6

79 15 11
                                    

🅱🅴🆂🆃 🅱🆁🅾🆃🅷🅴🆁

"Tidak mungkin!!"

"Tidak-tidak. Bukan tidak mungkin lagi, tetapi mustahil!"

"Jungkook-ah, aku serius!!" ujar taehyung meyakinkan.

"Kalau tidak percaya, tanya saja jimin"

"Dia juga melihatnya!"

"Melihat apa?" jimin baru saja tiba, diikuti namjoon dan juga seokjin dibelakangnya.

"Kenapa lama sekali, aku sudah lapar!"

"Kalian ini tidur di toilet atau apa!" omel jungkook.

"Kalau lapar ya makan"

"Jelas-jelas makanan sudah dihidangkan di depan mata. Lalu salah siapa?" cerocos seokjin. Mengambil satu gimbap yang sudah dipesan jungkook sebelumnya.

"Ck, kami ini menunggu kalian!!" ujar jungkook lagi.

"Tadi apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya namjoon yang juga sudah mulai makan.

"Benar, memangnya apa yang sudah kulihat?" saut jimin, baru saja memasukkan sepotong daging kedalam mulutnya.

"Tae bilang yoongi merangkul adiknya saat sedang menangis"

"Apa itu benar?" tanya jungkook.

"Benarkah?"

"Apa yoongi sudah waras?"

"Sudah waras."

"kau pikir yoongi selama ini gila?" seokjin menyenggol lengan namjoon.

"Bukan begitu"

"Mengingat sifat yoongi tiga tahun terakhir, bukankah mustahil dirinya memeluk sang adik yang tengah menangis?"

"Namjoon benar"

"Bukannya selama ini, dialah penyebab kesedihan hoseok?" saut jungkook.

"Apa yang kalian katakan itu memang benar"

"Tetapi aku benar-benar melihatnya"

"Yoongi merangkul adiknya yang tengah menangis!" jimin mencoba meyakinkan, bahwa yang dirinya dan taehyung katakan itu memang benar.

"Kalian tau darimana?"

"Apa kalian ada disana saat kejadian?" tanya seokjin.

"Bukankah tadi aku dan jimin kembali ke ruangan yoongi karena jaketku tertinggal?

"saat itulah kami melihat interaksi dua bersaudara itu!"

"Tae benar"

"Karena itu momen langka dan kami tidak mau mengganggunya, Kami memutuskan untuk hanya mengintipnya dari luar" jelas jimin.

"Kalau begitu, kau tidak jadi mengambil jaketmu?" tanya jungkook pada taehyung.

"Tentu saja"

BEST BROTHER - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang