengalun merdu, membuat Jaehyun sedikit terbuai di sana. Rasanya ia ingin mencium gadis di depannya saat ini juga.
Drrrt ... drrrt!
Suara getaran ponsel terdengar, membuat Jaehyun menoleh ke arah sisi wastafel di mana ponsel Lisa tersimpan.
Terlihat nama Eunwoo di sana, membuat rahang Jaehyun mengeras. Melihat itu, Lisa secara refleks memeluk lelaki itu, membuat lelaki itu terkejut. "Jangan marah."
Darah Jaehyun berdesir di sana, pelukan Lisa setidaknya dapat membuatnya berpikir tenang. Lelaki itu kemudian mempererat pelukannya dengan Lisa, tak lama setelahnya terdengar suara ketukan di luar, membuat Jaehyun segera melepaskan pelukannya. Dengan Lisa yang menghela napasnya lega di sana.
Tok ... tok!
"Lisa?! Lo di dalem? Kok dikunci?" Terdengar suara teriakan Krystal di luar.
"J-jae! Kamu harus sembunyi!" Dengan keberanian yang entah dari mana, gadis itu mendorong Jaehyun untuk bersembunyi di balik salah satu bilik toilet. Jaehyun yang melihat itu mengerutkan keningnya.
"Iya, kak! Sebentar!" Lisa segera membuka pintu toiletnya di sana, membuat Krystal berkacak pinggang.
"Gue kira lo ke sesat. Ini juga kenapa pintunya dikunci?" tanya Krystal saat Lisa membuka pintunya.
Lisa menggaruk lehernya yang tak gatal, "Tadi kayaknya ke kunci sendiri, kak. Ayo balik lagi." Setelah mengambil tas dan juga ponselnya di wastafel, Lisa segera menarik tangan Krystal menjauh dari toilet.
Ting!
Lisa segera membuka ponselnya dan membuka aplikasi chat di sana.
Jaehyun: balik bareng gue.
iya.
Setelah membalas pesan tersebut, gadis itu melanjutkan perjalanannya diikuti oleh celotehan Krystal yang nampak kesal padanya.
"Itu anak kemana lagi? Heran banget suka ilang-ilang sendiri."
Sementara Lisa hanya terdiam sambil memandang ke depan sana dengan senyuman.
Pasalnya, sekarang ia sudah tahu cara menjinakkan monster yang berada di dalam diri Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil
Fanfiction[M] Devil will never know when to act like an angel when it comes to his girl. ©️cheirrely_ 2023