Setelah lisa menjemput ryujin di institusi kepolisian pusat, mereka segera untuk mengunjungi rumah gadis yang sebelumnya berprofesi menjadi seorsng pengajar di salah satu SMA terbaik di Seoul.Beberapa menit perjalan yang mereka tempuh untuk sampai di kediaman gadis itu, sesampainya di depan rumah gadis itu lisa tidak kunjung membuka pintu dan menyusul ryujin
" Kenapa dia tidak segera keluar " Heran ryujin
" Lalisa.. kenapa kamu tidak segera keluar dan memindahkan pantatmu itu " Kesal ryujin
" Letnan.. apakah benar ini rumahnya ?" Lisa
" Memang ini rumahnya lisa, memangnya adakah yang aneh ?" Ryujin
" Aniya, hanya saja ... " Lisa
" Sudah lah lisa, sebaiknya kita masuk ke dalam " Ryujin menarik ujung lengan baju yang lisa kenakan untuk membawanya masuk ke dalam rumah itu
Mereka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah sederhana itu dan lisa mencoba untuk mencari pemilik rumah
" Permisi ... spada .. epribadeh home " Teriak ryujin
" Yak! Bisakah yang sopan sedikit letnan" Kesal Lisa
" Jika kita tidak berteriak, kita tidak akan tahu di dalam ada penghuninya atau tidak " Ryujin
" Tersersh kamu saja lah " Lisa memilih untuk tidak menanggapi letnan gila yang berada di sampingnya ini
Seorang gadis mungil dan cantik menyambut kedatangan seorang jaksa dan seorang polisi, gadis itu berjalan dengan menggunakan tongkat yang berada di tangannya sebagai alat pengganti kedua matanya
" Apakah ada orang di luar ? " Jennie
Saat ryujin ingin menjawab apa yang di katakan oleh jennie, liss lebih dulu membungkam mulutnya untuk memberikan isyarat untuk diam dan tidak menjawabnya
" Why .. kenapa kamu tidak menjawabnya " Ucap ryujin tanpa suara
" Diam lah, aku hanya ingin melihat gadis ini " Balas lisa
" Dia gadis buta lalisa ... untuk apa lagi ? Kamu lupa kenapa kita harus membuka kasus ini ?" Ryujin
Namun saat pembicaraan tanpa suara antara ryujin dan juga lisa sedang berlangsung, tiba-tiba gadis mungil itu membalikan tubuhnya dan mencoba kembali ke dalam rumah miliknya namun di hentikan lebih dulu oleh lisa
" Ah.. ternyata tidak ada siapapun di luar sana, aku rasa kebutaan ini merambat sampai ke arah pendengaranku " Jennie
" Permisi nonna ... " Lisa dengan lembut
Saat mendengarkan seseorang mencoba berbicara dengan jennie, jennie memilih untuk membalikan tubuhnya dan menjawab apa yang di katakan oleh lisa
" Ah .. siapa itu ? Apakah kamu ingin bertemu dengan eomma ?" Jennie