11. Aurora Untuk Alaska

2 1 0
                                    

HALO SEMUA

HOW ARE YOU?

I HOPE YOU ALWAYS GOOD

HAPPY READING!!

──────────────────────────

"Perasaan apa ini?"
- Aurora Avelin Harvey -

✧✧✧

Setelah kejadian kemarin Rora tidak bisa menghilangkan pikiran tentang Laska. Entah bagaimana caranya laki-laki itu terus saja memenuhi pikirannya.

"Lo kenapa sih, Ra? Kayak banyak pikiran gitu." Zyla menatap heran Rora. Daritadi sahabatnya itu terus melamun, tidak seperti Rora yang biasanya.

"Gak." Rora beranjak dan keluar kelas tanpa menghiraukan teriakan Zyla.

Brukk!! 

Karena tidak fokus melihat jalan Rora tidak sengaja menubruk dada bidang seseorang. Dengan cepat gadis itu mendongak.

"Lo gapapa?" Tanya Laska khawatir. Ternyata orang yang ditabrak Rora adalah Laska.

Nah kan, sial sekali Rora, laki-laki yang seharian ini ada di pikirannya kini muncul dihadapannya dan lebih parahnya lagi dirinya menabraknya.

Rora tidak bersuara, dia hanya berdehem sebagai jawaban, membuat Laska yang melihatnya mengangkat satu alis.

"Lo sakit?" Tanya Laska lagi. Tapi Rora tetap tidak mengeluarkan suara, gadis itu hanya menggeleng.

"Lo kenapa sih? Daritadi gue tanya jawabnya cuma pakai bahasa isyarat." Ucap Laska mulai kesal.

"Gue duluan." Bukannya menjawab Rora malah hendak pergi. Tentu saja dengan cepat Laska menahan Rora.

"Pulang sekolah bareng gue. Kita fitting baju." Ucapan Laska berhasil membuat Rora mengeluarkan suaranya karena terkejut.

"HAH!? BUAT APAAN!?" Pekik Rora terkejut.

Kening Laska mengernyit, apakah orang tua Rora belum memberitahunya? "Lo udah buka chat dari mama lo belum?" Tanyanya.

Rora menatap bingung, dengan cepat dia membuka ponselnya dan benar saja sang mama dan papa mengiriminya pesan.

Cintanya Papa

Pulang sekolah sama Laska. Langsung ke butik tante Naya buat fitting baju. Pernikahan kalian dipercepat jadi minggu depan.

Cintanya Mama

Mama sudah memberitahumu kan, sayang? Jangan lupa ya!

Seketika itu juga mata Rora melebar seperti akan keluar dari tempatnya.

"WTF!? Kok dipercepat!?" Rora menatap tajam Laska yang menatapnya dengan tampang tanpa dosa.

Laska hanya mengendikkan bahu. Dia tidak tahu apa-apa. Jujur saja dia juga terkejut saat bundanya memberitahu. Tapi tentu dia juga senang, karena sebentar lagi Rora akan menjadi miliknya seutuhnya. Bilanglah Laska gila, dia benar-benar jatuh cinta pada gadis yang sekarang menyandang status sebagai tunangan sekaligus calon istrinya walaupun gadis itu tidak menyukainya.

"Gue juga gak tahu." Jawab Laska seadanya.

Rora mendengus kesal. Jika sudah begini dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menurut.

"Oke. Tunggu gue diparkiran." Ucap Rora kemudian melenggang pergi tanpa menunggu Laska berbicara.

Rora terus saja menggerutu dan mengumpat selama sisa pelajaran hingga jam pulang. Zyla yang melihat itu tentu bingung, sepertinya Rora sudah gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RORSKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang