Tin tin
Zee meng klakson kan mobilnya sambil membuka kaca sebelah kiri
"Ayok masuk" Pinta zee mencondongkan badan nya ke kiri biar terlihat adel yang sedang duduk
"Basah kak zee" Jawab adel, mereka sedikit teriak karena deras nya hujan membuat suara mereka tidak jelas
"Ya lari lah del, ayok aku bukain pintu" Suruh zee lagi,
"Apasih del del del.." Gerutu adel karena zee memanggil dengan menyebut nama nya bukan panggilan adek
"Ayok mau pulang atau nggak.? Aku tinggal ya, jangan minta di jemput lagi" Ancam zee biar adel mau masuk mobil
"Basah kak zee, tau nama nya basah nggak..!" Adel yang memang sudah kesal jadi menjawab zee dengan nge gas
"Tapi aku gak bawa payung adeell, kamu tinggal lari padahal" Kata zee masih berusaha minta adel jalan sendiri
"Gamau, nanti kalok jatuh gimana.!" Ketus adel lalu membalik kan badan nya kesamping biar tidak melihat zee yang masih di dalam mobil
"Ck.! Dasar.. " Dengan keadaan kesal zee keluar dari mobil lalu lari ke tempat adel duduk
"Untung bawa jaket kulit, ah elah" Gerutu zee kesal, tanpa se pengetahuan zee adel sebenarnya menyunggingkan senyum nya tetapi sebelum zee melihat wajahnya ia kembali merubah ekspresi seperti semula, pura2 kesal.
"Ayok berdiri" Suruh zee
"Kita pakek apa.?" Tanya adel pura2 tidak paham dengan gerutuan zee tadi
"Ayok berdiri aja, kita tidak akan basah" Jawab zee sambil membuka jaketnya
"Heh, nanti kak zee kedinginan" Adel sengaja memasang mukak kaget dan prihatin
"Bawel" Ketus zee. Dan adel hanya terkikik merasa puas karena berhasil membuat zee kesal
Zee membuka jaketnya dan menaruh di atas kepala
"Sini deketan" Suruh zee
"Ngapain kak.?" Tanya adel benar2 bingung
"Ck..! Kata nya gamau basah, sini deketan kita jalan bareng ke mobil" Zee jelas kesal tapi berusaha tenang biar tidak meledak
"Oh kita payungan pakek jaket, bilang dong dari tadi" Kata adel
"Huft.. Sabarr" Zee hanya bergumam demikian lalu merapatkan badan dengan badan adel
"Ayok jalan, hati2" Peringat zee. Adel mulai melangkah begitu juga dengan zee.
"Kak zee adel basah" Teriak adel langsung memeluk zee
"Del.." Bukan nya jalan zee malah berhenti
"Iya kak.." Jawab adel makin memeluk zee untuk menghindari air hujan
"Del.." Panggil zee lagi, keadaan adel yang terus memeluk nya membuat zee lebih tinggi dari adel. Posisinya, zee menunduk sedikit untuk melihat muka adel
"Apa kak manggil2 mulu dari tadi" Jawab adel mendongak
Dig dug dig dug....
Mata adel hanya mengerjap2 melihat mata zee di atas muka nya.
"Del, jangan kek gini" Bisik zee
"Kenapa kak, adel takut basah" Jawab adel
"Hati ku gak aman del, aduh.." Batin zee
"Makanya jalan kalok tidak mau basah, biar cepat sampai mobil" Kata zee. Adel mulai berjalan tetapi tetap memeluk zee dari samping.
Sampai nya di samping mobil, zee membuka kan adel pintu masih memayungi nya dengan jaket. Setelah adel masuk zee segera berlari ke sebelah nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RASA YANG SALAH
Ficção AdolescenteNdk usah ada deskripsi tentang cerita ya, thor cuma mau bilang. cerita ini tentang persahabatan dan persaudaraan, ❌No percintaan❌ No GG❌. dan satu lagi, ini sesuai request an kalian ya, yaitu JMT, dan beberapa perkapalan ade lainnya. intinya semua...