Bab 4

2.9K 9 0
                                    

sudah seminggu sejak operasi suami istri. hari ini lastri sendirian menjaga aris suaminya, setelah 2 hari sebelumnya anis dan suaminya menjaga aris. pagi itu lastri selesai menyuapi sarapan suaminya tiba tiba terdengar suara ketukan pintu.

'kulo nuwun' terdengar suara dari luar ruangan diikuti dengan terbukanya pintu.

betapa terkejutnya lastri melihat sosok yang masuk ke kamarnya itu.

'wah pak sastro' sambut aris dari atas tempat tidur sambil berusaha duduk.

'udah udah kamu tidur saja biar cepet sembuh' sambil menyalami aris dan lastri.

lastri tidak menyangka pak sastro akan datang menjenguk suaminya. dia merasa tidak enak apalagi setelah kejadian waktu itu di rumah pak sastro.

'gimana ris sudah baikan?'

'alhamdulillah sudah pak, sudah agak lumayan'

'kemarin yang kena apanya ris'

'ini pak paha kanan bagian dalam' jawab aris sambil menunjukkan bekas operasi yang masih terbungkus perban.

'wah nyaris yo ris? kalau meleset sedikit saja bisa bahaya itu hahahaha' canda pak sastro merujuk pada kondisi cedera yang hampir mengenai alat kelamin aris. suamiku pun juga menanggapi guyonan itu dengan tawa. lastri merasa kasihan pada aris karena dia tidak tahu apa yang telah orang tua bangka ini pada istrinya seminggu yang lalu.

tiba tiba aris duduk diatas tempat tidurnya 'ibune. tolong aku mau mandi dulu'

lastri segera beranjak dari duduknya untuk membantu aris berdiri dengan tongkat. pak sastro pun juga ikut membantu. dia memapah aris dari sisi kanan dan lastri dari sebelah kiri. mereka berjalan pelan menuju kamar mandi. ketika sedang bersama sama memapah suaminya ke kamar mandi lastri merasa tangan kiri pak sastro meremas remas pantatnya. dia hanya diam saja atas perlakuan pak sastro karena keadaannya saat itu. dia hanya tidak habis pikir bagaimana mungkin orang tua seperti dia berani melecehkan seorang istri tepat disamping suaminya sendiri.

setelah aris masuk ke kamar mandi, tinggalah istri dan pak sastro berdua dalam kamar.

'gimana nduk kamu nggak kangen sama ini?' kata pak sastro menunjukkan penisnya yang tegang sudah keluar dari celananya.

'jangan kurang ajar ya pak? suami saya ada di dalam'

'trus kenapa? wong jalan aja nggak bisa hahaha' jawab pak sastro dengan entengnya 'ingat ya kamu punya hutang denganku dan sertifikat rumahmu ada padaku'

mendengar ancaman itu lastri menjadi kaget.

'udah kesini cepat' kata pak sastro 'sekarang emut kontolku nduk'

tak berdaya melawan perintah pak sastro, istri hanya jongkok dan mulai mengulum penis pak sastro. disaat suaminya yang sedang sakit berada dalam kamar mandi, lastri di ruangan lain sedang mengulum penis milik orang lain. dia bingung bagaimana dia bisa melepaskan diri dari jeratan pak sastro. pak sastro memegangi kepala lastri menginstruksikannya agar semakin cepat.

setelah puas 10 menit dioral lastri kini pak sastro menarik lastri keatas tempat tidur. tanpa melepas pakaian yang dipakai lastri, pak sastro menurunkan celana dalam lastri. dia langsung mengarahkan penisnya kedalam vagina lastri. dia menggenjot lastri dengan liar dalam posisi lastri terlentang. dia seperti kuda jantan yang sedang menyetubuhi betinanya setelah lama tidak mendapat pelampiasan. tempat tidur besi yang seharusnya menjadi tempat aris menjalani proses pemulihan kini berubah menjadi arena pemuasan nafsu lastri dan pak sastro. lastri yang awalnya menolak kini ikut menggerakan pinggulnya keatas kebawah.

ranjang besi itu bergoyang goyang dan suara kulit yang beradu memenuhi salah satu ruangan di rsud itu. lastri hanya bisa mendesah tertahan takut suaminya mendengar suaranya. lastri masih merasa penuh di dalam vaginanya meskipun minggu lalu penis yang sama sudah mengobok obok vaginanya. kini pak sastro mulai melucuti baju lastri dia melepas blouse dan bh yang dipakai. kini lastri yang hanya memakai jilbab dan rok yang bahkan tidak menutupi vaginannya hanya pasrah ketika pak sastro mulai menghisap pentil payudaranya. dia seperti bayi besar yang sedang menyusu sambil menyetubuhinya.

karena takut suara desahannya terdengar lastri menutup mulutnya dengan kedua tangan. melihat hal itu pak sastro semakin menggila menggenjot istri

'ahhhhppppppp hhhhhhhmmm' suara lastri tertahan. setelah orgasme menyerang dirinya. tiba tiba di tengah tengah asik bersenggama mereka berdua dikagetkan suara aris dari dalam kamar mandi

'ibune, tolong ini aku sudah selesai'

pak sastro meletakkan jari telunjuknya di depan mulut menyuruh lastri diam saja.

'sebentar ris, istrimu sedang keluar' jawab pak sastro berbohong

'oiya pak, nanti kalo sudah balik tolong suruh membawakan pakaian ganti ke kamar mandi'

'yooo'

'matur nuwun pak'

kembali lastri dan pak sastro melanjutkan persetubuhan mereka yang sempat terhenti.

'pak aku mau keluar ahhh' bisik lastri

'kita keluar bareng bareng ya'

lalu tubuh kedua insan itu menegang bersama. pak sastro kembali menumpahkan sperma kental yang selama seminggu tidak dikeluarkan dalam vagina lastri. setelah istirahat sebentar lastri segera beranjak untuk memakai pakaian. namun ketika dia akan memakai pakaian dalamnya, pak sastro merebutnya dari tangannya.

'langsung pakai bajumu ndak usah pakai ini'

'tapi pak...' belum selesai protes lastri

'sudah cepat, suamimu udah nunggu lama tuh di kamar mandi'

lastri yang panik langsung memakai baju tanpa pakaian dalam. lalu dia membawakan pakaian bersih dan masuk ke kamar mandi.

'ibune, kok lama kemana sih?'

'maaf pak tadi baru keluar ke toko beli sabun. udah ini bajunya dipakai' kata lastri sambil menyerahkan baju ganti untuk suaminya.

ketika sedang ganti baju. aris menyadari sesuatu, lampu kamar mandi yang terang membuat payudara lastri yang tidak ditutupi bh menerawang

'ibu gak pake beha to?'

lastri terkejut 'i..iya pakne, soalnya semua pakaian dalamku habis semua di cuci'

'lha ini kalo pak sastro lihat bahaya' kata aris bercanda sambil menyentuh pentl lastri dengan telunjuknya

'hus. pakne jangan bercanda ah'

segera setelah selesai, dengan dibantu pak sastro dan lastri, aris kembali ke atas tempat tidur. dia tidak menyadari bahwa istrinya baru saja selesai disetubuhi oleh pak sastro di tempat yang sama ia tidur saat ini.

'yaudah ris, aku balik dulu'

'kok buru buru pak'

'biar kamu bisa istirahat, dan besok kalo mau pulang telpon saja nanti tak jemput'

'wah matur nuwun pak, jadi ngrepotin'

'wis rapopo sing penting cepet sembuh'

Tua-Tua BerbisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang