Matahari pagi menyapa kota Seoul dengan sangat cerahnya, jaksa yang selalu memiliki ambisi untuk melakukan pekerjaannya masih terjaga hingga pagi hari ini kedua temannya masih tertidur nyenyak.
Berkas kasus jennie dengan bukti foto korban lee iroha terjajar rapi di meja jaksa manoban, lisa membaca kembali dokumen dan mencari daftar masyarakat yang pernah meminta perlindungan hukum.
" Kim jennie, 29 tahun. Pekerjaan : pengajar di SMA Sopa " Lisa
" Laporan kecelakaan itu pada bulan januari 2024 dan jennie mendaftarkan untuk perlindungan hukum untuk dirinya sendiri pada bulan februari namun kasus itu di tutup pada bulan juni " Lisa
" Hah ? Kenapa jennie meminta pembatalan pada bulan Mei " Lisa
" Kenapa jennie melakukan pembatalan ? Apa alasannya ? Kenapa di sini tidak ada keterangannya ?" Lisa sangat kesal dengan apa yang baru saja dia temukan tetapi dalam dokumen berkas kasus jennie tidak ada sekalipun jika jennie meminta perlindungan hukum
" Ah... ini benar-benar membuatku pusing " Kesal Lisa
" Lisaya ... apa kamu benar-benar tidak tidur semalaman ini ?" Seulgi yang tidak percaya jika lisa benar-benar melakukannya
" Aku tidak bisa tidur karena otakku terlalu berisik " Lisa
" Apa kamu masih memikirkan kasus lee iroha ? Kita masih harus menunggu hasil dari instutusi forensik dan jangan lupakan jika otopsi akan di mulai pukul 10 " Seulgi
" Ne.. ne aku ingat itu ugi, aku tidak melupakannya " Lisa
" Jisooya.. bangun lah, ini sudah pagi dan kajja aku ingin pulang dan membersihkan diriku" Seulgi
" Eugh... ada apa ugi" Jisoo setengah sadar
" Kajja kita harus pergi mandi dan kembali kemari " Seulgi
" Hoaamm... astaga aku benar-benar mengantuk ( Jisoo melihat kearah wajah lisa ) mwo... apa kamu sedari semalam tidak merubah posisi dudukmu itu lisa ? CK! Aku yakin bau pantatmu itu menyatu dengan kursi itu" Jisoo
" Yak ! Bersihkan lebih dulu air liurmu yang berada di dagumu, itu mengalir deras seperti han river " Lisa
Seketika jisoo mengusap dagunya dan membersihkannya dengan lengan baju miliknya " Aahh.. jinjja ... aku tidak membuat air rerjun lokal lisa dan berhentilah mengatakan omong kosong itu " Jisoo
" Aish.. berisik sekali, seulgiya .. bawa wanita itu pergi dari ruanganku, bau tubuhnya membuatku sangat pusing sekali " Lisa
" Yak ! " Jisoo sembari berdiri namun seulgi lebih dulu menahan tubuh jisoo
" Aish.. kalian ini tidak bisakah sehari saja tidak bertengkar, ah.. aku akan gila jika selalu bersama kalian " Seulgi
" Memang itu adalah tujuanmu hidup bukan " Lisa