17

615 93 7
                                    

Disisi Kenzo

Saat ini sedang berada di jalan raya menuju terminal bus dengan rasa kesal, disebabkan oleh keluarganya

"Argh ... dasar keluarga bangsat"

"Kalian pikir gue mau apa? Ada di kehidupan kalian?"

"Gue lebih memilih menjadi anak yatim piatu, dari pada menjadi anak kalian yang selalu disalahkan"

Teriak Kenzo kenceng dengan diakhir nada kesal, marah dan benci, membuat orang yang berada di jalan raya menatap dirinya aneh

Kenzo yang tadinya kesal, marah dan benci tiba-tiba ingin menyerah akan hidupnya, sekaligus kecewa akan keluarga kandungnya sendiri, yang selalu menyalahkannya

Seperti ia disangka menyakiti sang abang kembar, selalu dibandingkan dengan orang lain, terutama pada si Shakanjing itu, dianggap cowo jalang yang selalu pulang malam dll, padahal sih tidak

"Hah ... Gini amat nasib gue" ucap Kenzo dengan menekuk kepalanya kebawah, seperti ingin mengeluarkan airmata, akan tetapi

"Gak, Kenzo ... Lo gak boleh menyerah, lo pasti bisa bertahan sampai rencana lo berhasil, keluar dari mansion neraka itu" lanjut Kenzo sambil menghapus airmata nya dengan penuh tekad dan semangat

Hingga suara bus membuat Kenzo menoleh, lalu bergegas pergi ke arah bus yang hanya berjarak 5 m saja

Sesampainya di depan bus, Kenzo langsung masuk ke dalam bus dan bus pun melaju dengan kecepatan sedang

30 menit berkendara, akhirnya bus yang ditumpangi Kenzo telah sampai di gerbang sekolah, lalu Kenzo pun turun dari bus, berjalan ke area sekolah menuju kelasnya berada

Ceklek

Pintu kelas terbuka, terlihat Kenzo masuk ke dalam kelas menuju meja-kursinya berada

Siswa/i yang mendengar suara pintu terbuka menoleh, lalu melanjutkan kembali aktivitas mereka masing-masing

Sesampainya di meja-kursinya, Kenzo langsung duduk sambil melingkup kedua tangannya di atas meja untuk melakukan tidur

Kembali ke sisi Arvin

Brum

Brum

Brum

Suara motor memasuki gerbang sekolah menuju parkiran

Para siswa/i yang melihat kedatangan Arvin ingin berteriak, tapi tak jadi

Disebabkan aura yang tidak mengenakkan dari Arvin, membuat mereka sulit bernafas

Sementara orang yang mengeluarkan aura yang tidak mengenakkan itu langsung pergi ke arah kelasnya berada

"Anjir ... Auranya dingin amat, gue jadi gak bisa nafas" ucap Vico

"Sama nih ... gue juga gak bisa nafas, tapi ada apa dengannya?" tanya Rigala diakhir kalimat

"Ada yang membuatnya marah, mungkin" jawab Rio, yang mana membuat mereka berpikir dan bertanya-tanya

"Tau ahh ... gue jadi pusing memikirkannya eh, tunggu ... Kenapa kita jadi memikir orang tuh, ya?" tanya Vico diakhir kalimat, yang mana membuat keduanya sadar akan pertanyaan Vico

"Iya juga ya ... Ngapain kita memikir orang tuh" balas Rigala, membuat mereka jadi kebingungan akan pemikiran mereka sendiri

Skip

Sesampainya di kelas, Arvin langsung mendobrak pintu kelas dengan kasar

Brak

Pintu didobrak, membuat orang yang berada di dalam kelas, terkejut dan mengumpat serapah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Dion or DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang