Chapter 23

279 46 0
                                    

Lisa baru saja sampai di lokasi TKP, seluruh petugas forensik dan juga petugas kepolisian sudah berada di lokasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa baru saja sampai di lokasi TKP, seluruh petugas forensik dan juga petugas kepolisian sudah berada di lokasi. Bau menyekat jasad wanita dengan kondisi yang mengenaskan tercium hingga saat pintu apartment itu di buka.

" Ahh.. sial " Cibir Wendy

" Kajja.. kita segera masuk" Jisoo

" Berapa lama mayat wnaita itu berada di sini, kenapa sangat bau sekali" Wendy

" Jaga bicaramu, jangan mengumpat saat bertugas" Wendy

Petugas forensik sedang melakukan tugasnya untuk mengambil sampel awal dan mengambil beberapa foto tentang kondisi korban

Lisa baru saja datang ke lokasi TKP, lisa melihat ke seluru ruangan yang masih berada korban di dalamnya dan letnan wendy melakukan olah TKP untuk menemukan beberapa bukti yang tertinggal oleh tersangka

Petugas forensik kemudian melakukan analisa awal untuk jasad pria malang itu dan pertugas forensik yang lainnya mengambil gambar kondisi awal korban

" Wanita ini mengalami luka lebam di bagian lutut dan kakinya" Chaeng

" Apa itu adalah luka karena pukulan sebuah benda keras ?" Jisoo

" Tidak ini karena bakteri yang melakukan proses metabolisme pembusukan" Chaeng

" Dokter chaeng, pada lengan korban terdapat beberapa tusukan jarum suntik" Minju

" Apakah motif kematiannya karena pembunuhan?" Lisa

" Tidak, ini bunuh diri" Chaeng

" Kenapa kamu mengatakan bunuh diri ? apa kamu tidak melihat kondisi korban? tidak mungkin korban menusuk dirinya sendiri dengan jarum suntik sebanyak itu" Lisa dengan kesalnya

" Apa kamu ingin menggantikan tugasku sebagai dokter forensik? jika kamu mau lakukan lah dan aku akan berhenti dari pekerjaan ini" Chaeng

" Gongsanim..." Jisoo

" Cepat bawa jasad wanita ini menuju institusi forensik untuk di lakukan otopsi" Chaeng yang begitu saja meninggalkan lisa dan juga Kapten Jisoo

" Tidak mungkin dia melakukannya, aku melihat bekas darah di belakang kepalanya dan aku yakin jika wanita itu menjadi korban pembunuhan" Lisa

" Lisa, biarkan dokter chaeng melakukan tugasnya. Kita akan mengetahui jawabannya dari otopsi" Jisoo

" Kenapa mengerikan sekali jasad itu " Wendy yang baru saja tiba dari sisi ruangan yang lainnya

" Apa yang kamu temukan letnan?" Jisoo

" Aku menemukan beberapa bungkus jarum suntik di tempat sampah" Wendy

" Cepat simpan sebagai bukti" Jisoo

" Ne kapten kim" Wendy

Lisa masih menyusuri setiap ruangan yang ada di dalam, memperhatikan setiap detail ruangan itu hingga berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Lisa tidak memikirkan lagi apa yang di katakan oleh dokter chaeng yang menjadi sahabatnya itu, lisa memilih untuk menyampingkan urusan pribadinya dengan urusan pekerjaannya

" Kapten kim " Lisa

" Ne jaksa manoban " Jisoo

" Apa kamu sudah mendapatkan bukti rekaman CCTV yang berada di lantai ini?" Lisa

" Aku sudah menemui secrutity apartement ini dan dia mengatakan jika CCTV pada lantai ini sedang keadaan rusak, tetapi aku sudah menyalin untuk rekaman CCTV yang lainnya. Semoga saja kita mendapatkan bukti yang memperlihatkan siapa pelakunya" Jisoo

" Apa kamu sudah mendapatkan informasi siapa pemilik apartement ini?" Lisa

" Letnan son sudah menemukannya dan pemilik ini Lee iroha " Jisoo

" Lee iroha ? " Lisa

" Ne, dia adalah karyawan dari toko perhiasan yang tidak jauh dari sini" Jisoo

" Karyawan ? " Lisa

" Ne, dia adalah karyawan di toko perhiasan yang berada di ujung jalan ini" Jisoo

" Kamu tenang lisa aku sudah meminta letnan wson untuk mendapatkan informasi dari tempat kerjanya " Jisoo

" Baik lah kalau begitu" Lisa masih menyusuri setiap detail apartement itu sebelum lisa keluar dan menyusul kapten kim dan juga letnan son yang sudah lebih dulu turun ke arah lantai dasar apartement dan melihat jika wartawan sudah berkumpul di depan gedung apartment itu

" Kapten Kim " Lisa

" Ne, ada yang bisa ku bantu lisa ?" Jisoo

" Kenapa banyak sekali wartawan yang berkumpul?" Lisa

" Aku tidak tau lisa karena berita kematian ini begitu cepat menyebar ?" Jisoo

" Jamkkanman kapten, tidak mungkin akan secepat ini jika tidak ada yang membocorkan" Lisa

" Huh... sudah lah sebaiknya kamu istirahat dan kembali besok untuk melihat proses otopsi " Jisoo meninggalkan lisa yang masih berdiri terdiam mematung

" Huh... kenapa bisa secepat ini " Lisa memilih untuk menaiki motornya dan pergi ke toko swalayan yang berada tidak jauh dari TKP

" Ahjussi bisakah buatkan aku kopi americano " Lisa

" Ice atau hot coffe ?" Ahjussi

" Aku menginginkan hot coffe" Lisa

" Baik lah nonna, silahkan menunggu lebih dulu dan aku akan membuatkannya" Ahjussi

" Ne ahjussi " Lisa berjalan keluar dari toko swalayan itu dan memilih untuk duduk di bangku yang berada di luar

Dari tempat lisa duduk dengan TKP memang sangat jelas dan lisa bisa melihat unit kamar wanita itu, seorang pria dan gadis lain berusaha ingin masuk ke dalam gedung apartement itu dan petugas kepolisian menolak mereka dan memintanya untuk kembali

" Sajangnim.. aku memiliki unit di dalam sana " Pria muda

" Tetapi bisakah menunjukan identitasmu ?" Police

" Ah.. identitasku tertinggal di dalam dan aku tidak bisa menunjukannya " Pria muda

" Yah.. kenapa kamu tidak menunjukan identitas yang lain" Police

" Bukankah sudah ku katakan jika kartu identitasku tertinggal di dalam sana, bagaimana aku bisa memperlihatkannya kepadamh " Pria muda

" Jadi kembali lah saat kamu memiliki indentitas yang menunjukan jika kamu salah satu pemilik gedung itu" Police

" Ais.. shibal .. apa yang harus aku tunjukan kepadamu jika semua identitasku berada di sana " Pria muda

" Nonna.. ini kopi yang kamu pesan" Ahjussi

" Ah.. kamsahamnida ajussi, ah.. ahjusii apakah ahjussi mengenal dua orang yang sedang berdebat dengan petugas polisi disana ?" Lisa

" Ah.. aku tidak begitu mengenalnya, mungkin mereka adalah suami istri " Ahjusii

" Tetapi apakah mereka pernah membeli sesuatu di toko ini ahjussi " Lisa

" Ah.. aku tidak mengingatnya tetapi beberapa hari yang lalu mereka pernah membeli sesuatu di sini " Ahjusii

" Ah bisakah aku melihat rekaman CCTV nya ahjusii " Lisa

" Tentu, aku akan menunjukannya kepadamu. Kajja ikut denganku, ruangannya berada di dan aku semoga saja itu masih terbaca dengan baik" Ahjussi

Always Stay in Orbit -

- Pelajaran paling berharga di dunia ini adalah menghargai sesama - Aksadikara

- VOTE ⭐️ untuk menghargai setiap bab cerita ini -

Saturnus -  ฉันรักคุณ [  JenLisa ]  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang