HALO SEMUA
HOW ARE YOU?
I HOPE YOU ALWAYS GOOD
HAPPY READING!!
──────────────────────────
"Hidup tenang aja udah syukur."
- Aurora Avelin Harvey -✧✧✧
"Tunggu!"
Rora berhenti di depan toilet saat suara Laska menginterupsinya. Gadis itu berbalik menatap Laska yang kini berdiri dihadapannya.
"Apa?" Tanya Rora sedikit mendongak karena dia hanya sebatas dagu Laska.
"Gue tau lo nolak keras perjodohan ini." Jawab Laska.
"Oh jelas, sampai kapanpun gue gak mau dijodohin sama lo! Dan gue tau lo juga sama, sama-sama nolak perjodohan ini." Ucap Rora.
"Ya, gue juga gak mau kali dijodohin sama lo, tapi tetap aja kita gak bisa nolak mereka." Jawab Laska.
"Pasti ada cara!" Ucap Rora. "Gue bakal bilang ke mereka kalau gue udah punya pacar." Celetuknya.
Deg! Hati Laska berdebar seketika. Matanya melebar.
"Lo udah punya pacar?" Tanya Laska menatap mata Rora.
"Ya gak lah! Kan itu cuma alasan biar gue gak dijodohin sama lo! Siapa tahu mereka bakal batalin perjodohan ini." Jawab Rora.
"Gak akan semudah itu." Ucap Laska tersenyum miring.
Rora memperhatikan wajah Laska beberapa detik. Lelaki di hadapannya ini kenapa menyebalkan sekali.
"Terus gimana?" Tanya Rora.
"Gak tau." Jawab Laska. Satu kata yang berhasil membuat Rora kesal.
"Dan lo pasrah gitu aja!?" Tanya Rora menatap Laska tidak percaya.
"Ya terus gue harus gimana hah? Sekarang kasih saran gue harus gimana? Susah buat ngerubah keputusan orang tua gue!" Jawab Laska semakin mendekati Rora.
"Lo cowok apa bukan sih!? Gampang banget nyerah." Ketus Rora. Dia pusing sekarang.
"Gue cowok lah!" Jawab Laska tidak terima. Dia terus melangkah mendekat ke Rora hingga hanya menyisakan jarak beberapa centimeter.
Laska mencondongkan tubuhnya pada Rora dan berbisik tepat di telinga Rora.
"Tapi lo yang punya otak cemerlang aja gak bisa mikir sesuatu selain bohong." Bisik Laska.
Rora terkejut, dia segera mendorong Laska menjauh.
"Menurut lo otak gue encer terus gitu?" Tanya Rora.
"Ya iyalah! Kalau gak encer ya diencerin." Jawab Laska ngasal.
"Gak jelas!" Desis Rora kemudian masuk ke toilet wanita.
Laska hanya melihat Rora yang memasuki toilet. Dia sendiri bingung dengan hati dan pikirannya. Laska kembali dan duduk di kursinya tadi. Dia hanya mendengarkan pembicaraan empat orang dewasa di meja ini.
Beberapa menit kemudian Rora juga kembali. Makan malam pun dimulai. Setelah itu pertemuan ini diakhiri, karena niat awal mereka mengadakan makan malam bersama hanya untuk memberitahu Laska dan Rora tentang perjodohan mereka.
"Kami pulang dulu jeng." Pamit mama pada tante Lucy-bunda Laska.
"Iya, hati-hati di jalan jeng." Jawab tante Lucy.

KAMU SEDANG MEMBACA
RORSKA
Romansa[ FOLLOW SEBELUM BACA ] ────────────────────────── ♡ A Story Teen Fiction By D'Maya ♡ ────────────────────────── "Pokoknya lo harus nolak perjodohan sialan itu! Gue gak mau nikah sama lo!" -Aurora "Gak ada alasan buat gue nolak perjodohan itu, kare...