Setelah lisa sampai di kediamannya lisa memilih untuk meletakan beberapa berkas yang telah dia bawa, saat lisa dalam perjalanan pulang lisa ingin sekali membawa dan mengkaji kembali tentang kasus itu
" Ahjumma... apakah mommy tidak pulang ?" Lisa
" Nyonya besar mengatakan jika nyonya akan pulang larut malam" Ahjumma eun
" Ah begitu rupanya " Lisa memilih untuk berjalan menuju ruang santai dan memilih untuk menyalakan televisi
" Nonna ingin makan sesuatu, biar ahjumma yang akan menyiapkannya" Ahjuma eun
" Gomawo ahjumma, aku tidak sedang merasa lapar" Lisa
" Ah kalau begitu biarkan ahjumma membuatkan nonna kopi saja ne" Eun
" Gomawo ahjumma" Lisa
Lisa memilih untuk menonton beberapa film yang di tampilkan di layar televisi besarnya, suasana kembali menjadi sunyi saat lisa benar-benar merasa bosan. Lisa memilih untuk berjalan kembali menuju ruangan kerjanya dan berniat untuk melihat berkas bukti tentang kasus yang menyebabkan seorang pengajar harus kehilangan matanya
" Ahjumma bisakah untuk membawa kopi itu ke dalam ruangan kerjaku, ada beberapa berkas yang harus aku analisa kembali" Lisa dengan nada sedikit berteriak
" Ne nonna, ahjumma akan membawakannya" Eun
Setelah berada di dalam ruangannya, lisa memulai untuk melihat beberapa bukti yang di temukan dari mulai keterangan dokter dari korban dan dari rekaman CCTV lokasi TKP
" Hanya ini bukti-buktinya ? pantas saja pengadilan belum juga memutuskan" Lisa
" Siapa yang bertanggung jawab dengan kasus ini?" Lisa mencoba mencari tahu tentang siapa yang bertanggung jawab
" Letnan Shin ? kenapa bisa dia dan beberapa anak buahnya tidak melanjutkan untuk pencarian bukti-buktinya" Lisa sedikit merasa frustasi dan kesal
Lisa memilih untuk mengambil ponselnya dan menghubungi kapten shin untuk menanyakan bagaimana proses tentang kasus gadis ini
📞 Ryujin : yeoboseyo
📞 Lisa : Selamat malam letnan shin?
📞 Ryujin : Jaksa manoban, ada apa menghubungiku ? apakah ada hal penting
📞 Lisa : Apakah malam ini kamu sedang sibuk ?
📞 Ryujin : Aku rasa aku tidak sedang sibuk, memangnya ada apa jaksa?
📞Lisa : Baik lah, bisakah kita bertemu malam ini atau aku akan mengunjungimu
📞 Ryujin : Ah, kebetulan sekali aku sedang bersama letnan wendy. Bagaimana jika jaksa manoban menyusul saja
📞 Lisa : Baik lah, kalau begitu aku akan menyusul kalian. Bisakah untuk mengirimiku lokasinya
📞 Ryujin : Tentu saja, aku akan mengirimu lokasinya
📞 Lisa : Gomawo ( menutup panggilan ryujin)
Saat lisa sedang membereskan beberapa berkas kasus itu, lisa memilih untuk segera menuruni tangga dan berpamitan dengan ahjumma eun
Ting !
" Bagus lah, aku akan segera kesana" Lisa
" Nonna... nonna ingin pergi kemana, bagaimana dengan kopi ini nonna?" Eun
" Mianhae ahjumma, lisa harus segera pergi. Jika lisa pulang agak larut malam dan mommy sudah lebih dulu datang kerumah, katakan saja ne jika lisa sedang bertemu dengan letnan shin" Lisa dengan tergesa-gesa
" Ne nonna, ahjumma akan menyampaikannya kepada nyonya" Eun
" Gomawo ahjumma eun" Lisa
Lisa berlarian menuju mobil mewahnya dan memasukan beberapa berkas yang telah dia bawa, perasaan lisa sedikit kacau dengan rasa penasaran kenapa kasus ini pengadilan tidak dapat memprosesnya dan di biarkan begitu saja.
Setelah beberapa menit kemudian, lisa sudah sampai di lokasi yang sudah di kirimkan oleh ryujin, saat lisa masuk ke dalam kedai itu dan mencari seseorang yang lisa cari
" Lisa " Teriak ryujin dengan melambaikan tangannya
" Ah disana dia" Lisa berjalan menghampiri letnan ryujin dan juga letnan wendy
" Mianhae, sudah menungguku lama" Lisa
" Aniya, santai saja jaksa. Kami juga baru saja datang kemari" Ryujin
" Ne ada apa lisa? apa yang membuatmu ingin sekali bertemu dengan ryujin" Wendy
" Ah aku ingin menanykan tentang sesuatu kasus yang kamu tangani ryu" Lisa
" Kasus yang mana lisa, ah... sial sekali aku hanya ingin menyegarkan pikrianku dan kamu datang dengan membawa kasus itu" Ryujin mendrama
" Yak ! aku hanya menanyakan tentang kasus kecelakaan ini" Lisa
" Kecelakaan yang mana, astaga lisa kami menangani begitu banyak kasus tetapi pengadilan belum juga dapat memprosesnya" Ryujin
" Benar, seperti bekerja dengan semangat tetapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal" Wendy
Lisa mengeluarkan berkas yang mana dokumen itu bertuliskan " Kecelakaan ssaem kim" dan menunjukan berkas tersebut kepada ryujin maupun wendy
" Kecelakaan ssaem kim, bukankah itu terjadi 6 bulan yang lalu bukan?" wendy
" Benar, aku memang menangani kasus itu lisa" Ryujin
" Nah, setelah aku membacanya aku rasa terjadi kejanggalan yang terjadi dari hasil introgasi terdakwa" Lisa
" Apa yang membuatmu menjadi ragu lalisa?" Ryujin
" CK ! lihat saja dari apa yang kamu laporakan dengan bukti yang ada, aku rasa yang saat ini menjadi terdakwa bukanlah tersangka yang sebenarnya" Lisa tiba-tiba yang membuat ryujin dan juga wendy menjadi terkejut
" Aniya lalisa, aku menangkapnya dengan benar. Anggotaku yang menangkapnya" Ryujin
" Apa kamu juga ikut menangani bukti-buktinya ?" Lisa
" Tentu saja aku ikut dalam hal itu" Ryujin
" Jamkkanman lisa, biarkan aku melihatnya" Wendy membaca seluruh laporan dan bukti yang berada di berkas-berkas milik lisa
" Akankah aku membuka kasus itu kembali ?" Ryujin
" Ryu.. apa kamu benar-benar tidak melihatnya dari laporan dan juga bukti, di sini tertulis jika rekaman CCTV dan juga bukti kendaraannya hampir berbeda tetapi jika kamu melihatnya hanya sekilas kamu akan menganggapnya sama" Wendy menunjukan
" Nah itu yang aku maksud sejak tadi" Lisa
" Biarkan aku melihatnya" Ryujin melihat dan mengamati dengan teliti dan membenarkan apa yang di katakan oleh wendy
" Seharusnya kamu membuka kasus itu kembali ryu, kamu tahu pasti wanita itu sangat di rugikan dengan ini" Lisa
" Aku akan mencoba membicarakannya dengan kaptain Yeji" Ryujin
" Lisa... apa kamu benar-benar serius datang kemari dan tidak memesan apapun" Wendy sembari melihat ke arah meja
" Astaga... aku hampir melupakannya" Lisa segera memesan kopi dan beberapa cemilan untuk ryujin dan juga wendy ataupun untuk dirinya
Always Stay in Orbit -
- Pelajaran paling berharga di dunia ini adalah menghargai sesama - Aksadikara
- VOTE ⭐️ untuk menghargai setiap bab cerita ini -