10

3.2K 244 17
                                    

Setelah Elvan menyeret Siregar dan Kenzo, pergi dari ruang rawat Arvin

Daniel yang awalnya berekspresi lembut berubah menjadi datar

"Mervin" panggil Daniel datar pada Mervin yang berdiri di sampingnya

"Ya tuan, ada apa?" tanya Mervin

"Nama dan marga mereka?" tanya Daniel datar, membuat Mervin mengerut alis mata heran, namun tetap dijawab oleh Mervin

"Elvan Putra Winata, Kenzo Mahendra dan Siregar Aldo.W, tuan" jawab Mervin, membuat Daniel terdiam sambil berpikir akan sosok teman sang adik, seperti pernah bertemu dan mendengar nama mereka, tapi ia tak ingat itu kapan

"Tuan Daniel" lanjut Mervin memanggil dengan ekspresi bingung, melihat tuanya diam ketika ia menyebutkan nama teman tuan muda Arvin, membuat Daniel tersadar akan lamunannya

"Mervin, bisa kau keluar" perintah Daniel pada Mervin

"Baik tuan, saya izin permisi" balas Mervin sambil membungkukkan badannya, lalu keluar dari ruang rawat Arvin

Hening ...

Daniel terdiam cukup lama, setelah Mervin pergi dari ruang rawat adiknya

Sampai sebuah ingatan memasuki kepala Daniel, membuat nya sadar akan apa yang ia lupakan, termasuk dunia novel yang ia masuki saat ini dan memutuskan untuk mencari tahu, karena ada yang janggal dengan cerita novel

Skip

8:20 p.m

Terlihat Arvin masih terbaring di ranjang rumah sakit, sampai kelopak matanya perlahan-lahan mulai terbuka dengan menatap sekeliling ruangan

"Ugh ... Ini dimana?" ucap Arvin sambil menggerakkan badannya agar duduk

Ceklek

Pintu terbuka, terlihat Mervin masuk ke dalam ruang rawat Arvin dengan ekspresi terkejut sambil membawa bingkisan makanan

"Akhirnya tuan muda Arvin sadar juga" ucap Mervin

"Apa ada yang sakit?" lanjut Mervin bertanya, dijawab gelengan kepala oleh Arvin

"Syukurlah kalau begitu" lanjut Mervin

"Bang Mervin, Ke-" ucap Arvin terpotong oleh suara pintu dari arah kamar mandi

Ceklek

Pintu terbuka, menampilkan Daniel keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai sambil memegang handuk di kepalanya, di karenakan rambutnya basah setelah habis mandi

Daniel menatap ke arah ranjang dengan tersenyum tipis melihat adiknya telah sadarkan diri dan berjalan ke arah sang adik

"Apa ada yang sakit, dek?" tanya Daniel sambil mengelus surai rambut Arvin, lalu dijawab gelengan kepala oleh Arvin dan kemudian

"Bang Daniel" panggil Arvin

"Hmm" tanya Daniel 'apa'

"Kenapa aku ada di rumah sakit" tanya Arvin, membuat Daniel mengerut alis matanya heran dengan pertanyaan sang adik

"Apa dek tidak ingat kejadian tadi siang, hm?" tanya Daniel balik

"Memangnya apa yang terjadi tadi siang?" tanya Arvin balik, tiba-tiba

"Aa ..." ucap Arvin terkejut, ketika mengingat kejadian yang terjadi tadi siang

"Bang Daniel, bagaimana keadaan teman gue?" lanjut Arvin bertanya, membuat Daniel menatap datar dan dingin sang adik, karena ia menyebutkan kata 'gue'

"Bahasanya" balas Daniel datar dan dingin, membuat Arvin menelan ludahnya kasar

"Maaf" cicit Arvin

"Hmm" balas Daniel dan menatap ke arah Mervin untuk menjelaskan tentang keadaan teman sang adik pada adiknya, lalu dibalas Mervin dengan anggukan

*****

Keesokan harinya, di sebuah mansion mewah atau lebih tepatnya di sebuah kamar bernuansa biru malam, terlihat seorang pemuda sedang bersiap-siap pergi ke luar, ia adalah Elvan

Hari ini sekolah diliburkan selama seminggu, dikarenakan kejadian kemarin, sebab tak ingin para siswa/i trauma akan kejadian tersebut

Elvan yang telah selesai bersiap-siap, turun ke bawah

Ting!

Pintu lift terbuka, terlihat seluruh ruangan sepi, hanya ada beberapa bodyguard dan maid saja, membuat alis mata Elvan mengerut heran, karena tidak melihat anggota keluarganya

"Bodyguard" panggil Elvan pada bodyguard

"Ya tuan muda Elvan, ada apa?" tanya bodyguard

"Kemana anggota keluarga?" tanya Elvan malah balik

"Ooh, tuan, nyo-" jawab Bodyguard terpotong oleh suara Liona

"Bang Elvan, mau kemana?" potong Lion dengan bertanya

"Ke rumah sakit, menjenguk Arvin" jawab Elvan

"Gue ikut ya bang, bosen dirumah" balas Liona dan dibalas Elvan anggukan, lalu pergi ke luar mansion, meninggalkan bodyguard yang keheranan melihat tuan muda pergi tanpa mendengar jawabannya

Di halaman depan mansion

Elvan dan Liona berjalan ke arah mobil, lalu masuk ke dalam mobil dan mobil melaju pergi dari mansion

Di perjalanan, Elvan berhenti di toko buah untuk membeli buah dan tak lama setelah itu Elvan kembali menyetir mobil dengan kecepatan sedang sampai beberapa menit kemudian

Elvan tiba-tiba teringat akan pertanyaan nya pada bodyguard tadi, namun tak sempat mendapatkan jawaban dari bodyguard dikarenakan Liona tiba-tiba datang ke arahnya

"Liona" panggil Elvan yang masih menatap ke arah depan

"Ya bang Elvan, ada apa?" tanya Liona dengan menoleh ke arah Elvan

"Kemana anggota keluarga yang lain? Kenapa mansion sepi?" tanya Elvan

"Gue gak tau bang, tapi kata maid mereka pergi berlibur ke luar negeri, bersama anak pungut itu" jawab Liona dengan ekspresi sendu dikarenakan tak diajak pergi bersama mereka

Elvan yang mendengar itu, mengepalkan tangannya akan tindakan sang Daddy, mommy dan ketiga abangnya yang meninggalkan sang adiknya, malah membawa anak pungut yang tak tau asal usulnya itu pergi ke luar negeri

"Gak usah bersedih ya dek, Abang ada disini untukmu" ucap Elvan sambil mengelus surai rambut sang adik dibalas anggukan oleh Liona

40 menit berkendara, akhirnya Elvan dan Liona sampai di Nixon's Hospital, Elvan keluar terlebih dahulu diikuti Liona

"Ayo kita masuk" ucap Elvan dibalas anggukan oleh Liona

Skip

Di ruang Arvin

Saat ini sedang menonton TV seorang diri, dikarenakan Daniel dan Mervin pergi berkerja

"Hah ... Bosen" ucap Arvin sambil menghela nafas dan tak lama setelah itu

Ceklek

Pintu terbuka, terlihat Elvan dan Liona masuk ke dalam, membuat Arvin terkejut melihatnya

Sementara Liona yang melihat Arvin melongo, tanpa berkedip akan ketampanan Arvin ketika tidak memakai kacamata, apalagi ketampanannya melebihi anggota geng King's dan Flight

"Ngapain lo berdua kesini?" tanya Arvin dengan selidiki

"Menjenguk lo" jawab Elvan sambil meletakkan buah yang ia beli di jalan ke samping brankar, membuat Arvin makin menyelidiki

"Serius?" tanya Arvin

"Hmm" jawab Elvan dengan meyakinkan

Arvin yang melihat keyakinan Elvan tersebut, menghela nafas lalu menatap ke arah liona yang sedang menatapnya tanpa berkedip sama sekali

"Apa?" tanya Arvin ketus, membuat Liona sadar akan tindakannya dan mengalih pandangannya ke arah lain

Kemudian mereka berbincang-bincang, sampai 2 jam lamanya

🔹🔹TBC 🔹 🔹

Transmigrasi Dion or DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang